PUASA MENURUT ALKITAB
Puasa merupakan salah satu disiplin rohani yang diajarkan di dalam Alkitab. Para nabi, umat Allah, Tuhan Yesus, para rasul dan jemaat Tuhan sering melakukan puasa. Masing-masing memiliki tujuannya sendiri-sendiri pada saat melakukan puasa. Apa sesungguhnya alasan utama kita berpuasa? Berikut ada beberapa alasan kita puasa, yaitu:
1. Tanda taat akan firman Allah
Alasan kita melakukan puasa adalah sebagai tanda taatnya kita kepada firman Tuhan. Berpuasa sering disebutkan dalam firman Allah. Berpuasa merupakan jalan keluar bagi para pemimpin dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jadi, menurut Alkitab, "Para pemenang adalah yang berpuasa - Yoel 2:12; 2 Korintus 6:4-6; Matius 9:15.
2. Tanda perendahan diri di hadapan Allah
Kita berpuasa untuk merendahkan diri kita di hadapan Allah dan untuk mendapatkan anugerah serta kuasa-Nya. Kita memerlukan kuasa-Nya yang tanpa akhir untuk menjalani kehidupan Kristen yang berkemenangan setiap hari. Berpuasa menjaga kita untuk tetap hidup dalam kejujuran.
3. Tanda penyingkiran penghalang dengan Allah
Kita berpuasa untuk mengakhiri pencobaan-pencobaan yang menghalangi kita untuk masuk dalam kuasa Allah. Apabila urapan tidak mengalir dengan bebas dalam hidup kita, itu adalah pertanda bahwa kita perlu untuk berpuasa dan berdoa. Itulah saatnya kita melakukannya sehingga Roh Allah bisa mengalir dengan bebas dalam hidup kita.
4. Tanda pemurnian diri dari beragam dosa
Kita berpuasa untuk dimurnikan dari dosa dan membantu sesama untuk mengalami pemurnian juga. Menurut firman Allah, Yesus Kristus telah menanggung dosa dunia ketika disalibkan di Kalvari. Namun beberapa dari kita masih harus berurusan dengan dosa-dosa yang "menjerat" atau "menyerang" yang tampaknya tetap muncul kembali.
Allah menghendaki kita untuk tidak hanya mengalahkan dosa-dosa yang menyerang dalam kehidupan kita pribadi, tapi juga menjadi pendamai bagi semua. Jika ada dosa yang parah dan menjadi suatu kebiasaan yang mengganggu kehidupan kita, maka rendahkanlah dirimu dengan berpuasa, dan Allah akan memurnikan kita.
5. Tanda tidak berdaya di hadapan Allah
Kita berpuasa untuk menjadi lemah di hadapan Allah sehingga kuasa Allah bisa menjadi kuat. Berpuasa merupakan keputusan untuk Tuhan dan melawan keinginan duniawi. Ketika kita berpuasa, kita mengambil keputusan yang dinyatakan dengan tindakan dan kita menghendaki kuasa Allah mengalir dalam kita, bukan kuasa kita sendiri. Kita menghendaki jawaban dari Allah, bukan dari diri sendiri.
6. Tanda melakukan kehendak Allah
Kita berpuasa untuk mendapatkan pimpinan Tuhan dalam melakukan kehendak-Nya. Para pemimpin gereja di Antiokhia berpuasa dan berdoa sebelum mengutus Barnabas dan Paulus. Hal ini dilakukan supaya para pemimpin bisa mengambil keputusan yang tepat, dan untuk memampukan mereka dalam misi penginjilan. Dengan berpuasa dan berdoa membantu mereka dalam mengambil keputusan dan menjamin keberhasilan pelayanan dari para penatua.
7. Tanda perlawanan terhadap krisis
Kita berpuasa untuk melawan dan mengatasi setiap krisis dalam kehidupan kita. Manusia selalu berbalik kepada Tuhan dalam masa krisis dengan cara berdoa dan berpuasa. Dalam masa krisis, kita perlu untuk sungguh-sungguh berpuasa tanpa makan dan minum. Berdoa dan berpuasa melawan krisis dilakukan oleh Ester dan bangsa Yahudi. Mereka berpuasa selama tiga hari. Pada akhirnya, Tuhan mengubahkan krisis dan memberikan keselamatan bagi semua orang Yahudi.
8. Tanda mohon petunjuk dari Allah
Kita berpuasa ketika membutuhkan petunjuk dari Allah. Ketika kita membutuhkan petunjuk dari Allah, ketika kita ragu dalam mengambil keputusan, salah satu jalan keluar terbaik adalah dengan berdoa dan berpuasa. Hal ini benar terutama dalam hal hubungan pribadi, terutama bagi anda yang hendak memilih pasangan hidup.
9. Tanda mohon penyataan dan pemahaman atas problem hidup
Sebagai orang percaya, kita membutuhkan lebih dari sekedar petunjuk. Kita membutuhkan pernyataan dan pemahaman tentang masalah, situasi dan kebenaran tertentu dalam Alkitab. Dalam Alkitab dituliskan demikian, "Jadi pada hari puasa engkaulah yang pergi membacakan perintah-perintah Tuhan kepada orang banyak di rumah Tuhan dari gulungan yang kau tuliskan langsung dari mulut-Ku itu ..." - Yeremia 36:6. Acap kali penyataan Allah tidak muncul pada saat berpuasa, namun sesudahnya.
