Meraih Keuntungan Melalui Membaca Alkitab
Meraih keuntungan melalui membaca Alkitab – Setiap orang
Kristen pasti memiliki minimal satu buah Alkitab. Apalagi pada era smartphone
cerdas seperti sekarang ini hampir semua orang Kristen menggenggam Alkitab di
tangannya. Tetapi, belum tentu semua membaca Alkitab di smartphonenya. Kebanyakan
lebih suka membuka media sosial semacam FB dan membaca posting atau status
temannya ketimbang membaca Alkitab.
Berdasarkan hal tersebutlah, saya menulis topik tentang meraih keuntungan melalui membaca Alkitab. Tujuannya ialah memberi motivasi kepada setiap umat Tuhan supaya paling tidak setiap hari bisa membaca Alkitab. Saya meyakini bahwa bila kita setia melakukannya, maka sesungguhnya ada keuntungan yang akan kita dapatkan.
Berdasarkan hal tersebutlah, saya menulis topik tentang meraih keuntungan melalui membaca Alkitab. Tujuannya ialah memberi motivasi kepada setiap umat Tuhan supaya paling tidak setiap hari bisa membaca Alkitab. Saya meyakini bahwa bila kita setia melakukannya, maka sesungguhnya ada keuntungan yang akan kita dapatkan.
Menurut penulis kitab Mazmur, akan berbahagia kita
bila membaca firman Tuhan. Dia menulis demikian: “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan
pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan
Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja
yang diperbuatnya berhasil” – Mazmur 1:1-3.
Senada dengan pemazmur, rasul Yohanes dalam Kitab Wahyu juga menulis, demikian: “Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat” – Wahyu 1:3. Berdasarkan kebenaran firman Tuhan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa sesungguhnya ada keuntungan yang besar ketika kita setia membaca Alkitab. Kita tidak akan mengalami kerugian dalam hidup, bila selalu membaca membaca Alkitab. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita berlomba-lomba membaca Alkitab karena termotivasi dengan keuntungan yang akan kita peroleh.
Senada dengan pemazmur, rasul Yohanes dalam Kitab Wahyu juga menulis, demikian: “Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat” – Wahyu 1:3. Berdasarkan kebenaran firman Tuhan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa sesungguhnya ada keuntungan yang besar ketika kita setia membaca Alkitab. Kita tidak akan mengalami kerugian dalam hidup, bila selalu membaca membaca Alkitab. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita berlomba-lomba membaca Alkitab karena termotivasi dengan keuntungan yang akan kita peroleh.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Apa
keuntungan yang kita peroleh ketika kita setia membaca Alkitab?” Berikut
beberapa hal yang akan kita peroleh sebagai keuntungan dari membaca Alkitab,
yaitu:
1. Kita dapat
mengenal Allah dan kehendak-Nya dalam hidup kita.
Keuntungan pertama yang
kita dapatkan ketika membaca Alkitab ialah pengenalan kita akan Allah semakin
bertambah. Selain itu, kita juga semakin mengetahui kehendak dan rencana Tuhan
bagi hidup dan masa depan kita. Selanjutnya, intimasi atau kedekatan kita
dengan Allah semakin mendalam. Hidup dan tindakan kita semakin menyenangkan
hati Allah dan hidup kita boleh semakin menjadi saluran berkat Tuhan bagi
sesama kita. Dengan membaca Alkitab, hal itu menjadi salah satu cara supaya
hidup kita semakin layak di hadapan Allah yang menyelenggarakan hidup kita.
Rasul Paulus menulis kepada
Timotius demikian: “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai
seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan
perkataan kebenaran itu” – 2 Timotius
2:15. Pengenalan kita
akan Allah hanya bisa kita peroleh dengan membaca Alkitab, yaitu firman Allah
yang tertulis. Alkitab adalah salah satu cara Allah memperkenalkan diri-Nya
kepada kita.
2. Kita dapat memberi
pertanggung-jawaban iman kepada sesama.
Kita hidup di dunia yang penuh dengan dosa. Dunia di
mana Yesus Kristus ditolak. Konsekuensi logis dari kepengikutan kita kepada
Yesus Kristus, kita pun dibenci, dimusuhi dan dihina. Dan tidak sedikit yang
mengalami penganiayaan karena iman kepada Tuhan Yesus Kristus.
Penulis
surat Ibrani menulis demikian: “Karena kita mempunyai banyak
saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua
beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi
kita. Marilah kita
melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman
kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi
Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun
menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang
berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. Dalam pergumulan kamu melawan
dosa kamu belum sampai mencucurkan darah” – Ibrani 12:1-3.
Kita membaca Alkitab supaya kita bisa hidup dengan benar di hadapan semua orang yang menyaksikan kehidupan kita. Sebagai pengikut Kristus, kita harus mempertanggung-jawabkan kehidupan iman kita kepada orang lain yang akan menggugat kepercayaan kita kepada Kristus. Rasul Petrus menulis demikian: “Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat” – 1 Petrus 3:15.
3. Kita dapat
bertumbuh dalam iman.
Rasul Petrus mendorong kita supaya bertumbuh dalam
iman kepada Kristus. Dalam suratnya, ia menulis demikian: “Tetapi
bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan
Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai
selama-lamanya” – 2 Petrus 3:18.
Hidup keimanan kita akan bertumbuh dengan mempelajari dan mengamalkan firman
Allah setiap hari – Roma 10:17. Ingatlah nasihat Rasul Paulus berikut ini, “Dan
sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya,
yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang
ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya” – Kisah Para Rasul 20:32. Perhatikanlah, Firman yang
menguatkan, Firman yang menyelamatkan. Karena Allah telah menyatakan
kehendak-Nya kepada manusia melalui Alkitab.