Rasa Sakit Yang Mendatangkan Berkat 1
Rasa Sakit Yang Mendatangkan Berkat - Pernahkah Anda berpikir bahwa rasa sakit yang dialami akan mendatangkan berkat? Pada umumnya jarang ada orang yang berpikir demikian, termasuk Anda. Saya juga dulu begitu. Dulu ketika saya mengalami masalah, pikiran saya selalu berkecamuk dan melihat masalah itu sebagai tidak baik, menyakitkan dan memalukan. Pikiran negatif semacam itu, sudah terbangun sejak lama, sehingga sulit untuk melihat bahwa di balik rasa sakit itu ternyata ada berkat.
Dalam perjalanan hidup, Tuhan membawa saya untuk mengerti dan memahami bahwa rasa sakit yang saya alami, justru di baliknya ada berkat. Tuhan menyingkapkan hal itu kepada saya melalui suatu proses yang panjang di jalan hidup saya. Cara pikir dan cara pandang saya terhadap setiap rasa sakit yang saya alami, berubah. Dan saya berharap, setiap pengunjung dan pembaca setia blog ini, juga akan mengalami perubahan dalam cara pikir dan cara pandang terhadap setiap rasa sakit yang dialami. Melalui tulisan ini, saya memaparkan beberapa berkat di balik rasa sakit yang kita alami.
1. Rasa sakit memotivasi kita untuk mencari Allah
Tuhan Yesus berkata: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu" - Matius 11:28. Setiap rasa sakit yang kita alami, sebenarnya memotivasi kita untuk mencari Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Potensi akibat dengan mencari Allah, maka kita bertumbuh makin dekat pada Allah.
Ada banyak orang ketika mengalami rasa sakit yang tidak tertahankan, berusaha untuk menjauhkan diri dari Tuhan. Lalu mencari pertolongan dengan caranya sendiri. Mengandalkan kekuatannya sendiri dan mengandalkan manusia. Pada hal, Tuhan sendiri berfirman demikian, "... Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN" - Yeremia 17:5.
Ketika kita mengalami rasa sakit yang menyakitkan sekali, beban hidup terasa sangat berat menindih kita, sehingga kita menjadi letih lesu, Tuhan Yesus mendorong dan menyemangati kita supaya datang kepada-Nya. Ada jaminan dari Tuhan Yesus bahwa Dia pasti memberi kelegaan kepada kita. Melalui nabi Yeremia, Tuhan berfirman, "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya kepada TUHAN!" - Yeremia 17:7. Melalui rasa sakit yang kita alami justru mendatangkan berkat bagi kita yaitu kita dimotivasi oleh rasa sakit itu untuk mencari dan mendekatkan diri kepada Allah.
2. Rasa sakit memperjelas motif kita
Rasul Paulus menulis, "... Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat" - 2 Korintus 12:9b-10. Tuhan dalam otoritas, kuasa dan kedaulatan serta anugerah-Nya yang sempurna, menginjinkan kita mengalami rasa sakit yang menyakitkan. Rasa sakit itu diijinkan oleh Tuhan Sang Pencipta dan Pemegang kendali hidup kita dengan tujuan untuk memperjelas motif hidup kita. Potensi akibat dari rasa sakit itu ialah kita memperoleh kejelasan mengenai tujuan hidup kita.
Ada kalanya kita kehilangan arah dalam perjalanan hidup kita. Tujuan hidup kita menjadi tidak jelas. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor. Namun, Tuhan yang menghadirkan kita di bumi ini tahu dengan pasti untuk apa Dia hadirkan kita di dunia ini. Itu sebabnya, ketika kita menjalani hidup tanpa tujuan dengan mengikuti keinginan dunia ini, Tuhan mengijinkan rasa sakit itu kita alami, supaya motif dan tujuan kita menjadi terang benderang. Tuhan punya cara yang ajaib untuk menolong kita supaya kita harus memainkan peran kita dengan dalam misi-Nya di bumi ini. Rasul Paulus menulis, "..., tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus" - Filipi 3:13b-14.
3. Rasa sakit memurnikan kita
Rasul Petrus menulis, "Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya" - 1 Petrus 1:6-7.
