Translate

SMART Melawan Roh Pasif

Smart melawan roh pasif ~ Dalam pelayanan saya diberbagai gereja, baik di kota maupun di pedesaan, sering saya mendengar keluhan dari beberapa hamba Tuhan (termasuk para pemimpin gereja) yang menceritakan tentang bagaimana jemaat yang dilayani dan pimpin begitu pasif, sulit untuk digerakkan agar mau terlibat di dalam pelayanan dan tidak bergairah dalam beribadah. 

Juga sebaliknya saya mendengar keluhan jemaat yang mengeluhkan tentang bagaimana pemimpin mereka enggan berubah, terjebak dalam zona nyaman, tidak kreatif, monoton dan pasif, sehingga gereja tidak mengalami kemajuan yang signifikan, tidak bergairah dan bahkan terus merosot.

Tentang kata "pasif".

Sebelum saya membahas lebih dalam tentang roh pasif, terlebih dahulu saya mengajak para pembaca setia blog ini untuk mengetahui apa sebenarnya arti atau definisi dari kata "pasif". Memang patut kita akui bahwa kata "pasif" bukan lagi kata yang asing di telinga kita. Hampir setiap hari kata itu disebut, entah oleh seorang guru, oleh seorang pemimpin, oleh seorang karyawan, oleh seorang pelayan, bahkan juga oleh jemaat serta tidak ketinggalan ialah para hamba Tuhan atau para pemimpin gereja.

Arti kata pasif menurut Dictionary.com, yaitu: tidak bereaksi dengan jelas (terang-terangan) terhadap sesuatu; tidak berpartisipasi secara aktif; tidak memperlihatkan reaksi yang dapat dilihat atau menunjukkan partisipasi yang aktif terhadap sesuatu; diam, tak bergerak, tidak ada mobilitas (tidak "mobile"); tanpa kehidupan; statis, tak beroperasi, tidak aktif. 



Sedangkan menurut Roget Thesaurus, pengertian "tidak aktif" atau "pasif" meliputi, tidak melakukan apa-apa; membiarkan sesuatu; tidak giat, lamban, mati rasa, kebal; tetap diam menunggu; diam saja melihat sesuatu atau mendengar sesuatu; kurang perhatian, kurang semangat, kurang peduli; tidak ada usaha apa-apa menghadapi sesuatu masalah".

Selain pengertian di atas, secara rohani orang yang pasif adalah orang yang tidak agresif di dalam Tuhan, yang rohnya tidak menyala-nyala, yang rohnya suam-suam kuku, yang rohnya lamban atau tidak bereaksi, yang rohnya tidak peka dalam hubungannya dengan Tuhan, yang rohnya toleran terhadap ketidakbenaran, kefasikan, serta kepalsuan.


Menaklukkan roh pasif

Kita tidak dapat membiarkan diri untuk bersikap pasif. Karena kepasifan bukanlah kondisi yang normal. Kita akan tertinggal dan ditinggalkan gerakan Allah terkini bila kita terus menerus berada dalam keadaan pasif. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menaklukkan roh pasif.

Pertama, menginjili - Efesus 6:15. Salah satu cara untuk mengusir roh pasif adalah dengan melakukan penginjilan kepada jiwa-jiwa baru yang belum mengenal dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Salah satu cara yang membuat roh kita bangkit kembali dan menyala-nyala adalah dengan membawa jiwa-jiwa baru kepada Tuhan. Ketika kita menginjil, kita membagikan kehidupan kepada orang lain. Ketika kita memberikan diri untuk menginjil, maka kita akan menerima sesuatu yang baru dari Tuhan, sehingga roh kita disegarkan dan dipertajam kembali.


Kedua, lawan roh pasif itu - Efesus 6:11. Jangan sekali-kali membiarkan roh pasif tumbuh dan berkembang di dalam hidup kita. Lawan roh pasif itu dengan selengkap senjata Allah. Jangan biarkan kenyamanan menguasai hidup kita. Kita diperintahkan untuk melawan musuh kita, bukan membiarkannya menguasai dan mengendalikan hidup kita - 1 Petrus 5:8-9.


Ketiga, perbaharui roh kita setiap hari. Orang pasif tidak akan memberi respons terhadap perkara-perkara rohani. Secara natural respons manusia akan menurun dengan bertambahnya usia. Oleh karena itu, roh kita harus selalu dipermuda setiap hari. Perhatikan apa yang dikatakan Kaleb dalam Yosua 14:10-11. 


Kaleb tetap kuat dan responsif. Bahkan pada usia 85 tahun Kaleb meminta tanah Hebron yang dihuni para raksasa, yakni orang-orang Enak. Kaleb memperbarui rohnya dengan mencari tantangan yang besar dengan menghendaki kota-kota besar dan berkubu di tanah pegunungan. Usia lanjut tidak menghalanginya untuk mendapatkan tempat tinggal yang diidamkannya. 

William Bernbach pernah mengatakan demikian, "Di dunia yang sangat nyata ini, kebaikan tidak menghalau kejahatan. Kejahatan tidak menghalau kebaikan. Namun, yang bersemangat, menggeser yang pasif". Berikan respon yang segar setiap hari terhadap kebenaran firman Tuhan yang kita baca dan dengar setiap hari. 

Thomas Merton menulis pengalaman dan perasaannya, ketika membaca Alkitab demikian, "Dengan membaca Alkitab saya sangat diperbarui sehingga seluruh alam nampak menjadi baru. Langit nampak menjadi jernih, biru muda. Pepohonan menjadi lebih hijau segar. Seluruh bumi dipenuhi kemuliaan Allah dan hati saya dipenuhi api dan musik"

Jadi, membaca dan mendengarkan firman Tuhan dapat menjernihkan hati dan pikiran kita, sehingga dapat melihat segala sesuatu dari perspektif yang baru - 2 Korintus 4:16. Roh yang diperbaharui dari sehari ke sehari, akan memampukan kita untuk merebut janji dan destiny Tuhan di dalam hidup kita. 
  

Post a Comment for "SMART Melawan Roh Pasif"