Cara Mengatasi Konflik Keluarga
Cara mengatasi konflik keluarga ~ Keluarga baik Kristen maupun
non Kristen selalu akrab dengan konflik. Ada konflik yang dapat diatasi. Namun,
ada juga konflik yang tidak bisa diatasi. Konflik yang tidak bisa diselesaikan
dengan baik, akan berujung kepada perceraian. Herbert dan Zelmyra Fisher
adalah pasangan yang memiliki pernikahan paling awet di dunia. Tahun 2010 lalu
mereka merayakan wedding anniversary ke 86, di usia Herbert yang ke 104,
sementara Zelmyra berusia 102 tahun. Kuncinya menurut mereka: saling
menghargai, mendukung, berkomunikasi dan saling mencintai. Alkitab memberikan
tiga petunjuk agar kita dapat membangun keluarga yang kokoh yang dapat
mengatasi konflik. Menurut rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di kota
Efesus, secara khusus Efesus 5:15-21, menjelaskan bagaimana sebuah keluarga
dapat mengatasi konflik yang terjadi.
1. MEMPERGUNAKAN WAKTU DENGAN
BAIK (ay. 16)
Waktu adalah pemberian Allah
yang sangat berharga. Namun waktu itu singkat dan harus digunakan
sebaik-baiknya dengan bijaksana. Filsuf William James berkata, “Penggunaan
waktu yang paling baik adalah yang berkaitan dengan kekekalan.” Justru banyak
orang menyesal mengapa mereka tidak gunakan banyak waktu bersama keluarga.
Sebelum penyesalan datang terlambat, mari benahi hidup kita mulai hari ini,
khususnya dalam penggunaan waktu. Bagaimana alokasi waktu Anda untuk
keluarga selama ini?
2. MILIKI HIKMAT TUHAN (ay. 15,
17)
Keluarga yang kokoh ditandai
dengan adanya hikmat Tuhan. Hikmat itu melebihi kepandaian. Kepandaian berarti
memiliki berbagai informasi dan pengetahuan di akal, namun hikmat atau
kebijaksanaan memampukan kita mengaplikasikan pengetahuan itu menjadi sesuatu
yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip kebenaran Firman itu,
misalnya yang tercantum dalam kitab Amsal ketika kita pahami dan terapkan akan
membuat kita mampu menjadi pria yang saleh, wanita yang berbudi, orang tua yang
mampu mendidik anak dengan baik. Menurut Anda, bagaimanakah kita bisa
menjadi orang berhikmat?
3. MENGALAMI KEPENUHAN ROH
KUDUS (ay. 18)
Keluarga yang kokoh adalah
keluarga yang dikendalikan oleh Roh Kudus, bukan oleh hawa nafsu atau perkara
lainnya. Ada tiga ciri keluarga yang penuh Roh Kudus, yaitu: a) Hidup dalam
pujian-penyembahan (ay. 19) b) Hidup dalam pengucapan syukur (ay. 20). c) Hidup
dalam kerendahan hati (ay. 21). Keluarga kokoh bila anggota keluarga saling
merendahkan hati satu sama lain. Ini terjadi bila suami-istri saling
menghargai, tidak mementingkan diri sendiri tapi menganggap pasangannya lebih
utama dari dirinya. Apakah semua ciri di atas sudah menjadi bagian
hidup Anda? Alokasikan lebih banyak waktu
untuk keluarga dan berdoalah untuk hikmat Tuhan turun atas keluarga Anda.
Saling mendoakan antar keluarga di akhir kelompok agar Roh Kudus memenuhi
keluarga Anda.
Post a Comment for "Cara Mengatasi Konflik Keluarga"