Rasa sakit yang kita alami adalah untuk memurnikan hidup dan iman kita. Permurnian ini berkaitan dengan tujuan Tuhan dalam hidup kita, yaitu supaya kita dapat menjadi alat anugerah dan berkat-Nya bagi sesama. Potensi akibat dari rasa sakit yang kita alami ialah untuk menyiapkan kita bagi sebuah pelayanan kebaikan yang lebih besar lagi.
Dalam perjalanan hidup, Tuhan membawa saya untuk mengerti dan memahami bahwa rasa sakit yang saya alami, justru di baliknya ada berkat. Tuhan menyingkapkan hal itu kepada saya melalui suatu proses yang panjang di jalan hidup saya. Cara pikir dan cara pandang saya terhadap setiap rasa sakit yang saya alami, berubah. Dan saya berharap, setiap pengunjung dan pembaca setia blog ini, juga akan mengalami perubahan dalam cara pikir dan cara pandang terhadap setiap rasa sakit yang dialami. Melalui tulisan ini, saya memaparkan beberapa berkat di balik rasa sakit yang kita alami.
1. Rasa sakit memotivasi kita untuk mencari Allah
Tuhan Yesus berkata: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu" - Matius 11:28. Setiap rasa sakit yang kita alami, sebenarnya memotivasi kita untuk mencari Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Potensi akibat dengan mencari Allah, maka kita bertumbuh makin dekat pada Allah.
Ada banyak orang ketika mengalami rasa sakit yang tidak tertahankan, berusaha untuk menjauhkan diri dari Tuhan. Lalu mencari pertolongan dengan caranya sendiri. Mengandalkan kekuatannya sendiri dan mengandalkan manusia. Pada hal, Tuhan sendiri berfirman demikian, "... Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN" - Yeremia 17:5.
Ketika kita mengalami rasa sakit yang menyakitkan sekali, beban hidup terasa sangat berat menindih kita, sehingga kita menjadi letih lesu, Tuhan Yesus mendorong dan menyemangati kita supaya datang kepada-Nya. Ada jaminan dari Tuhan Yesus bahwa Dia pasti memberi kelegaan kepada kita. Melalui nabi Yeremia, Tuhan berfirman, "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya kepada TUHAN!" - Yeremia 17:7. Melalui rasa sakit yang kita alami justru mendatangkan berkat bagi kita yaitu kita dimotivasi oleh rasa sakit itu untuk mencari dan mendekatkan diri kepada Allah.
2. Rasa sakit memperjelas motif kita
Rasul Paulus menulis, "... Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat" - 2 Korintus 12:9b-10. Tuhan dalam otoritas, kuasa dan kedaulatan serta anugerah-Nya yang sempurna, menginjinkan kita mengalami rasa sakit yang menyakitkan. Rasa sakit itu diijinkan oleh Tuhan Sang Pencipta dan Pemegang kendali hidup kita dengan tujuan untuk memperjelas motif hidup kita. Potensi akibat dari rasa sakit itu ialah kita memperoleh kejelasan mengenai tujuan hidup kita.
Ada kalanya kita kehilangan arah dalam perjalanan hidup kita. Tujuan hidup kita menjadi tidak jelas. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor. Namun, Tuhan yang menghadirkan kita di bumi ini tahu dengan pasti untuk apa Dia hadirkan kita di dunia ini. Itu sebabnya, ketika kita menjalani hidup tanpa tujuan dengan mengikuti keinginan dunia ini, Tuhan mengijinkan rasa sakit itu kita alami, supaya motif dan tujuan kita menjadi terang benderang. Tuhan punya cara yang ajaib untuk menolong kita supaya kita harus memainkan peran kita dengan dalam misi-Nya di bumi ini. Rasul Paulus menulis, "..., tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus" - Filipi 3:13b-14.
3. Rasa sakit memurnikan kita
Rasul Petrus menulis, "Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya" - 1 Petrus 1:6-7.
Rasa sakit yang kita alami adalah untuk memurnikan hidup dan iman kita. Permurnian ini berkaitan dengan tujuan Tuhan dalam hidup kita, yaitu supaya kita dapat menjadi alat anugerah dan berkat-Nya bagi sesama. Potensi akibat dari rasa sakit yang kita alami ialah untuk menyiapkan kita bagi sebuah pelayanan kebaikan yang lebih besar lagi.
Post a Comment for "Rasa Sakit Yang Mendatangkan Berkat 1"