Ini Kesulitan Yang Membawa Keuntungan 1
Ini kesulitan yang membawa
keuntungan ~ Sadar atau tidak, suka atau tidak suka, senang atau tidak senang,
kesulitan selalu ada di jalan hidup kita. Kesulitan ekonomu adalah salah satu
dari sekian banyak kesulitan hidup yang kita alami dan hadapi di dunia ini.
Umumnya orang berpandangan bahwa kesulitan itu selalu tidak baik, membuat hidup
susah dan lain sebagainya. Cara pikir dan cara pandang yang demikian terhadap
kesulitan sudah terbangun sejak lama di dalam hidup manusia. Itulah sebabnya
selalu muncul reaksi negative terhadap kesulitan.
Tema yang coba saya bahas pada
kesempatan ini bertolak belakang dengan cara pikir dan pola pandang yang sudah
berlaku umum dalam menghadapi dan menyikapi kesulitan dalam hidup ini. Tema tentang
kesulitan yang membawa keuntungan, mengajak pembaca untuk menggali dan
menemukan sisi positif dari setiap kesulitan yang kita alami dalam hidup ini. Cara
pikir dan pola pandang positif terhadap kesulitan merupakan salah satu gagasan
yang memotivasi pembaca untuk mengubah paradigma negative dari kesulitan sehingga
memiliki paradigma positif. Tema ini tidak secara otomatis dapat diterima,
namun dibutuhkan sikap mental dan proses transformasi paradigma yang
terus-menerus di dalam kehidupan kita.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Apa saja keuntungan yang bisa kita peroleh melalui setiap kesulitan hidup yang kita alami?” Berdasarkan Keluaran 2:1-10, maka ada beberapa keuntungan yang dapat kita peroleh melalui setiap kesulitan yang terjadi dalam hidup kita, yaitu:
1. Memunculkan kreativitas
dalam hidup kita.
Kesulitan yang terjadi di dalam
kehidupan kita, mendorong kita untuk kreatif dalam hidup ini. Inilah keuntungan
pertama yang bisa kita dapatkan dari kesulitan hidup kita. Dalam kitab Keluaran
2:3, “Tetapi ia tidak dapat
menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan,
dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi di dalamnya dan
ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil” – Keluaran 2:3.
Konteks dari bagian firman
Allah di atas ialah terjadi kesulitan yang dialami oleh bangsa Israel. Kesulitan
tersebut ada kaitannya dengan ultimatum yang dikeluarkan oleh raja Firaun,
yaitu bahwa setiap anak laki-laki yang lahir dalam keluarga Israel harus
dibunuh. Sebelum Musa lahir atau selagi ia dalam kandungan, ultimatum raja
Firaun sudah ada. Sehingga setelah Musa lahir mau tidak mau, Musa harus menjadi
korban dari keputusan raja Firaun. Semula ibunya masih bisa menyembunyikan
tentang hal itu, tetapi dengan berjalannya waktu, Musa juga semakin bertumbuh
dewasa. Dan karena itu, ibunya tidak bisa lagi menyembunyikan Musa.
Kesulitan besar dialami oleh
ibu Musa. Karena pada umumnya, tidak ada seorang ibu yang tega dan rela
membiarkan anaknya dibunuh. Seganas-ganasnya harimau, tetapi ia tidak pernah
memangsa anaknya sendiri. Ibu Musa mengalami konflik batin yang luar biasa. Ia menghadapi
kesulitan terkait dengan Musa anaknya.
Di tengah kesulitan yang
dialaminya, ia tidak menyerah, ia tidak putus asa, ia tidak kecewa dan ia tidak
pasrah begitu saja. Justru dalam kesulitan yang dialami memunculkan gagasan dan
kreatifitas yang luar biasa dari ibu Musa untuk menyelamatkan dirinya dan juga
anaknya. Ibu Musa mendekatkan diri Musa kepada sumber ancaman dengan cara yang
sangat kreatif dan inovatif. Ibu Musa menyadari bahwa sumber ancaman adalah
sekaligus menjadi sumber pertolongan.
Jadi, kesulitan tidak harus
dihindari, tidak harus ditangisi dan tidak harus membuat kita menjadi lemah dan
putus asa. Dalam kasih dan anugerah Allah yang besar, kita pasti lebih kreatif
dan lebih inovatif sekalipun kesulitan bertubi-tubi terjadi dan kita hadapi di
dunia ini. Oleh karena itu, berusahalah terus, tetaplah kreatfi dan inovatif
karena kesulitan yang terjadi dalam hidup kita justru menjadi sumber keuntungan
bagi kita.