KASIH YANG MEMULIHKAN
Kasih Allah melebihi pelanggaran dan kejatuhan kita. Hal itu digambarkan dalam perumpamaan anak yang hilang pada Lukas 15:11-32. Si bungsu orang yang melukai dan menghancurkan hati bapanya. Ia memberontak dengan pergi meninggalkan bapanya dan juga menghambur-hamburkan harta dari hasil warisan bapanya.
Namun didorong oleh karena kasih si bapa yang besar, ia menyambut anaknya yang telah pulang itu dengan tiga hal di bawah ini.
1. Menerima kembali.
Kasih bapa yang besar itu mendorong si bapa untuk berlari, merangkul dan mencium anaknya yang telah kembali itu - Lukas 15:20. Dan kasih yang besar itu juga yang mendorong si bapa untuk memulihkan dan menerima kembali keadaan anaknya dengan memberikan jubah, sepatu dan cincin untuk dikenakan kepada anaknya - Lukas 15:21-22.
Inilah gambaran kasih Allah dalam kehidupan kita jika kita tidak tinggal diam dalam kejatuhan dosa, tetapi menyadarinya di hadapan Allah dan meninggalkan dosa dan kembali kepada Bapa untuk mengasihi Dia - Lukas 15:17-18.
2. Memberi sukacita.
Si bapa menyuruh hambanya untuk mempersiapkan pesta bagi kepulangan anaknya - Lukas 15:22. Dia ingin agar anaknya menikmati sukacita yang sudah lama hilang dari hidupnya karena pemberontakan. Dan kepulangan si bungsu itu mengakibatkan dia mengalami sukacita kembali - Lukas 15:24.
Kita akan dibebaskan dari rasa bersalah akibat dari pelanggaran kita kalau kita mau mengakuinya di hadapan Allah - Lukas 15:21. Allah akan mengaruniakan sukacita itu kembali dalam kehidupan kita karena kasih-Nya melebihi kejahatan kita.
3. Membela dari segala tuduhan.
Ketika si sulung tampil menjadi pendakwa bagi adiknya - Lukas 15:29-30, si bapa berdiri sebagai pembela bagi si bungsu. Memang pemberontakan si bungsu sangat menyakiti hati-Nya, namun kasih bapa melebihi pemberontakan si bungsu.
Allah akan membela segala tuduhan atas pelanggaran dan kejahatan kita, kalau kita mengakui dan menyelesaikannya di hadapan-Nya.
Namun didorong oleh karena kasih si bapa yang besar, ia menyambut anaknya yang telah pulang itu dengan tiga hal di bawah ini.
1. Menerima kembali.
Kasih bapa yang besar itu mendorong si bapa untuk berlari, merangkul dan mencium anaknya yang telah kembali itu - Lukas 15:20. Dan kasih yang besar itu juga yang mendorong si bapa untuk memulihkan dan menerima kembali keadaan anaknya dengan memberikan jubah, sepatu dan cincin untuk dikenakan kepada anaknya - Lukas 15:21-22.
Inilah gambaran kasih Allah dalam kehidupan kita jika kita tidak tinggal diam dalam kejatuhan dosa, tetapi menyadarinya di hadapan Allah dan meninggalkan dosa dan kembali kepada Bapa untuk mengasihi Dia - Lukas 15:17-18.
2. Memberi sukacita.
Si bapa menyuruh hambanya untuk mempersiapkan pesta bagi kepulangan anaknya - Lukas 15:22. Dia ingin agar anaknya menikmati sukacita yang sudah lama hilang dari hidupnya karena pemberontakan. Dan kepulangan si bungsu itu mengakibatkan dia mengalami sukacita kembali - Lukas 15:24.
Kita akan dibebaskan dari rasa bersalah akibat dari pelanggaran kita kalau kita mau mengakuinya di hadapan Allah - Lukas 15:21. Allah akan mengaruniakan sukacita itu kembali dalam kehidupan kita karena kasih-Nya melebihi kejahatan kita.
3. Membela dari segala tuduhan.
Ketika si sulung tampil menjadi pendakwa bagi adiknya - Lukas 15:29-30, si bapa berdiri sebagai pembela bagi si bungsu. Memang pemberontakan si bungsu sangat menyakiti hati-Nya, namun kasih bapa melebihi pemberontakan si bungsu.
Allah akan membela segala tuduhan atas pelanggaran dan kejahatan kita, kalau kita mengakui dan menyelesaikannya di hadapan-Nya.
Post a Comment for "KASIH YANG MEMULIHKAN"