Bagaimana Supaya Tetap Antusias?
Bagaimana supaya tetap antusias? ~ Shalom pengunjung dan pembaca setia blog ini. Senang bisa menjumpai Anda melalui blog ini. Doa saya kiranya semua pengunjung dan pembaca setia blog ini selalu dalam keadaan sehat, sukses, diberkati oleh Tuhan Yesus dan terus menjadi saluran berkat-Nya bagi banyak orang. Harapan saya ialah semua pengunjung dan pembaca setia blog ini dapat bertumbuh dalam iman, semakin dewasa secara rohani, mendapat inspirasi dan termotivasi dalam menjalani hidup sebagai saksi Kristus.
Teruslah bergabung bersama saya dalam mewujudkan Visi: "Semua orang di seluruh dunia mendengar Kabar Baik dan Hidup dalam segala kelimpahan". Guna merealisasikan Visi itulah maka saya membuat blog ini sebagai salah satu Misi demi mencapai Visi saya. Tentu Visi besar itu tidak bisa saya sendiri yang mengerjakannya, itulah sebabnya saya mendorong pembaca setia blog ini untuk bisa membantu dengan cara membagikan link ini kepada teman dan sahabat di media sosial milik pembaca, sehingga semakin banyak orang yang mengalami berkat Kabar Baik dan hidup dalam segala kelimpahan.
Pada kesempatan ini, saya akan menulis dengan tema: Bagaimana supaya tetap antusias? Tema ini didasarkan pada bagian firman Tuhan yaitu dalam 2 Korintus 4:16-18. Tema tersebut tentu sangat relevan dengan kehidupan kita pada masa kini. Mengapa? Karena ada beragam faktor yang bisa membuat kita kehilangan antusias dalam hidup ini. Misalnya penderitaan yang berkepanjangan, usaha yang tidak kunjung berhasil, tekanan dan beban hidup yang semakin berat, yang terjadi dalam hidup tidak seperti yang diharapkan dan lain sebagainya. Semua situasi dan kondisi tersebut punya potensi besar membuat setiap orang menjadi lemah, putus asa dan kehilangan gairah/passion dalam hidup.
Guna menjawab pertanyaan: "Bagaimana supaya tetap antusias?" maka ada beberapa hal yang bisa kita lakukan berdasarkan firman Tuhan dalam 2 Korintus 4:16-18, yaitu:
1. Fokus pada hal-hal rohani.
Tidak bisa dipungkiri hidup di dunia ini akan mengalami beragam masalah yang kompleks. Semua masalah yang kompleks itu berpotensi untuk menguras pikiran, waktu dan energi kita. Akibatnya secara fisik pastilah akan berpengaruh negatif terhadap akselerasi hidup kita. Itulah sebabnya, kita dimotivasi oleh firman Tuhan supaya kita tidak memfokuskan pikiran, waktu dan energi kita kepada hal-hal yang bersifat lahiriah, tetapi pada hal-hal yang bersifat rohani.
Rasul Paulus menulis: "Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari" - 2 Korintus 4:16. Bila kita semakin dekat kepada Tuhan dan firman-Nya, maka rohani kita akan semakin dikuatkan dalam menghadapi setiap problema dan inilah yang akan membuat kita tetap antusias dalam mengiring dan melayani Tuhan.
2. Fokus pada hal-hal yang kekal.
Memang di sekitar kita banyak hal yang membuat kita menjadi tawar hati. Tetapi jangan mau dikondisikan dengan keadaan yang ada tetapi arahkan pandangan pada kekekalan karena itulah tujuan hidup kita di dunia ini. Kalau kita fokus pada kekekalan, maka kita akan bersemangat untuk menjalani hidup kekinian kita apapun kondisinya.
Sebab yang kelihatan adalah sementara tetapi yang tidak kelihatan adalah kekal. Rasul Paulus menulis: "Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal" - 2 Korintus 4:18. Seberat bagaimana pun masalah yang ada hari ini, ingatlah bahwa sifat masalah itu sementara dan pasti akan berlalu atau berakhir. Jadi, fokuslah kepada hal-hal yang akan kita peroleh di masa yang akan datang yaitu sukacita besar di dalam sorga yang mulia. Itulah yang membuat hidup kita tetap antusias.
3. Fokus pada hal-hal yang mendatangkan kemuliaan.
Tidak ada kemuliaan tanpa salib. Artinya tanpa penderitaan, maka mustahil kita akan mendapatkan kemuliaan. Itulah sebabnya sekalipun sekarang ini kita mengalami beragam penderitaan, tetaplah bersemnagat untuk mengikut dan melayani Tuhan karena dengan cara itulah kita akan dibawa kepada pemuliaan.
