Olehmu Semua Kaum Akan Diberkati
Olehmu semua kaum akan diberkati ~ Kejadian 12:1-9
Pada bagian pertama dan kedua sudah dipaparkan beberapa cara bagaimana supaya kita bisa menjadi berkat bagi sesama. Guna membantu kita untuk mengingat penjelasan yang lalu, kembali disajikan cara-cara dimaksud, yaitu: pertama, jangan genggam erat berkat itu; kedua, jangan setengah hati; ketiga, jangan takut menanggung resiko; keempat, punya pengalaman rohani; kelima, mulai dari apa yang ada; keenam, bangun keintiman dengan TUHAN Allah.
Dari pihak TUHAN Allah, Ia sudah, sedang dan akan terus MEMBERKATI hidup kita. Sebagai umat yang sudah, sedang dan akan mengalami pemberkatan TUHAN Allah dalam hidup kita, seharusnya kita semakin mengasihi-Nya. Mengasihi TUHAN Allah harus ditanda-buktikan dengan kita MENGASIHI sesama. MENGASIHI sesama dibuktikan dengan kehadiran kita menyebabkan orang lain diberkati. Pertanyaan yang patut diajukan ialah: “Bagaimana supaya oleh kehadiran kita orang lain diberkati?”
1. Harus ada pemisahan yang jelas – Kejadian 12:1.
Istilah pemisahan dalam perspektif teologis, memiliki beberapa makna yaitu: pertama, Pemisahan dari yang SEKULAR kepada yang SAKRAL; kedua, Pemisahan ditentukan oleh TUHAN Allah dan Pewahyuan-Nya; ketiga, Pemisahan yang Alkitabiah menetapkan pemisahan lahiriah dan batiniah menurut standar TUHAN Allah. "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu" Kejadian 12:1.
Demi terwujudnya maksud TUHAN Allah yaitu supaya orang lain diberkati, maka Abram harus dipisahkan. Dipisahkan dari apa? Dipisahkan dari negerinya; dari sanak saudaranya; dari rumah bapanya. Dipisahkan untuk apa? Dipisahkan untuk Menjadi BESAR; Menjadi MASYHUR; Menjadi DIBERKATI dan Menjadi BERKAT. Abram harus keluar dari ZONA AMAN dan Melangkah untuk Masuk ke dalam ZONA IMAN. Jadi, semua kaum akan DIBERKATI apabila Abram DIPISAHKAN DARI hal-hal yang menjadi penghambat dan DIPISAHKAN UNTUK maksud TUHAN Allah.
2. Harus ada ketaatan yang total – Kejadian 12:4.
"Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya,…" Kejadian 12:4a.Abram mengetahui secara pasti bahwa apa yang TUHAN Allah firmankan itu benar dan dapat diandalkan. Inilah Iman. Bagi Abram Iman itu harus terealisasi dalam ketaatan kepada TUHAN Allah dan firman-Nya. Jadi, ada korelasi yang sangat signifikan antara IMAN dan KETAATAN.
"Karena Iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tuju" Ibrani 11:8. Dengan demikian: Orang TAAT blm tentu punya iman. Orang yang punya IMAN pasti taat. Apa bukti KETAATAN Abram yang mengalir dari IMAN itu?
"Karena Iman, maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak, Ia yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu" Ibrani 11:17-18. Ketaatan Abraham mengalir dari imannya kepada TUHAN Allah. "Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-2 sekalipun dari antara orang mati" - Ibrani 11:19.
Tidak ada cara lain untuk mewujudkan IMAN kecuali dengan KETAATAN. Harus ada KETAATAN total yang mengalir dari IMAN kepada TUHAN Allah yang menjamin bahwa oleh kita semua kaum akan diberkati. KETAATAN yang mengalir dari IMAN kita menentukan masa depan setiap kaum, suku, bangsa dan bahasa.
3. Harus ada peran yang dimainkan – Kejadian 14:16; 19:29.
Peran yang mainkan oleh Abram ialah menjadi AGEN PENEBUS. Tentu PENEBUS-nya ialah TUHAN Allah sendiri. Namun, TUHAN Allah butuh AGEN PENEBUS yang melaluinya orang lain diberkati oleh Dia. Bagaimana Abram memainkan perannya sebagai AGEN PENEBUS? Ada dua peristiwa langsung yang menunjuk peran Abram sebagai AGEN PENEBUS. Pertama, Abram menyelamatkan Lot dari TAWANAN MUSUH.
"Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya" Kejadian 14:16. Kedua, Abram BERDIRI di hadapn TUHAN Allah demi Lot. "Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan TUHAN" Kejadian 18:22. "Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu" Kejadian 19:29.
