Belajar Dari Perumpamaan Tentang Pokok Anggur
Belajar dari perumpamaan tentang pokok anggur ~ Dalam sepanjang pelayanan dan pengajaran Yesus, ada banyak perumpamaan yang digunakan. Semua perumpamaan tersebut, memiliki nilai teologis yang dalam dan menyentuh semua aspek hidup manusia. Penggunaan perumpamaan dalam pengajaran Yesus memiliki tujuan supaya para audiensnya mengerti korelasi pengajaran-Nya dengan hidup keseharian mereka. Dalam peluang ini, salah satu perumpamaan Yesus yang terkenal ialah tentang Pokok Anggur.
Kita mau belajar dari perumpamaan tersebut dan memahami makna rohaninya bagi hidup kita. Dengan demikian, melalui perumpamaan tersebut, kita akan menjadi seperti yang Tuhan Yesus kehendaki.
Pertanyaan penting bagi kita ialah: “Apa pelajaran yang dapat kita ambil bagi hidup kita dari perumpamaan Yesus tentang pokok anggur tersebut? Berikut beberapa pelajaran penting yang patut menjadi perhatian kita.
1. Jika Kehidupan Kita Terus Menerus Tidak Menghasilkan Buah, Tuhan akan Turun Tangan Mendisiplin Kita.
Tujuannya ialah membersihkan dan membebaskan kita dari dosa agar dapat menjalani kehidupan yang menjadi berkat bagi sesama dan memuliakan Tuhan. “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya” – Yohanes 15:2a. “Setiap ranting pada-Ku”: berbicara tentang orang yang ada di dalam Kristus”. “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah”: Hidup di dalam Kristus bukan berarti kita tidak mengalami kegagalan. Kita bisa jatuh dalam dosa shg kita tdk menghasilkan buah untuk suatu waktu. “Setiap ranting pada-Ku yg tdk berbuah “dipotong-Nya”. Kata ‘dipotong’ mrpk trjmahan dr kata Yun. “airĂ–” yg lebih tepat diterjemahkan sbg “dinaikan” atau “diangkat”.
Cara Tuhan mendisiplin kita, yaitu: Peringatan – Ibrani 12:5. Hajaran – Ibrani 12:6a. Sesahan – Ibrani 12:6b. C.S. Lewis berkata, “Allah berbisik dalam kesenangan kita, berbicara dalam keadaan biasa, tetapi berteriak dalam penderitaan kita. Penderitaan adalah soud systemnya Allah untuk membangunkan dunia yang sedang tertidur”. Semua tindakan pendisiplinan Tuhan dimaksudkan untuk mendorong kita dengan penuh kasih supaya kita bertumbuh menghasilkan buah.
2. Jika Kehidupan Kita Menghasilkan Buah, Tuhan akan Turun Tangan Memangkas Kita. Tuhan memangkas kita supaya membuang komitmen-komitmen yg tdk dewasa dan prioritas-prioritas yg kurang penting, sehingga kita mengutamakan Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. “… dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah” – Yohanes 15:2b.
Pemangkasan bertujuan untuk mengubah pikiran, sikap, motivasi dan selera kita thdp aktivitas yg tdk menghasilkan buah. Pemangkasan bertujuan agar meningkatkan hasrat hati kita untuk menyenangkan hati Tuhan. Pemangkasan bertujuan supaya meningkatkan produktivitas kita dengan memperjelas tujuan hidup kita. Menerima proses pemangkasan bukan berarti bahwa kehidupan dan kenikmatan kita akan menyusut. Orang Kristen yang berbuah dan paling penuh dengan sukacita ialah orang Kristen yang selalu dipangkas.
3. Jika Kehidupan Kita Menghasilkan Lebih Banyak Buah, Tuhan akan Mengundang Kita untuk Tinggal Semakin Dalam Bersama-Nya.
Kita memiliki buah yang banyak. Kita tidak mengalami disiplin dan pemangkasan oleh Tuhan. “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” – Yohanes 15:5.
Tetapi kita merasa terjepit di antara dua tekanan berlawanan, yaitu:
Pertama, hasrat yang tinggi dan meningkat untuk menghasilkan buah yang lebih banyak lagi;
Kedua, merasa tidak puas dalam buah yang telah kita hasilkan. Tujuannya bukan agar kita melakukan lebih banyak lagi bagi Allah, melainkan supaya kita dpt menikmati persahabatan yg paling memuaskan dengan Tuhan. Kata “tinggal” berarti tetap berhubungan dekat; berdiam bersama untuk jangka waktu lama.
Jika kita tinggal di dalam Kristus, maka Dia berjanji akan: pertama, membuat kita berbuah banyak bagi kemulian Allah – Yoh. 15:5b, 8a; kedua, menjawab doa kita – Yoh. 15:7; ketiga, membuat kita mengalami kasih-Nya Yoh. 15:9-10; keempat, Menyatakan diri-Nya kepada kita – Yoh. 14:21b; kelima, menaruh sukacita-Nya dalam hati kita – Yoh. 15:11.
Melalui perumpamaan pokok anggur, kita menemukan bahwa Tuhan Allah secara total terlibat aktif dalam kehidupan kita. Keterlibatan Tuhan Allah dalam hidup kita ialah untuk kebaikan kita dan bagi kemuliaan-Nya. “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku” – Yohanes 15:8. Bapa dipermuliakan apabila kita berbuah banyak. Tanda sebagai murid Kristus ialah ketika kita berbuah banyak. Amin
Post a Comment for "Belajar Dari Perumpamaan Tentang Pokok Anggur"