SIKAP DALAM MENYAMBUT KEDATANGAN YESUS YANG KEDUA KALI
Yesaya 9:5; Matius 25:1-13
Pendahuluan
Secara Teologis, isi berita Alkitab ialah tentang Yesus. Salah satu poin penting yang diberitakan dalam Alkitab mengenai Yesus Kristus ialah Dia menjadi Raja Damai bagi kita dalam tiga dimensi waktu. “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” – Yesaya 9:5.
Nabi Yesaya melihat Yesus yang pra-inkarnasi dan menginformasikan 4 keunggulan Yesus, yaitu: pertama, Penasehat ajaib; kedua, Allah yang perkasa; ketiga, Bapa yang kekal; keempat, Raja Damai.
Pertanyaan penting bagi kita ialah: “Apa yang perlu kita lakukan dalam menyambut kedatangan Sang Raja Damai itu?”
I. Menyiapkan TAMPILAN kita bagai orang yang berpesta.
“Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki” – Mat. 25:1. Menurut catatan Alkitab, Gereja (orang percaya) ialah mempelai perempuan. Sedangkan Yesus Kristus yang adalah Kepala Gereja disebut sebagai mempelai laki-laki. Kita sedang menantikan kedatangan Sang Mempelai Laki-laki.
Oleh karena itu, kita sebagai “gadis-gadis” yang bijaksana tentu dituntut untuk berpenampilan sedemikian rupa layaknya seorang gadis yang akan berpesta menyambut mempelai laki-laki. Kita akan berusaha tampil secantik mungkin, seanggun mungkin. Penampilan kita harus yang special. Bagai orang yang berpesta, dandanan kita tentu akan berbeda dengan orang yang di luar pesta. Dalam hal apa kita harus tampil beda? Pertama, perkataan kita – Efesu 4:29. Kedua, identitas kita – 1 Petrus 2:9.
II. MenyiapIIkan SIKAP kita bagai orang yang berpesta.
“sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli” – Mat. 25:4. Sebagai mempelai perempuan, kita harus punya sikap yang tepat dalam menantikan datangnya mempelai laki-laki. Seperti seorang gadis yang akan menantikan datangnya mempelai laki-laki, ia tentu memiliki sikap yang anggun. Sebab, tidak mungkin dia bersikap yang tidak pantas dalam persiapannya menyambut mempelai yang dirindukannya. Demikian juga dengan kita, tentu kita harus bersikap yang anggun juga dalam menantikan Sang Raja Damai Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana sikap yang seharusnya kita lakukan? Pertama, bersyukur – 1 Korintus 5:18. Kedua, berjaga-jaga – Matius 24:42.
III. Menyiapkan KOMITMEN kita bagai orang yang berpesta.
“Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ” – Mat. 25:9. Sebagai mempelai perempuan, tentu punya komitmen terhadap mempelai laki-laki. Dalam komitmen itulah ia tidak mungkin mengkhianati mempelai laki-laki yang dicintai dan dikasihinya. Demikian juga dengan kita. Dalam masa penantian akan datangnya Sang Mempelai Laki-Laki, kita harus memiliki komitmen yang kuat. Mengapa? Karena ada banyak cobaan dan ujian yang bias saja kita beralih ke lain hati.
Lalu mengkhianati mempelai laki-laki. Dalam hal apa kita harus punya komitmen? Pertama, komitmen untuk tetap bersekutu – Ibrani 10:25. Kedua, komitmen untuk tetap member – Roma 12:1. Penutup Kedatangan Sang Raja Damai untuk kedua kalinya, kita tidak mengetahui kapan waktunya. Oleh karena itu, yang harus kita lakukan dalam masa penantian ini ialah: pertama, menyiapkan TAMPILAN kita bagai orang yang berpesta; kedua, menyiapkan SIKAP kita bagai orang yang berpesta; ketiga, menyiapkan KOMITMEN kita bagai orang yang berpesta. Amin
Nabi Yesaya melihat Yesus yang pra-inkarnasi dan menginformasikan 4 keunggulan Yesus, yaitu: pertama, Penasehat ajaib; kedua, Allah yang perkasa; ketiga, Bapa yang kekal; keempat, Raja Damai.
Pertanyaan penting bagi kita ialah: “Apa yang perlu kita lakukan dalam menyambut kedatangan Sang Raja Damai itu?”
I. Menyiapkan TAMPILAN kita bagai orang yang berpesta.
“Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki” – Mat. 25:1. Menurut catatan Alkitab, Gereja (orang percaya) ialah mempelai perempuan. Sedangkan Yesus Kristus yang adalah Kepala Gereja disebut sebagai mempelai laki-laki. Kita sedang menantikan kedatangan Sang Mempelai Laki-laki.
Oleh karena itu, kita sebagai “gadis-gadis” yang bijaksana tentu dituntut untuk berpenampilan sedemikian rupa layaknya seorang gadis yang akan berpesta menyambut mempelai laki-laki. Kita akan berusaha tampil secantik mungkin, seanggun mungkin. Penampilan kita harus yang special. Bagai orang yang berpesta, dandanan kita tentu akan berbeda dengan orang yang di luar pesta. Dalam hal apa kita harus tampil beda? Pertama, perkataan kita – Efesu 4:29. Kedua, identitas kita – 1 Petrus 2:9.
II. MenyiapIIkan SIKAP kita bagai orang yang berpesta.
“sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli” – Mat. 25:4. Sebagai mempelai perempuan, kita harus punya sikap yang tepat dalam menantikan datangnya mempelai laki-laki. Seperti seorang gadis yang akan menantikan datangnya mempelai laki-laki, ia tentu memiliki sikap yang anggun. Sebab, tidak mungkin dia bersikap yang tidak pantas dalam persiapannya menyambut mempelai yang dirindukannya. Demikian juga dengan kita, tentu kita harus bersikap yang anggun juga dalam menantikan Sang Raja Damai Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana sikap yang seharusnya kita lakukan? Pertama, bersyukur – 1 Korintus 5:18. Kedua, berjaga-jaga – Matius 24:42.
III. Menyiapkan KOMITMEN kita bagai orang yang berpesta.
“Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ” – Mat. 25:9. Sebagai mempelai perempuan, tentu punya komitmen terhadap mempelai laki-laki. Dalam komitmen itulah ia tidak mungkin mengkhianati mempelai laki-laki yang dicintai dan dikasihinya. Demikian juga dengan kita. Dalam masa penantian akan datangnya Sang Mempelai Laki-Laki, kita harus memiliki komitmen yang kuat. Mengapa? Karena ada banyak cobaan dan ujian yang bias saja kita beralih ke lain hati.
Lalu mengkhianati mempelai laki-laki. Dalam hal apa kita harus punya komitmen? Pertama, komitmen untuk tetap bersekutu – Ibrani 10:25. Kedua, komitmen untuk tetap member – Roma 12:1. Penutup Kedatangan Sang Raja Damai untuk kedua kalinya, kita tidak mengetahui kapan waktunya. Oleh karena itu, yang harus kita lakukan dalam masa penantian ini ialah: pertama, menyiapkan TAMPILAN kita bagai orang yang berpesta; kedua, menyiapkan SIKAP kita bagai orang yang berpesta; ketiga, menyiapkan KOMITMEN kita bagai orang yang berpesta. Amin
Post a Comment for "SIKAP DALAM MENYAMBUT KEDATANGAN YESUS YANG KEDUA KALI"