Translate

Bagaimana Mengalahkan Pencobaan Dalam Hidup Kita

Bagaimana mengalahkan pencobaan dalam hidup kita ~ Pencobaan. Bukan hal baru dialami oleh manusia. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, pencobaan menjadi musuh utama kita. Iblis merupakan aktor utama dalam upaya mencobai manusia sudah berdosa. Dominasi Iblis dalam hidup manusia begitu luar biasa pengaruhnya. Tetapi di tengah dominasinya, ada Allah yang lebih berkuasa dari Iblis. Ketika Allah berinkarnasi di dalam dan melalui Tuhan Yesus, Iblis mencoba untuk menggagalkan misi penyelamatan Allah bagi manusia berdosa. Iblis mencobai Yesus di padang gurun - Matius 4. Puji Tuhan, pada saat itu Yesus mengalahkan Iblis atau Iblis dikalahkan dengan telak oleh Yesus. Atas dasar itu, kita memiliki jaminan yang pasti untuk bisa mengalahkan Iblis.

Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: "Bagaimana kita bisa mengalahkan pencobaan yang menyerang kehidupan kita?" Pada kesempatan ini saya ingin memaparkan rahasia mengalahkan pencobaan. Anda juga bisa menambahkan apa yang masih kurang dari tulisan ini. Tentu berdasarkan pengalaman Anda sendiri. Menurut saya, ada beberapa hal yang bisa kita gunakan untuk mengalahkan pencobaan dalam hidup kita.

1. Penuhi pikiran kita dengan firman Tuhan.
Secara rohani, pikiran kita merupakan organ yang paling rentan. Untuk mengurangi pencobaan dan mengalahkannya, jagalah agar pikiran kita tetap dipenuhi oleh firman Allah dan pikiran-pikiran baik lainnya. Kita mengalahkan pikiran-pikiran jahat dengan memikirkan sesuatu yang lebih baik. Inilah prinsip penggantian. Kita mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Iblis tidak bisa mendapatkan perhatian kita bila pikiran kita dipenuhi dengan sesuatu yang lain.

Karena itu Alkitab berulang-ulang menyuruh kita untuk menjaga pikiran kita tetap fokus: "Pikirkan dalam-dalam mengenai Yesus. Ingatlah senantiasa tentang Yesus Kristus. Isilah pikiran kita dengan hal-hal bernilai, yang patut dipuji, yaitu hal-hal yang benar, yang terhormat, yang adil, murni, manis dan baik".


Jangan mengizinkan "sampah" masuk ke dalam pikiran kita secara bebas. Seleksilah. Pilihlah dengan saksama apa yang kita pikirkan. Ikutilah teladan rasul Paulus: "Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus". Ini memerlukan latihan seumur hidup. Tetapi dengan pertolongan Roh Kudus, kita bisa memprogram kembali cara pikir kita.

2. Miliki teman untuk partner curhat dan doa kita.
Kita tentu memiliki banyak pergumulan. Bahkan tidak sedikit pencobaan hidup datang bertubi-tubi menerpa dan menimpa kehidupan kita. Tentu dengan kekuatan kita sendiri, sulit bagi kita untuk bisa kuat menanggung sendirian. Dalam konteks itulah kita butuh teman/sahabat untuk partner curhat dan partner doa. Alkitab menegaskan bahwa: "Berdua lebih baik daripada seorang diri... Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai bagi orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya".

Berdasarkan penegasan firman Tuhan di atas, maka kita mengetahui bahwa rencana Allah bagi pertumbuhan rohani dan mengalahkan pencobaan dalam hidup kita melibatkan orang-orang Kristen atau anggota tubuh Kristus lainnya. Persekutuan yang otentik dan jujur merupakan penangkal bagi pergumulan sunyi kita melawan dosa-dosa yang tidak mau beralih itu. Allah berfirman bahwa itulah satu-satunya cara agar kita bebas: "Karena itu hendaklahn kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh".

3. Sadari bahwa kita adalah makhluk yang lemah.
Allah memperingatkan kita agar jangan pernah sombong dan terlalu percaya diri karena itu adalah resep menuju bencana. Yeremia berkata: "Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu". Itu berarti kita pandai menipu diri sendiri. Dalam keadaan tertentu, kita semua mampu berbuat dosa. Kita tidak pernah boleh meninggalkan kewaspadaan kita dan mengira bahwa kita tidak mungkin terjangkau oleh pencobaan.

Jangan secara ceroboh menempatkan diri kita dalam situasi-situasi pencobaan. Hindarilah pencobaan-pencobaan tersebut. Ingatlah bahwa lebih mudah untuk tetap berada di luar pencobaan ketimbang keluar darinya. Alkitab menegaskan: "Janganlah terlalu naif dan percaya diri. Kamu tidak terkecuali. Kamu bisa benar-benar jatuh semudah orang lain jatuh. Lupakan percaya dirimu; itu tidaklah berguna. Kembangkan keyakinan kepada Allah.