Rasul Paulus menulis: "Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami" - 2 Korintus 4:17. Memang tidak ada seorang pun yang ingin mengalami penderitaan, tetapi kalau penderitaan itu membawa kita kepada kemuliaan, kenapa tidak? Kalau seseorang tahu bahwa obat yang pahit itu akan mendatangkan kesembuhan, maka seseorang akan bersemangat meminumnya. Untuk itu jalani hidup bukan fokus pada penderitaan yang ada tetapi pada kemuliaan yang akan diakibatkannya bagi kita. Amin
Teruslah bergabung bersama saya dalam mewujudkan Visi: "Semua orang di seluruh dunia mendengar Kabar Baik dan Hidup dalam segala kelimpahan". Guna merealisasikan Visi itulah maka saya membuat blog ini sebagai salah satu Misi demi mencapai Visi saya. Tentu Visi besar itu tidak bisa saya sendiri yang mengerjakannya, itulah sebabnya saya mendorong pembaca setia blog ini untuk bisa membantu dengan cara membagikan link ini kepada teman dan sahabat di media sosial milik pembaca, sehingga semakin banyak orang yang mengalami berkat Kabar Baik dan hidup dalam segala kelimpahan.
Pada kesempatan ini, saya akan menulis dengan tema: Bagaimana supaya tetap antusias? Tema ini didasarkan pada bagian firman Tuhan yaitu dalam 2 Korintus 4:16-18. Tema tersebut tentu sangat relevan dengan kehidupan kita pada masa kini. Mengapa? Karena ada beragam faktor yang bisa membuat kita kehilangan antusias dalam hidup ini. Misalnya penderitaan yang berkepanjangan, usaha yang tidak kunjung berhasil, tekanan dan beban hidup yang semakin berat, yang terjadi dalam hidup tidak seperti yang diharapkan dan lain sebagainya. Semua situasi dan kondisi tersebut punya potensi besar membuat setiap orang menjadi lemah, putus asa dan kehilangan gairah/passion dalam hidup.
Guna menjawab pertanyaan: "Bagaimana supaya tetap antusias?" maka ada beberapa hal yang bisa kita lakukan berdasarkan firman Tuhan dalam 2 Korintus 4:16-18, yaitu:
1. Fokus pada hal-hal rohani.
Tidak bisa dipungkiri hidup di dunia ini akan mengalami beragam masalah yang kompleks. Semua masalah yang kompleks itu berpotensi untuk menguras pikiran, waktu dan energi kita. Akibatnya secara fisik pastilah akan berpengaruh negatif terhadap akselerasi hidup kita. Itulah sebabnya, kita dimotivasi oleh firman Tuhan supaya kita tidak memfokuskan pikiran, waktu dan energi kita kepada hal-hal yang bersifat lahiriah, tetapi pada hal-hal yang bersifat rohani.
Rasul Paulus menulis: "Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari" - 2 Korintus 4:16. Bila kita semakin dekat kepada Tuhan dan firman-Nya, maka rohani kita akan semakin dikuatkan dalam menghadapi setiap problema dan inilah yang akan membuat kita tetap antusias dalam mengiring dan melayani Tuhan.
2. Fokus pada hal-hal yang kekal.
Memang di sekitar kita banyak hal yang membuat kita menjadi tawar hati. Tetapi jangan mau dikondisikan dengan keadaan yang ada tetapi arahkan pandangan pada kekekalan karena itulah tujuan hidup kita di dunia ini. Kalau kita fokus pada kekekalan, maka kita akan bersemangat untuk menjalani hidup kekinian kita apapun kondisinya.
Sebab yang kelihatan adalah sementara tetapi yang tidak kelihatan adalah kekal. Rasul Paulus menulis: "Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal" - 2 Korintus 4:18. Seberat bagaimana pun masalah yang ada hari ini, ingatlah bahwa sifat masalah itu sementara dan pasti akan berlalu atau berakhir. Jadi, fokuslah kepada hal-hal yang akan kita peroleh di masa yang akan datang yaitu sukacita besar di dalam sorga yang mulia. Itulah yang membuat hidup kita tetap antusias.
3. Fokus pada hal-hal yang mendatangkan kemuliaan.
Tidak ada kemuliaan tanpa salib. Artinya tanpa penderitaan, maka mustahil kita akan mendapatkan kemuliaan. Itulah sebabnya sekalipun sekarang ini kita mengalami beragam penderitaan, tetaplah bersemnagat untuk mengikut dan melayani Tuhan karena dengan cara itulah kita akan dibawa kepada pemuliaan.
Rasul Paulus menulis: "Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami" - 2 Korintus 4:17. Memang tidak ada seorang pun yang ingin mengalami penderitaan, tetapi kalau penderitaan itu membawa kita kepada kemuliaan, kenapa tidak? Kalau seseorang tahu bahwa obat yang pahit itu akan mendatangkan kesembuhan, maka seseorang akan bersemangat meminumnya. Untuk itu jalani hidup bukan fokus pada penderitaan yang ada tetapi pada kemuliaan yang akan diakibatkannya bagi kita. Amin