1. Tanda taat akan firman Allah
Alasan kita melakukan puasa adalah sebagai tanda taatnya kita kepada firman Tuhan. Berpuasa sering disebutkan dalam firman Allah. Berpuasa merupakan jalan keluar bagi para pemimpin dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jadi, menurut Alkitab, "Para pemenang adalah yang berpuasa - Yoel 2:12; 2 Korintus 6:4-6; Matius 9:15.
2. Tanda perendahan diri di hadapan Allah
Kita berpuasa untuk merendahkan diri kita di hadapan Allah dan untuk mendapatkan anugerah serta kuasa-Nya. Kita memerlukan kuasa-Nya yang tanpa akhir untuk menjalani kehidupan Kristen yang berkemenangan setiap hari. Berpuasa menjaga kita untuk tetap hidup dalam kejujuran.
3. Tanda penyingkiran penghalang dengan Allah
Kita berpuasa untuk mengakhiri pencobaan-pencobaan yang menghalangi kita untuk masuk dalam kuasa Allah. Apabila urapan tidak mengalir dengan bebas dalam hidup kita, itu adalah pertanda bahwa kita perlu untuk berpuasa dan berdoa. Itulah saatnya kita melakukannya sehingga Roh Allah bisa mengalir dengan bebas dalam hidup kita.
4. Tanda pemurnian diri dari beragam dosa
Kita berpuasa untuk dimurnikan dari dosa dan membantu sesama untuk mengalami pemurnian juga. Menurut firman Allah, Yesus Kristus telah menanggung dosa dunia ketika disalibkan di Kalvari. Namun beberapa dari kita masih harus berurusan dengan dosa-dosa yang "menjerat" atau "menyerang" yang tampaknya tetap muncul kembali.
Allah menghendaki kita untuk tidak hanya mengalahkan dosa-dosa yang menyerang dalam kehidupan kita pribadi, tapi juga menjadi pendamai bagi semua. Jika ada dosa yang parah dan menjadi suatu kebiasaan yang mengganggu kehidupan kita, maka rendahkanlah dirimu dengan berpuasa, dan Allah akan memurnikan kita.
5. Tanda tidak berdaya di hadapan Allah
Kita berpuasa untuk menjadi lemah di hadapan Allah sehingga kuasa Allah bisa menjadi kuat. Berpuasa merupakan keputusan untuk Tuhan dan melawan keinginan duniawi. Ketika kita berpuasa, kita mengambil keputusan yang dinyatakan dengan tindakan dan kita menghendaki kuasa Allah mengalir dalam kita, bukan kuasa kita sendiri. Kita menghendaki jawaban dari Allah, bukan dari diri sendiri.
6. Tanda melakukan kehendak Allah
Kita berpuasa untuk mendapatkan pimpinan Tuhan dalam melakukan kehendak-Nya. Para pemimpin gereja di Antiokhia berpuasa dan berdoa sebelum mengutus Barnabas dan Paulus. Hal ini dilakukan supaya para pemimpin bisa mengambil keputusan yang tepat, dan untuk memampukan mereka dalam misi penginjilan. Dengan berpuasa dan berdoa membantu mereka dalam mengambil keputusan dan menjamin keberhasilan pelayanan dari para penatua.
7. Tanda perlawanan terhadap krisis
Kita berpuasa untuk melawan dan mengatasi setiap krisis dalam kehidupan kita. Manusia selalu berbalik kepada Tuhan dalam masa krisis dengan cara berdoa dan berpuasa. Dalam masa krisis, kita perlu untuk sungguh-sungguh berpuasa tanpa makan dan minum. Berdoa dan berpuasa melawan krisis dilakukan oleh Ester dan bangsa Yahudi. Mereka berpuasa selama tiga hari. Pada akhirnya, Tuhan mengubahkan krisis dan memberikan keselamatan bagi semua orang Yahudi.
8. Tanda mohon petunjuk dari Allah
Kita berpuasa ketika membutuhkan petunjuk dari Allah. Ketika kita membutuhkan petunjuk dari Allah, ketika kita ragu dalam mengambil keputusan, salah satu jalan keluar terbaik adalah dengan berdoa dan berpuasa. Hal ini benar terutama dalam hal hubungan pribadi, terutama bagi anda yang hendak memilih pasangan hidup.
9. Tanda mohon penyataan dan pemahaman atas problem hidup
Sebagai orang percaya, kita membutuhkan lebih dari sekedar petunjuk. Kita membutuhkan pernyataan dan pemahaman tentang masalah, situasi dan kebenaran tertentu dalam Alkitab. Dalam Alkitab dituliskan demikian, "Jadi pada hari puasa engkaulah yang pergi membacakan perintah-perintah Tuhan kepada orang banyak di rumah Tuhan dari gulungan yang kau tuliskan langsung dari mulut-Ku itu ..." - Yeremia 36:6. Acap kali penyataan Allah tidak muncul pada saat berpuasa, namun sesudahnya.