Translate

Latar Belakang Injil Matius

Latar belakang Injil Matius – Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru memiliki latar belakang penulisannya masing-masing. Sebagai hamba Tuhan, pendeta, penginjil, mahasiswa-mahasiswi teologi dan juga para aktivis gereja yang selalu memberitakan firman Tuhan, kita harus memiliki pengetahuan yang memadai berkaitan dengan setiap buku yang ada di dalam Alkitab. 

Latar belakang setiap buku yang ditulis oleh para nabi dan para rasul, kita perlu mengetahuinya. Pada kesempatan ini, saya ingin menyajikan secara khusus latar belakang Injil Matius. Harapannya dengan adanya latar belakang Injil Matius di blog ini, dapat menambah pengetahuan seluruh pengunjung setia blog ini dan kiranya dapat membantu dalam pelayanan hamba-hamba Tuhan ketika mencari tahu tentang latar belakang Injil Matius.

Tentang latar belakang Injil Matius.
Injil ini dengan tepat sekali ditempatkan pertama sebagai pengantar Perjanjian Baru dan "Mesias, Anak Allah yang hidup" – Matius 16:16. Walaupun nama pengarang tidak disebutkan dalam nas Alkitab, kesaksian semua bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M) menyatakan bahwa Injil ini ditulis oleh Matius, salah seorang murid Yesus.

Jikalau Injil Markus ditulis untuk orang Romawi dan Injil Lukas untuk Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi, maka Injil Matius ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi. Latar Belakang Yahudi dari Injil ini tampak dalam banyak hal, yaitu:

1.    Ketergantungannya pada penyataan, janji, dan nubuat Perjanjian Lama untuk membuktikan bahwa Yesus memang Mesias yang sudah lama dinantikan;
2.    Hal merunut garis silsilah Yesus, bertolak dari Abraham – Matius 1:1-17;
3.    Pernyataannya yang berulang-ulang bahwa Yesus adalah “Anak Daud” – Mat 1:1Mat 9:27Mat 12:23Mat 15:22;Mat 20:30-31Mat 21:9,15Mat 22:41-45;
4.    Penggunaan istilah yang khas Yahudi seperti "Kerajaan Sorga" (yang searti dengan "Kerajaan Allah") sebagai ungkapan rasa hormat orang Yahudi sehingga segan menyebut nama Allah secara langsung dan
5.    petunjuknya kepada berbagai kebiasaan Yahudi tanpa memberikan penjelasan apa pun (berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain.



Sekalipun demikian, Injil ini tidak semata-mata untuk orang Yahudi. Seperti amanat Yesus sendiri, Injil Matius pada hakikatnya ditujukan kepada seluruh gereja, serta dengan saksama menyatakan lingkup universal Injil – Mat 2:1-12;Mat 8:11-12Mat 13:38Mat 21:43Mat 28:18-20.

Tanggal dan tempat Injil ini berasal tidak dapat dipastikan. Akan tetapi, ada alasan kuat untuk beranggapan bahwa Matius menulis sebelum tahun 70 M ketika berada di Palestina atau Antiokia di Siria. Beberapa sarjana Alkitab percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis, sedangkan ahli yang lain beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama adalah Injil Markus.

Tujuan penulisan Injil Matius
Setiap penulis Alkitab tentu memiliki tujuan masing-masing pada saat menuliskan Alkitab. Tentu tujuan tersebut ada di dalam bimbingan, arahan, tuntunan dan pimpinan Roh Kudus kepada setiap penulis Alkitab. Penulis Injil Matius memiliki beberapa tujuan ketika menuliskan Injilnya ini, yaitu:

1.    Untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata mengenai kehidupan Yesus.
2.    Untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias yang dinubuatkan oleh nabi PL, yang sudah lama dinantikan, dan
3.    Untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Penulis Injil Matius ingin sekali agar pembacanya memahami bahwa: Pertama, hampir semua orang Israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya. Mereka tidak mau percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang rohani dan bukan sebagai Mesias yang politis. Kedua, hanya pada akhir zaman Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya sebagai Raja segala raja untuk menghakimi dan memerintah semua bangsa.


