Translate

KEKUATAN SEBUAH RESPON

Terkadang kita menjadi bingung bagaimana seharusnya sikap yang benar untuk memperoleh uang. Seorang hamba Tuhan berkata, "Segalanya membutuhkan uang, tetapi uang bukanlah segalanya". Yang lain berkata, "Uang adalah hamba yang baik, tetapi kalau ia menjadi majikan, maka ia adalah majikan yang kejam dan keji". Dari dua hal di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa uang bukanlah benda haram, tetapi sikap terhadap uang itulah yang harus benar. Benar, apabila menepatkan uang sesuai fungsinya, yaitu hamba yang berguna untuk digunakan. Bukan pula orang yang cinta uang - 1 Timotius 6:10, namun cinta Tuhan dan pekerjaan-Nya.

Uang (sebagai sebuah kebutuhan) kita peroleh dari Tuhan. Dialah sumber kita. Seluruh kemampuan untuk mendapatkan uang atau harta berasal dari Tuhan - Ulangan 8:18. Perhatikanlah, ayat ini memberitahu kita satu hal bahwa  berkat materi atau harta yang kita dapatkan adalah bagian dari peneguhan perjanjian Allah kepada umat-Nya. Allah bersedia mengikatkan diri-Nya dengan umat-Nya menjamin kebutuhan umat-Nya, selama umat-Nya hidup sebagai saksi dan menjadi wujud nyata dari kebenaran Allah di dunia ini.

Sebagai sebuah perjanjian, Tuhan punya bagian yang akan ditepati-Nya dengan setia, dan umat Allah melaksanakan kewajibannya dalam kesaksian hidup. Sebelum bertindak, umat Allah harus lebih dahulu membangun pemahaman dan sikap yang benar terhadap perjanjian Allah. Dalam konteks bahasan kita saat ini, kita sebut sebagai respon kita terhadap janji Allah.

Meminta, Mencari dan Mengetok Pintu adalah Respom
Dalam Injil Matius 7:8, Yesus menegaskan bahwa setiap orang yang meminta, mencari dan mengetok pintu akan mendapatkan jawaban yang tepat. Artinya, kita meminta karena ada janji untuk diberi. Meminta adalah respon terhadap janji itu. Mencari adalah respon terhadap janji untuk mendapat, dan mengetok pintu adalah respon terhadap janji akan dibukanya pintu. Karena sebelum kita mengetok, ada seseorang yang berdiri di balik pintu itu, yang siap dan sangat senang untuk membuka, yang berjanji dan siap untuk memberi. Seseorang itu adalah Tuhan sendiri.

Demikianlah seterusnya, memberi adalah respons terhadap janji untuk diberi - 2 Kor. 8:9; Mzm. 126:5-6; Amsal 11:24-25; dan mengembalikan persepuluhan adalah respon terhadap janji pemeliharaan (providensia) dan kelimpahan dari Tuhan - Maleakhi 3:8-11. Contoh lain, bekerja adalah respon terhadap berkat yang tersedia. Janji selalu mendahului, lalu umat-Nya merespon janji itu sesuai kebenaran.

Janji Dimulai, merupakan Inisiatif Tuhan
Semua kebutuhan kita sudah tersedia. Kita mendapatkannya melalui respon yang benar, yaitu dengan menjalankan kewajiban dan tanggung jawab kita sendiri. Ini juga menandaskan kembali bahwa kita adalah anak-anak perjanjian - Roma 2:28-29; Galatia 3:7-9, 29; Kol. 3:11. Bukan orang-orang legalis yang dibelenggu oleh syariat-syariat agama - Roma 10:2.

Dengan memandang kewajiban dan tanggung jawab kita (kita adalah anak perjanjian pewaris janji) sebagai respon, maka kita dapat memahami apa yang dimaksud dengan iman, juga apa yang dimaksud dengan "...dan beban-Ku pun ringan - Matius 11:30. Maka, jika saya tidak bersedia merespon, yang rugi adalah saya sendiri. Ini menjadi wujud kebodohan (atau penolakkan terhadap otoritas Allah?) saya dalam hidup - Hosea 4:6; Yes. 5:13.

Tanggapilah seluruh perintah dan ajakan firman Tuhan dengan benar. Berilah respon karena percaya bahwa respon itu adalah bagian kita dalam perjanjian Allah, maka hidup yang kita jalani akan sangat menyenangkan. Dengan bersikap seperti itu, maka akan ada damai sejahtera Kristus Yesus, dan hidup yang berkemenangan terus-menerus.  

Post a Comment for "KEKUATAN SEBUAH RESPON"