Translate

BAGAIMANA GEREJA MENENTUKAN SIKAP POLITIKNYA?

Roma 13:1-7. Gereja Yesus Kristus memiliki diri yang sorgawi dan bumiawi. Sebagai Gereja yang memilki harkat yang sorgawi, Gereja adalah kudus, esa, am, dan misioner. Harkat gereja yang bumiawi, menegaskan bahwa Gereja adalah bagian dari masyarakat mikro dan makro di mana ia berada. 

Dalam hubungan unik yang misteri ini, Gereja hanya dapat menandakan diri sebagai Gereja, jika ia hidup sesuai harkatnya yang kudus, esa, am, dan misioner di tengah dunia yang kotor, kompleks, terpecah dan cenderung menghancurkan diri serta sesama. Pada sisi lain, harkat Gereja mengharuskan ia membuktikan diri sebagai kudus di tengah dunia yang tidak kudus, esa bersatu di tengah dunia yang pecah, am yang inklusif di tengah dunia yang egoistis, dan misioner di tengah dunia yang destruktif. 

Membuktikan harkatnya, hal mana mengandaikan bahwa Gereja harus hidup selaras dengan panggilannya. Kini timbul pertanyaan, bagaimana Gereja dapat menandakan harkat dan panggilannya di tengah kancah kehidupan nyata kini dan di sini? Salah satu hal yang harus diwujudkan adalah menetapkan sikap politik dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Apa yang harus dilakukan Gereja menyikapi tanggung jawab ini? 

I. Terlibat dalam politik pemilu sebagai tanda taat kepada Tuhan dengan taat kepada otoritas negara. 
Apa makna dari pernyataan ini? 
A. Menaklukkan diri kepada pemerintah adalah tanda taklukan kepada Allah - Roma 13:1. B. Menaati pemerintah adalah jalan berkat dari Tuhan kepada umat-Nya - Roma 13:2. 

II. Terlibat dalam politik pemilu sebagai tanggung jawab berbuat kebaikkan kepada masyarakat. 
Apa arti dari kebenaran ini? 
A. Terlibat dalam politik adalah perbuatan baik yang dikehendaki Allah - Roma 13:3a. 
B. Terlibat dalam politik adalah tanda sikap bermartabat - Roma 13:3b. 
C. Terlibat dalam politik adalah berbuat baik kepada diri dan sesama Roma 13:4. 

III. Terlibat dalam politik pemilu sebagai bukti kesadaran hati nurani melakukan peran Sipil. Apa Implikasi dari tindakan ini? 
A. Melakukan peran sipil politik dari hati nurani adalah putusan berkualitas - Roma 13:5. 
B. Melakukan peran sipil politik menggunakan hak azasi pribadi adalah tindakan terhormat - Roma 13:6-7. Gereja yang sorgawi dapat menandakan dirinya yang buwiawi dengan tanggung jawab bermasyarakat bernegara melalui Pemilu Pilpres, yang memperlihatkan adanya hal berikut: pertama, tanda taat kepada Tuhan dengan taat kepada otoritas negara; kedua, tanda tanggung jawab untuk berbuat kebaikkan yang altruis; ketiga, tanda bukti kesadaran hati nurani melaksanakan peran sipil terhormat. 

Sumber: Pdt. Yakob Tomatala

Post a Comment for "BAGAIMANA GEREJA MENENTUKAN SIKAP POLITIKNYA?"