Latar Belakang Injil Markus
Latar
belakang Injil Markus – Pada kesempatan yang lalu saya sudah menyajikan latar belakang Injil Matius. ANDA BISA BACA DI SINI. Alkitab baik Perjanjian Lama maupun
Perjanjian Baru ditulis oleh para penulis yang memiliki latar belakang yang
berbeda-beda. Mereka hidup dalam masa yang berbeda-beda, situasi politik,
sosial, ekonomi, budaya dan kehidupan spiritual yang berbeda-beda. Itu sebabnya
setiap buku di dalam Alkitab memiliki latar belakang yang beragam.
Demikian juga di Injil Markus. Latar belakang Injil Markus juga sangat menarik untuk kita ketahui. Dengan kita mengetahui latar belakang Injil Markus ini, maka kita dapat mengetahui bagaimana sesungguhnya pergumulan penulis dan juga masyarkat pada saat itu. Di sisi lain, kita juga dapat memahami bagaimana pergolakan politik, ekonomi, budaya, sosial dan terlebih kehidupan rohani pada saman di mana Injil Markus ini ditulis. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui latar belakang Injil Markus.
Demikian juga di Injil Markus. Latar belakang Injil Markus juga sangat menarik untuk kita ketahui. Dengan kita mengetahui latar belakang Injil Markus ini, maka kita dapat mengetahui bagaimana sesungguhnya pergumulan penulis dan juga masyarkat pada saat itu. Di sisi lain, kita juga dapat memahami bagaimana pergolakan politik, ekonomi, budaya, sosial dan terlebih kehidupan rohani pada saman di mana Injil Markus ini ditulis. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui latar belakang Injil Markus.
Latar
belakang Injil Markus.
Di antara keempat Injil,
Injil Markus merupakan kisah yang paling singkat tentang “permulaan Injil
tentang Yesus” – Markus 1:1. Sekalipun nama penulis tidak disebut dalam kitab
itu sendiri (berlaku bagi semua Injil), dengan suara bulat gereja yang
mula-mula memberi kesaksian bahwa Yohanes Markus adalah penulis Injil ini. Ia
dibesarkan di Yerusalem dan termasuk angkatan pertama orang Kristen – Kisah Para
Rasul 12:12.
Markus memiliki kesempatan
yang unik karena berhubungan dengan pelayanan tiga orang rasul Perjanjian Baru:
Paulus – Kisah Para Rasul 13:1-13; Kolose 4:10; Philemon 1:24; Barnabas – Kisah
Para Rasul 15:39 dan Petrus – 1 Petrus 5:13. Menurut Papias (sekitar 130 M) dan
beberapa bapak gereja abad kedua, Markus memperoleh isi Injilnya dari
hubungannya dengan Petrus. Ia menulisnya di Roma untuk orang Romawi yang
percaya. Sekalipun saat penulisan Injil ini tidak jelas, sebagian besar sarjana
menetapkan tanggalnya sekitar tahun 50-60 M; mungkin Injil ini yang
pertama-tama ditulis.
Tujuan
Injil Markus
Pada tahun 60-an M, orang
percaya diperlakukan secara kejam oleh masyarakat dan banyak di antaranya
disiksa bahkan dibunuh di bawah pemerintahan kaisar Nero. Menurut tradisi, di
antara para syahid Kristen di Roma itu terdapat Rasul Petrus dan Rasul Paulus.
Selaku salah seorang pimpinan gereja di Roma, Yohanes Markus digerakkan oleh
Roh Kudus untuk menulis Injil ini sebagai suatu antisipasi yang bersifat nubuat
atau tanggapan penggembalaan terhadap masa penganiayaan ini. Tujuannya ialah
memperkuat dasar iman dalam orang percaya di Roma, dan jikalau diperlukan,
mendorong mereka untuk dengan setia menderita demi Injil, dengan memperhadapkan
kepada mereka kehidupan, penderitaan, kematian serta kebangkitan Yesus, Tuhan
mereka.
Survai
Injil Markus
Dalam suatu kisah yang
bergerak dengan cepat, Markus memperkenalkan Yesus sebagai Putra Allah dan
Mesias, hamba yang menderita. Titik yang menentukan dalam kitab ini adalah
episode di Kaisarea Filipi, yang disusul oleh peristiwa pemuliaan Yesus –
Markus 8:27-9:10, ketika identitas dan misi penderitaan Yesus dinyatakan dengan
jelas kepada kedua belas murid-Nya. Bagian pertama kitab Injil ini memusatkan
perhatian terutama kepada mukjizat luar biasa yang dilakukan Yesus dan pada
kuasa-Nya atas penyakit dan setan-setan sebagai tanda bahwa Kerajaan Allah
sudah dekat.
Akan tetapi, di Kaisarea
Filipi itu Yesus memberitahukan dengan terus terang kepada para murid bahwa Dia
harus “menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala
dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari” – Markus 8:31.
Banyak ayat dalam kitab ini menyebut penderitaan sebagai harga kemuridan –
misalnya Markus 3:21-22, 30; 8:34-38; 10:33-34, 45; 13:8, 11-13. Namun setelah mereka
menderita karena Dia maka Allah akan menyatakan bahwa Ia berkenan kepada
mereka, sebagaimana ditunjukkan dalam kebangkitan Yesus.
Ciri
khas Injil Markus
Empat ciri utama menandai
Injil Markus:
1.
Injil ini penuh kegiatan, yang lebih
menekankan apa yang dilakukan Yesus daripada apa yang diajarkan oleh-Nya
(Markus mencantumkan 18 mukjizat Yesus dan hanya empat perumpamaan-Nya);
2.
Injil ini khususnya untuk orang Romawi, serta
menjelaskan adat-istiadat Yahudi, meniadakan semua daftar keturunan Yahudi dan
kisah kelahiran, penggunaan istilah Latin dan menerjemahkan kata-kata dalam
bahasa Aram;
3.
Injil ini bernada mendesak, dimulai dengan
tiba-tiba dan bergerak dengan cepat dari episode yang satu kepada episode yang
lain, dengan menggunakan 42 kali kata keterangan Yunani yang diterjemahkan
dengan "seketika itu juga".
4.
Injil ini ditulis dengan hidup, seraya
menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus dengan ringkas dan
tepat, dengan gamblang dan dengan keahlian dari seorang pujangga.
Demikianlah latar belakang
Injil Markus saya sajikan di dalam blog ini. Doa dan harapan saya kiranya
dengan hadirnya latar belakang Injil Markus ini dapat membantu dan menolong
para hamba Tuhan, pendeta, penginjil, majelis, aktivis gereja dan
mahasiswa-mahasiswi teologi dalam mempersiapkan khotbah atau firman Tuhan yang
akan disampaikan kepada umat Tuhan.
Post a Comment for "Latar Belakang Injil Markus"