DAMAI SEJAHTERA DENGAN ALLAH
Dunia saat ini sedang mengalami krisis damai sejahtera. Krisis damai ini meliputi baik secara personal, keluarga, masyarakat dan juga sebagai sebuah bangsa. Pemicu krisis damai ini sangat variatif. Ada dipicu oleh peperangan, kejahatan kemanusiaan, terorisme, bencana alam, perampokkan, dan lain sebagainya.
Menurut Alkitab, krisis kedamaian sudah terjadi semenjak manusia jatuh ke dalam dosa atau sejak manusia tidak menaati Allah dan firman-Nya. Mulai saat itulah dominasi dosa begitu kuat mempengaruhi hidup manusia.
Damai yang didambakan oleh manusia sirna. Manusia berusaha untuk mencari damai, tetapi semua usaha itu ternyata sia-sia. Ada yang menganggap bahwa damai ada di dalam harta kekayaan, namun faktanya orang yang memiliki kekayaan justru tidak mengalami damai. Ada pula yang mengira bahwa damai ada dalam jabatan atau kedudukan, tapi kenyataannya orang yang punya jabatan tinggi sekalipun tidak memperoleh damai dari jabatan tersebut. Ada juga yang menyangka bahwa damai dapat diperoleh melalui sebuah pernikahan, tetapi realitanya justru angka perceraian semakin tinggi. Ada pula yang berpendapat bahwa damai bisa didapat melalui pendidikan, sehingga banyak orang menempuh pendidikan setinggi mungkin, namua faktanya justru orang yang memiliki pendidikan tinggilah yang menjadi koruptor. Dan masih banyak anggapan lainnya yang bisa pembaca tambahkan sendiri.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: "Bagaimana supaya damai sejahtera Allah bisa kita peroleh?" Berikut beberapa penjelasan yang kiranya dapat membantu setiap pembaca yang berkunjung ke blog ini.
1. Kita harus berdamai dengan TUHAN Allah
Menurut catatan Alkitab, semenjak manusia jatuh ke dalam dosa, maka mulai saat itu relasi antara TUHAN Allah dan manusia menjadi terputus. Akibatnya, manusia kehilangan damai sejati. Manusia ada di bawah hukuman dan murka TUHAN Allah.
Oleh sebab itu, manusia harus berdamai dengan TUHAN Allah barulah ia memiliki damai sejahtera. Untuk itu, manusia harus percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi. Karena hanya di dalam dan melalui Yesus sajalah manusia bisa didamaikan dengan TUHAN Allah. Tidak ada cara lain.
2. Kita harus hidup sesuai dengan kebenaran firman TUHAN Allah
Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru adalah firman TUHAN Allah. Inilah yang menjadi kompas hidup kita. Bila kita hidup sesuai dengankebenaran firman TUHAN Allah, maka damai sejahtera Allah akan kita miliki.
Tetapi bila kita tidak hidup sebagaimana yang dikatakan oleh firman TUHAN Allah dalam Alkitab, tentu kita tidak akan memperoleh damai. Misalnya kita mencuri, berbohong, gosip, menjelekkan orang dan perbuatan berdosa lainnya, maka hidup kita tidak sejahtera.
Oleh karena itu, TUHAN Allah menuntut kita untuk hidup sesuai dengan kebenaran-Nya. Karena dari dalam kebenaran-Nyalah terpancar damai sejahtera.
Menurut Alkitab, krisis kedamaian sudah terjadi semenjak manusia jatuh ke dalam dosa atau sejak manusia tidak menaati Allah dan firman-Nya. Mulai saat itulah dominasi dosa begitu kuat mempengaruhi hidup manusia.
Damai yang didambakan oleh manusia sirna. Manusia berusaha untuk mencari damai, tetapi semua usaha itu ternyata sia-sia. Ada yang menganggap bahwa damai ada di dalam harta kekayaan, namun faktanya orang yang memiliki kekayaan justru tidak mengalami damai. Ada pula yang mengira bahwa damai ada dalam jabatan atau kedudukan, tapi kenyataannya orang yang punya jabatan tinggi sekalipun tidak memperoleh damai dari jabatan tersebut. Ada juga yang menyangka bahwa damai dapat diperoleh melalui sebuah pernikahan, tetapi realitanya justru angka perceraian semakin tinggi. Ada pula yang berpendapat bahwa damai bisa didapat melalui pendidikan, sehingga banyak orang menempuh pendidikan setinggi mungkin, namua faktanya justru orang yang memiliki pendidikan tinggilah yang menjadi koruptor. Dan masih banyak anggapan lainnya yang bisa pembaca tambahkan sendiri.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: "Bagaimana supaya damai sejahtera Allah bisa kita peroleh?" Berikut beberapa penjelasan yang kiranya dapat membantu setiap pembaca yang berkunjung ke blog ini.
1. Kita harus berdamai dengan TUHAN Allah
Menurut catatan Alkitab, semenjak manusia jatuh ke dalam dosa, maka mulai saat itu relasi antara TUHAN Allah dan manusia menjadi terputus. Akibatnya, manusia kehilangan damai sejati. Manusia ada di bawah hukuman dan murka TUHAN Allah.
Oleh sebab itu, manusia harus berdamai dengan TUHAN Allah barulah ia memiliki damai sejahtera. Untuk itu, manusia harus percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi. Karena hanya di dalam dan melalui Yesus sajalah manusia bisa didamaikan dengan TUHAN Allah. Tidak ada cara lain.
2. Kita harus hidup sesuai dengan kebenaran firman TUHAN Allah
Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru adalah firman TUHAN Allah. Inilah yang menjadi kompas hidup kita. Bila kita hidup sesuai dengankebenaran firman TUHAN Allah, maka damai sejahtera Allah akan kita miliki.
Tetapi bila kita tidak hidup sebagaimana yang dikatakan oleh firman TUHAN Allah dalam Alkitab, tentu kita tidak akan memperoleh damai. Misalnya kita mencuri, berbohong, gosip, menjelekkan orang dan perbuatan berdosa lainnya, maka hidup kita tidak sejahtera.
Oleh karena itu, TUHAN Allah menuntut kita untuk hidup sesuai dengan kebenaran-Nya. Karena dari dalam kebenaran-Nyalah terpancar damai sejahtera.
Post a Comment for "DAMAI SEJAHTERA DENGAN ALLAH"