TUHAN Allah menghendaki agar melalui kehadiran kita orang lain diberkati. Guna mencapai hal tersebut, maka: pertama, harus ada pemisahan yang jelas; kedua, harus ada ketaatan yang total; ketiga, harus ada peran yang dimainkan.
Dari pihak TUHAN Allah, Ia sudah, sedang dan akan terus MEMBERKATI hidup kita. Sebagai umat yang sudah, sedang dan akan mengalami pemberkatan TUHAN Allah dalam hidup kita, seharusnya kita semakin mengasihi-Nya. Mengasihi TUHAN Allah harus ditanda-buktikan dengan kita MENGASIHI sesama. MENGASIHI sesama dibuktikan dengan kehadiran kita menyebabkan orang lain diberkati. Pertanyaan yang patut diajukan ialah: “Bagaimana supaya oleh kehadiran kita orang lain diberkati?”
1. Harus ada pemisahan yang jelas – Kejadian 12:1.
Istilah pemisahan dalam perspektif teologis, memiliki beberapa makna yaitu: pertama, Pemisahan dari yang SEKULAR kepada yang SAKRAL; kedua, Pemisahan ditentukan oleh TUHAN Allah dan Pewahyuan-Nya; ketiga, Pemisahan yang Alkitabiah menetapkan pemisahan lahiriah dan batiniah menurut standar TUHAN Allah. "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu" Kejadian 12:1.
Demi terwujudnya maksud TUHAN Allah yaitu supaya orang lain diberkati, maka Abram harus dipisahkan. Dipisahkan dari apa? Dipisahkan dari negerinya; dari sanak saudaranya; dari rumah bapanya. Dipisahkan untuk apa? Dipisahkan untuk Menjadi BESAR; Menjadi MASYHUR; Menjadi DIBERKATI dan Menjadi BERKAT. Abram harus keluar dari ZONA AMAN dan Melangkah untuk Masuk ke dalam ZONA IMAN. Jadi, semua kaum akan DIBERKATI apabila Abram DIPISAHKAN DARI hal-hal yang menjadi penghambat dan DIPISAHKAN UNTUK maksud TUHAN Allah.
2. Harus ada ketaatan yang total – Kejadian 12:4.
"Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya,…" Kejadian 12:4a.Abram mengetahui secara pasti bahwa apa yang TUHAN Allah firmankan itu benar dan dapat diandalkan. Inilah Iman. Bagi Abram Iman itu harus terealisasi dalam ketaatan kepada TUHAN Allah dan firman-Nya. Jadi, ada korelasi yang sangat signifikan antara IMAN dan KETAATAN.
"Karena Iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tuju" Ibrani 11:8. Dengan demikian: Orang TAAT blm tentu punya iman. Orang yang punya IMAN pasti taat. Apa bukti KETAATAN Abram yang mengalir dari IMAN itu?
"Karena Iman, maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak, Ia yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu" Ibrani 11:17-18. Ketaatan Abraham mengalir dari imannya kepada TUHAN Allah. "Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-2 sekalipun dari antara orang mati" - Ibrani 11:19.
Tidak ada cara lain untuk mewujudkan IMAN kecuali dengan KETAATAN. Harus ada KETAATAN total yang mengalir dari IMAN kepada TUHAN Allah yang menjamin bahwa oleh kita semua kaum akan diberkati. KETAATAN yang mengalir dari IMAN kita menentukan masa depan setiap kaum, suku, bangsa dan bahasa.
3. Harus ada peran yang dimainkan – Kejadian 14:16; 19:29.
Peran yang mainkan oleh Abram ialah menjadi AGEN PENEBUS. Tentu PENEBUS-nya ialah TUHAN Allah sendiri. Namun, TUHAN Allah butuh AGEN PENEBUS yang melaluinya orang lain diberkati oleh Dia. Bagaimana Abram memainkan perannya sebagai AGEN PENEBUS? Ada dua peristiwa langsung yang menunjuk peran Abram sebagai AGEN PENEBUS. Pertama, Abram menyelamatkan Lot dari TAWANAN MUSUH.
"Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya" Kejadian 14:16. Kedua, Abram BERDIRI di hadapn TUHAN Allah demi Lot. "Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan TUHAN" Kejadian 18:22. "Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu" Kejadian 19:29.
TUHAN Allah menghendaki agar melalui kehadiran kita orang lain diberkati. Guna mencapai hal tersebut, maka: pertama, harus ada pemisahan yang jelas; kedua, harus ada ketaatan yang total; ketiga, harus ada peran yang dimainkan.