Translate

Tanggung Jawab Orang Kristen Part 1

Tanggung jawab orang Kristen – Kita sudah dipilih dan menjadi umat kepunyaan Allah. Tentang hal tersebut, rasul Petrus menulis demikian dalam suratnya: “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib” – 1 Petrus 2:9

Dari ayat tersebut kita menemukan bahwa ada tanggung jawab orang Kristen yang harus dilakukan. Jadi, kita bukan saja dipilih, menjadi imam, dikuduskan, dan menjadi milik Allah. Allah dalam kasih karunia-Nya yang besar dan berlimpah telah memanggil kita keluar dari kehidupan lama yaitu kehidupan dalam kegelapan dan kita sudah meninggalkannya. Kita tidak berhenti hanya sampai di situ saja. 

Ada yang harus dilakukan. Apa itu? Tanggung jawab orang Kristen adalah menjadi saksi dengan menceritakan perbuatan Allah yang sudah kita alami. Perbuatan yang mana? Perbuatan Allah yang sudah mengampuni dosa kita melalui pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib. 

Tentang hal itu, rasul Paulus menulis demikian kepada jemaat di kota Korintus: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” – 2 Korintus 5:21.


Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Apa saja tanggung jawab orang Kristen dalam sebuah komunitas persekutuan Kristen?” Ada beberapa hal yang menjadi tanggung jawab orang Kristen yang harus dilakukan, yaitu:

1. Tanggung jawab untuk saling peduli
Tentang hal itu rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di kota Korintus menulis demikian: “Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita” – 1 Korintus 12:26

Dari ayat tersebut, kita membaca bahwa rasul Paulus memberi dorongan kepada jemaat di kota Korintus agar mereka mempraktek sebuah kehidupan yang saling peduli. Bersimpati dan berempati harus menjadi cara hidup kita sebagai orang Kristen.

Bersimpati dan berempati harus ditunjukkan dalam dua sikap nyata ketika kita hidup dalam sebuah komunitas persekutuan. Ketika satu anggota mengalami keadaan yang sukar yang dalam bahasa rasul Paulus menderita, maka seluruh anggota dalam sebuah persekutuan harus mengembangkan sebuah tanggung jawab untuk peduli terhadap kesukaran, kemalangan dan penderitaan yang dialaminya. 

Di sisi lain, ketika satu anggota dihormati, maka semua anggota turut bersukacita, turut merasakan kebahagiaan bersama dengan anggota yang mengalami penghormatan itu. Contohnya ketika anggota jemaat mendapat kenaikan pangkat dalam sebuah instansi, maka semua kita yang menjadi bagian dari anggota tersebut turut bergembira atas prestasi yang diraihnya.

2. Tanggung jawab saling mengajar dan menegur.
Tentang hal itu, rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di kota Kolose menulis demikian: “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu” – Kolose 3:16

Rasul Paulus memberi motivasi kepada jemaat di Kolose agar mereka hidup dan membiarkan Tuhan Yesus serta firman-Nya menguasai hidup mereka. Karena firman Allah menguasi hidup mereka, maka tanggung jawabnya ialah supaya mereka saling mengajar kebenaran dan mengoreksi setiap perilaku yang tidak sesuai dengan firman Allah supaya yang ditegur hidupnya sesuai dengan firman Allah.

Tanggung jawab untuk saling mengajar dan menegur standardnya ialah firman Tuhan. Firman Allah merupakan kebenaran yang tidak atau tanpa salah. Dan karena itu, setiap hal yang dilakukan dalam rangka menjalankan tanggung jawa harus didasarkan kepada firman Allah. 

Rasul Paulus menulis tentang manfaat firman Tuhan bagi hidup kita demikian: “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat  untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” – 2 Timotius 3:16.

3. Tanggung jawab saling mengasihi.
Rasul Paulus tentang hal itu dalam suratnya kepada jemaat di kota Galatia menulis demikian, “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih” – Galatia 5:13. Landasan kita di dalam melayani sesama ialah kasih. Kasih adalah sifat atau karakter Allah kita.

Tanggung jawab orang Kristen untuk saling mengasihi merupakan perintah langsung dari Tuhan Yesus. Rasul Yohanes dalam Injilnya menulis perintah langsung dari Tuhan Yesus untuk saling mengasihi demikian: “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu” – Yohanes 15:12

Tanggung jawab untuk saling mengasihi ini merupakan realisasi dari kasih kita kepada Tuhan Yesus. Rasul Yohanes dalam suratnya menulis demikian: “Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya” – 1 Yohanes 5:1.


Tanggung jawab orang Kristen untuk saling mengasihi bukan saja dalam perkataan tetapi juga harus dibuktikan melalui perbuatan atau tindakan nyata yang dirasakan oleh orang lain. Rasul Yohanes dalam suratnya tentang mengasihi dengan perbuatan menulis demikian: “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran” – 1 Yohanes 3:18

Baca juga: HIDUP BERKEMENANGAN BERSAMA TUHAN YESUS.

Post a Comment for "Tanggung Jawab Orang Kristen Part 1"