Translate

Cara Allah Melenyapkan Ketakutan Kita

Cara Allah melenyapkan ketakutan kita – Rasul Yohanes dalam suratnya menulis demikian: “Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih” – 1 Yoh. 4:18. Setiap manusia memiliki perasaan takut di dalam hidupnya. Rasa takut setiap orang berbeda antara satu dengan yang lain. 

Ada yang takut dengan ketinggian ada pula yang takut dengan kematian. Ada yang takut dengan sakit penyakit ada pula yang takut dengan kemiskinan. Sementara yang lain merasa takut dengan masa depan. Ketakutan lainnya muncul dalam bentuk emosi negatif seperti takut ditolak, takut dikecewakan, takut dihukum, takut mengambil keputusan, dan lain sebagainya.

Ketakutan telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia yang telah jatuh dan rusak oleh dosa. Dibawah perhambaan dosa manusia diperbudak oleh ketakutan. Akibatnya, berkat damai sejahtera dan sukacita telah hilang dari kehidupan manusia. Pada kenyataannya, segala bentuk upaya manusia untuk mengatasi ketakutan selalu membawa kepada kesia-siaan. Karena memang ketakutan tidak dapat dilawan dengan apa yang ada pada diri manusia itu sendiri. Entah itu harta yang melimpah, kekuatan fisik, jabatan yang tinggi, kepandaian, popularitas, dll tidak akan pernah bisa menghilangkan yang namanya ketakutan.

Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana cara Allah melenyapkan ketakutan kita?” Berdasarkan kesaksian Alkitab, ada beberapa cara Allah melenyapkan ketakutan kita, yaitu:


1. Allah mengasihi kita.
Salah satu karakter dan sifat Allah ialah kasih. Dalam kasih, Allah mengasihi kita. Allah mahakuasa dan kuasa-Nya sanggup untuk melenyapkan ketakutan kita apapun bentuknya. Segala intimidasi dari kekuatan kegelapan sekalipun, kuasa Allah sanggup melenyapkannya. Allah melakukan semua itu bagi kita karena kasih-Nya yang besar kepada kita.

Puji Tuhan karena Allah begitu mengasihi kita, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya kita hidup oleh-Nya (Yoh. 3:16; 1 Yoh. 4:9). Yesus yang telah diutus-Nya itu telah menjadi pendamaian bagi dosa-dosa kita (1 Yoh. 4:10). Kasih Allah itu sempurna dan tak bersyarat. Allah adalah Kasih. Ia bukan hanya memiliki kasih tetapi Dia adalah Kasih itu sendiri. Kita menerima Kasih Allah dengan iman dan percaya kepada Yesus (ay. 16).

2. Memakukannya bersama Kristus di atas kayu salib.

Allah melenyapkan ketakutan kita melalui penyaliban Yesus di atas kayu salib. Di dalam kasih, segala bentuk ketakutan dilenyapkan oleh Allah melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Kenapa bisa demikian? Karena akar dari segala ketakutan yaitu Dosa telah diselesaikan oleh kematian Yesus di atas kayu salib. Dan penghukuman atas dosa telah ditanggung-Nya demi kita. Sehingga bagi kita yang percaya tidak mengalami penghukuman dan bagi kita yang telah menerima Kristus telah diperdamaikan dengan Allah. Dan kita memiliki keberanian percaya di dalam nama-Nya. Sesungguhnya kita adalah anak yang sangat dikasihi-Nya.