Makna Penyaliban Yesus Bagi Kita
Peristiwa penyaliban Tuhan Yesus
pada 2000 tahun lebih yang lampau memang memiliki makna yang esensi dalam
kehidupan setiap orang Kristen. Walaupun peristiwa penyaliban Tuhan Yesus sudah berlalu,
namun makna dari peristiwa tersebut tidak pernah lenyap dari hidup orang
Kristen sampai saat ini. Peristiwa penyaliban Tuhan Yesus memiliki makna yang sangat strategis dan sentral dalam dogmatika iman Kristen.
Pertanyaan penting yang
patut diajukan ialah: “Apa makna penyaliban Tuhan Yesus bagi kita?” Ada beberapa
makna penyaliban Tuhan Yesus bagi kita, yaitu:
1.
Penyaliban Yesus mengajarkan kita rendah hati.
Yesus
adalah teladan utama bagi kita dalam hal kerendahan hati. Rasul Paulus
memaparkan tentang Yesus yang rendah hati demikian: “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan
yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang
hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan-Nya sebagai manusia,
Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu
salib” – Filipi 2:5-8.
Arti rendah hati.
Rendah
hati adalah suatu sikap pribadi yang bersandar pada Allah dan menghormati orang
lain. Dengan kata lain, rendah hati berarti menaruh keyakinan pada Allah, bukan
pada diri sendiri.
Yesus tidak dipaksa untuk
memikul salib kecuali untuk menunjukkan dan mebuktikan ketaatan-Nya kepada
Bapa-Nya. Yesus dengan rendah hati menyerahkan diri-Nya secara total kepada
kehendak Bapa-Nya. Dalam doa-Nya di taman Getsemani, terungkap sikap tersebut
demikian: “...”Ya Bapa-Ku, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah
seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” – Matius 26:39.
Dalam kerendahan hati, kita
menyerahkan secara total hidup kita dalam rencana dan kehendak Allah. kita
belajar untuk berseru memohon kekuatan-Nya, satu-satunya yang mampu membuat
kita berdiri tegak di bawah tekanan dan penderitaan hidup.
2.
Penyaliban Yesus memberi pengharapan kepada kita.
Rasul Paulus menulis
demikian: “Dan bukan hanya itu saja. Kita
malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa
kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan
tahan uji menimbulkan pengharapan” – Roma 5:3-4.
Arti
pengharapan.
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, dijelaskan bahwa “pengharapan” berasal dari kata
dasar “harap”. Kata “harap” diartikan sebagai: “mohon, minta, keinginan supaya sesuatu
terjadi dan sesuatu itu biasanya hal yang sesuai dengan kebutuhan”.
Pengharapan berkaitan dengan
janji. Allah berjanji kepada kita bahwa Dia akan menolong kita dalam
ujian-ujian yang kita alami. Dalam pengharapan kepada penggenapan janji itulah,
kita bertekun dan kita percaya bahwa Allah akan sungguh-sungguh memberikan
kepada kita pertolongan yang sudah dijanjikan-Nya setiap kali hal itu kita
butuhkan.
3.
Penyaliban Yesus mengajarkan ketaatan kepada kita.
Penulis Ibrani menulis
demikian: “Dan sekalipun Ia adalah Anak,
Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia
mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua
orang yang taat kepada-Nya, dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah,
menurut peraturan Melkisedek” – Ibrani 5:8-10.
Arti
ketaatan
Kata “ketaatan”
menurut penggunaannya dalam bahasa-bahasa asli Alkitab, pertama-tama bergantung
pada kesediaan mendengar, yaitu menerima informasi atau pengetahuan, kemudian
bergantung pada ketundukan kepada kehendak atau hasrat orang yang mengucapkan
kehendak atau hasrat demikian atau yang mengungkapkannya dengan cara lain.
Selanjutnya, ketundukan bergantung pada pengakuan akan wewenang atau hak orang
tersebut untuk meminta atau menuntut tanggapan yang diisyaratkan, dan juga
bergantung pada hasrat atau kesediaan si pendengar untuk memenuhi kehendak
orang tersebut. Sebagaimana ditunjukkan oleh kata Yunani peiʹtho dan a·pei·theʹo, kepercayaan
dan keyakinan juga tersangkut.
Melalui penyaliban Yesus
kita dididik untuk taat, karena dengan cara demikianlah kita diajar untuk
mengikuti keinginan Allah dan bukan keinginan kita sendiri. Karena itu, jika
memang beralasan bahwa kita harus menunjukkan ketaatan kita dalam segala hal
kepada Bapa sorgawi kita, maka kita tentunya tidak boleh menolak hak-Nya untuk
menggunakan setiap cara untuk membiasakan kita mempraktikkan ketaatan dalam
hidup ini. Baca juga bahan khotbah Kristen ini: PENTINGNYA KORBAN PENDAMAIAN OLEH KRISTUS.
Post a Comment for "Makna Penyaliban Yesus Bagi Kita"