SENI MERAYAKAN KEGAGALAN PART 3
4. Hiduplah
dalam Janji-janji Allah.
“Tuhan tidak lalai menepati
janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia
sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa,
melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Petrus 3:9). Pada waktu
kita mengalami kegagalan, mungkin Allah tidak segera mengubah keadaan kita.
Bahkan, mungkin Dia mengizinkan kegagalan tersebut untuk terus menguatkan dan
memurnikan iman kita. Jangan karena kita tidak melihat bukti campur tangan
Allah dengan segera dalam hidup kita, lalu kita menganggap bahwa Dia telah
berhenti berkarya untuk menepati janji-Nya. Allah dan janji-janji-Nya sangat
meyakinkan kita bahwa Dia selalu mengatur dan menempatkan kaki kita di tempat
yang seharusnya.
Dan janji-janji itu selalu memenuhi hati kita dengan
keberanian, karena kita memahami dan mengetahui bahwa Allah semesta alam
mendampingi dan bersama dengan kita untuk melindungi kita dari semua hal yang
mendorong kita untuk turun. Akhirnya, janji-janji Allah membuat kita seperti
rusa gunung yang berkaki mantap, yang memandang tanjakan sebagai jalan hidup,
bukannya sebagai suatu ancaman. Allah selalu bekerja untuk kepentingan dan
kebaikan kita. Kelegaan yang kita harapkan untuk kita peroleh mungkin ditunda,
tapi kabar baiknya ialah bahwa janji-Nya benar.
Pada waktu yang tepat, Allah
akan menggenapi janji-Nya. Pembelaan Allah termasuk memimpin kita melalui
tempat-tempat gelap untuk menuntun kita menuju kemenangan. “Sekalipun aku berjalan
dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu
dan tongkat-Mu, itulah yang menghbur aku” (Mazmur 23:4). Apabila kita melewati tempat-tempat
yang keras dan menyakitkan, kita tidak usah takut karena kita tidak sendirian.
Pengetahuan, kuasa dan kehadiran Allah berjalan di depan kita dan mengelilingi
kita. Setiap langkah yang kita ambil berada di bawah pemeliharaan yang penuh
perhatian dari Dia yang mengasihi, melindungi dan membawa kita kembali ke jalan
yang benar apabila kita gagal.
Acap kali Allah menginginkan supaya kita
mengambil langkah iman, tapi bukan berarti tanpa tuntunan-Nya. Allah tidak akan
pernah keliru dalam janji-Nya. Dia selalu punya rancangan yang berkualitas dan
brilian dalam hati dan pikiran-Nya untuk setiap kegagalan yang kita alami.
Ingatlah selalu ini, Allah bukanlah Pribadi yang menciptakan kegagalan, tapi
Dia memakainya untuk meneguhkan dan menguatkan iman serta membentuk karakter
kita agar kita merefleksikan kasih dan anugerah-Nya kepada orang lain.
Jangan
remehkan Allah. Dia tahu dan paham betul akan kedalaman rasa sakit kita dan Dia
sedang berkarya untuk membawa kita ke suatu tempat yang baru – sebuah tempat
pengharapan dan berkat yang besar yang sudah Dia sediakan dari mulanya bagi
kita. Bila kegagalan yang terjadi sebagai akibat dari apa yang kita lakukan
atau tidak lakukan, maka Allah juga akan membuatnya menjadi jelas. Pada waktu
kita mengakui dosa kita, Allah dengan cepat mengampuni dan memulihkan
persekutuan kita dengan-Nya yang telah renggang dan hancur. Dia juga menyiapkan
hikmat dan penghiburan yang kita perlukan untuk melewati kegagalan kita. Dia
adalah Allah penghibur. Dia memulihkan orang-orang yang hancur hati dan
membalut luka-luka kita (Yesaya 61:1-3).
Post a Comment for "SENI MERAYAKAN KEGAGALAN PART 3"