Survai
Matius memperkenalkan Yesus sebagai penggenapan pengharapan Israel yang dinubuatkan. Yesus menggenapi nubuat PL dalam kelahiran-Nya (Mat 1:22-23), tempat lahir (Mat 2:5-6), peristiwa kembali dari Mesir (Mat 2:15) dan tinggal di Nazaret (Mat 2:23); Ia juga diperkenalkan sebagai Oknum yang didahului oleh perintis jalan Sang Mesias (Mat 3:1-3); dalam hubungan dengan lokasi utama dari pelayanan-Nya di depan umum (Mat 4:14-16), pelayanan penyembuhan-Nya (Mat 8:17), peranan-Nya selaku hamba Allah (Mat 12:17-21), ajaran-Nya dalam bentuk perumpamaan (Mat 13:34-35), peristiwa memasuki Yerusalem dengan jaya (Mat 21:4-5) dan penangkapan-Nya (Mat 26:56).

Pasal 5-25 (Mat 5:1--25:46) mencatat lima ajaran utama yang disampaikan oleh Yesus dan lima kisahan utama mengenai perbuatan-Nya yang besar sebagai Mesias. Lima ajaran utama itu adalah:
1.    Khotbah di Bukit pasal 5-7Mat 5:1--7:29.
2.    Pengarahan bagi orang yang diutus untuk berkeliling memberitakan Kerajaan itu pasal 10Mat 10:1-42.
3.    Perumpamaan tentang Kerajaan Allah (pasal 13Mat 13:1-30).
4.    Sifat seorang murid sejati (pasal 18Mat 18:1-35) dan
5.    Ajaran di Bukit Zaitun mengenai akhir zaman (pasal 24-25;Mat 24:1--25:46).

Lima kisah utama dalam Injil ini adalah:
1.    Yesus mengerjakan tanda ajaib dan mukjizat, yang menegaskan tentang realitas kerajaan itu (pasal 8-9Mat 8:1--9:38).
2.    Yesus mempertunjukkan lebih lanjut adanya kerajaan (pasal 11-12Mat 11:1--12:50).
3.    Pengumuman kerajaan menimbulkan bermacam-macam krisis (pasal 14-17Mat 14:1--17:27).
4.    Yesus berjalan ke Yerusalem dan tinggal di situ pada minggu terakhir (Mat 19:1--26:46).
5.    Yesus ditangkap, dihakimi, disalibkan dan bangkit dari antara orang mati (Mat 26:47--28:20). Tiga ayat yang terakhir dari kitab Injil ini mencatat "Amanat Agung" Yesus.

Ciri-ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai Injil ini.
1.    Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudiannya.
2.    Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan disajikan secara paling teratur. Karena hal ini, maka pada abad kedua gereja sudah mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang baru bertobat.
3.    Kelima ajaran utama berisi materi yang terluas di dalam keempat Injil yang mencatat pengajaran Yesus: pertama, selama pelayanan-Nya di Galilea dan kedua, mengenai hal-hal terakhir (eskatologi).
4.    Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan PL jauh lebih banyak daripada kitab lain di PB.
5.    Kerajaan SorgaKerajaan Allah disebutkan dua kali lebih banyak daripada kitab lain di PB.
6.    Matius menekankan: pertama, standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah (pasal 5-7Mat 5:1--7:29); kedua, kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan, dan bahkan kematian; dan ketiga, kejayaan kerajaan itu di masa depan dalam kemenangan yang mutlak pada akhir zaman.
7.    Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus di kemudian hari (Mat 16:18Mat 18:17).

Demikianlah secara lengkap disajikan di atas tentang latar belakang Injil Matius. Biarlah setiap pembaca setia blog ini atau yang berkunjung ke blog ini dapat memperoleh manfaat rohani yang membuat iman bertumbuh dan pengetahuannya seputar Injil Matius semakin bertambah luas. 

Post a Comment for "Latar Belakang Injil Matius"