Bagaimana Caranya Supaya Tuhan Menyertai Hidup Kita?
Bagaimana caranya supaya
Tuhan menyertai hidup kita – Setiap kita merindukan supaya Tuhan menyertai
kehidupan kita. Memang secara umum, Tuhan ada di dalam kehidupan kita.
Pemeliharaan umum dari Tuhan atas semua ciptaan-Nya selalu nyata setiap hari.
Akan tetapi, Tuhan juga secara spesial akan menyertai kehidupan umat-Nya.
Kalau demikian adanya,
mengapa bertanya bagaimana caranya supaya Tuhan menyertai kehidupan kita?
Mungkin anda berkata demikian. Jawabannya ialah Tuhan itu maha kudus, maha suci
dan semua yang tidak kudus, semua yang tidak suci Tuhan sangat membencinya. Kita
memang harus akui bahwa di dalam perjalanan kita, acap kali melakukan
perbuatan-perbuatan berdosa yang membuat Tuhan tidak menyertai kehidupan kita.
Menurut nabi Yesaya yang
menyebabkan Tuhan menjauh dari kita dan tidak bertindak untuk menolong ialah pelanggaran
dan kejahatan kita. Nabi Yesaya menulis demikian: “Sesungguhnya,
tangan TUHAN tidak kurang
panjang untuk
menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala
kejahatanmu ,
dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak
mendengar, ialah segala
dosamu. Sebab tanganmu cemar oleh
darah dan jarimu oleh
kejahatan; mulutmu
mengucapkan dusta, lidahmu
menyebut-nyebut kecurangan. Tidak
ada yang mengajukan pengaduan dengan alasan benar, dan tidak ada yang menghakimi dengan alasan teguh; orang mengandalkan
kesia-siaan dan mengucapkan dusta, orang
mengandung bencana dan melahirkan kelaliman” – Yesaya 59:1-4.
Pertanyaan
penting yang harus kita ajukan ialah: “Bagaimana caranya supaya Tuhan menyertai
kehidupan kita?” Ada beberapa jawaban yang bisa disajikan pada kesempatan ini. Anda
juga bisa menambahkannya.
Kehidupan
manusia di akhir zaman ini semakin jauh dari kasih. Banyak orang yang kehidupan
kasihnya sudah tawar, hambar dan penuh dengan kebencian. Tentu kehidupan yang
demikian jauh dari kehidupan yang dikenan Tuhan.
Tuhan akan ada
di dalam kehidupan kita dan menyertai kita, bila kita hidup di dalam kasih. Kita
mempraktekkan kasih satu terhadap yang lain. Dalam suratnya, Yohanes terkait
dengan hidup saling mengasihi menulis demikian: “Saudara-saudaraku
yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari
Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah” –
1 Yohanes 4:7.
Bila kita ingin agar Tuhan
menyertai kehidupan kita dan setiap doa yang kita naikkan kepada-Nya berkenan
didengar serta dijawab oleh Tuhan, maka caranya ialah kita harus hidup dalam
kasih. Hidup di dalam kasih harus kita praktekkan dengan mengasihi sesama kita
terlebih saudara-saudara kita seiman. Dengan caranya demikian membuktikan bahwa
kita sedang mempraktekkan gaya hidup ilahi karena kasih itu bersumber dari
Allah dan itu merupakan tanda bahwa kita mengenal Allah.
2.
Hidup dalam kesucian.
Dunia ini sudah tercemar
oleh dosa. Iblis berusaha untuk menghancurkan dan merusak kehidupan manusia
dengan perbuatan-perbuatan berdosa. Tidak sedikit yang terjerumus ke dalam
dosa. Banyak yang melakukan keinginan Iblis yang ditandai dengan perbuatan
jahat membunuh, berzinah, seks bebas (free sex), narkoba, korupsi dan lain
sebagainya. Perilaku hidup demikian adalah perilaku hidup yang tidak kudus dan
tidak suci.
Tuhan akan hadir dan
menyertai kita bila kita hidup dalam kesucian. Salah satu tokoh sentral di
dalam Alkitab yang mempertahankan hidup kudus ialah Yusuf. Ketika ada
kesempatan untuk berbuat dosa, Yusuf menjauhkan diri. Yusuf menolak untuk
berbuat zinah atau hidup dalam perzinahan. Tindakan Yusuf diabadikan oleh Musa
di dalam kitab Kejadian dengan menulis demikian: “Selang
beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: “Marilah
tidur dengan aku”. Tetapi
Yusuf menolak dan berkata
kepada isteri tuannya itu: “Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa
yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku, bahkan di rumah ini ia tidak lebih
besar kuasanya dari padaku, dan
tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau
isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan
berbuat dosa terhadap Allah?” Walaupun
dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya
dan bersetubuh dengan dia. Pada
suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorangpun tidak ada di rumah. Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: “Marilah tidur
dengan aku”. Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu
dan lari ke luar” –
Kejadian 39:7-12. Alkitab menegaskan
bahwa hidup Yusuf disertai oleh Allah dan Allah membuat hidup Yusuf berhasil
dalam segala yang dikerjakannya. Allah mau supaya kita hidup dalam kekudusan
karena Allah itu kudus. Melalui rasul Petrus, Roh Kudus mendorong supaya Petrus
menulis tentang kekudusan demikian: “sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” –
1 Petrus 1:16.
3.
Hidup dalam pengenalan akan Allah.
Terkait dengan pengenalan
akan Allah, nabi Hosea menulis demikian: “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah;
karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau
menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku
juga akan melupakan anak-anakmu” – Hosea 4:6. Kebinasaanlah
yang akan dialami oleh umat Allah bila umat Allah tidak mengenal Allah. Bukan
hanya itu saja, Allah juga akan melupakan keturunan kita atau generasi penerus
kita bila kita hidup mengabaikan pengenalan akan Allah. Sangat mengerikan kalau
kita tidak mengenal Allah. Bukan saja kita yang tidak disertai dan diberkati
oleh Allah, keturunan kita pun akan mendapat hukumannya.
Sebaliknya, bila kita
mengenal Allah melalui mempelajari firman Tuhan dan melalui alam ciptaan-Nya,
maka hidup kita pasti disertai dan diberkati oleh-Nya. Allah akan selalu
bertindak dan bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia
dan yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya – Roma 8:28. Bila kita mengenal
Allah, maka tidak akan ada kebencian di hati kita karena kasih Allah menguasai
hidup kita. Anda juga butuh bahan khotbah Kristen ini: BAGAIMANA PELAKSANAAN MISI ALLAH BAGI DUNIA PART 3.
Post a Comment for "Bagaimana Caranya Supaya Tuhan Menyertai Hidup Kita?"