Diberkati Untuk Menjadi Berkat
Diberkati untuk menjadi berkat ~ Allah sudah memberkati kita. Ketika Allah memberkati hidup kita, tujuannya bukan saja untuk kita mengalami dan menikmatinya sendiri. Tetapi tujuan Allah memberkati ialah supaya kita juga menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk memberi pertolongan kepada sesama kita yang membutuhkan. Dalam kitab Kejadian 12:1-9 kita membaca tentang Allah yang memanggil Abram. Panggilan itu bukan saja untuk mengalami berkat dari Allah tetapi menjadi saluran berkat bagi bangsa-bangsa.
Pada bagian pertama dari topik ini sudah dipaparkan beberapa sikap yang perlu ditumbuh-kembangkan oleh setiap orang Kristen. Guna membantu kita untuk mengingat penjelasan yang lalu, kembali dipaparkan sikap-sikap dimaksud, yaitu:
Pertama, jangan genggam erat berkat itu. kenapa demikian? Karena ketika hal itu lepas dari tangan Anda, maka akan sangat menyakitkan dan bisa membawa Anda kepada keadaan yang memahitkan, depresi dan berakhir dengan fatal.
Kedua, jangan setengah hati. Lakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati dan dengan sungguh-sungguh. Kalau mau mengikut Tuhan dan perintah-Nya, maka lakukan dengan sungguh-sungguh. Kalau mau berkorban bagi Tuhan melalui persembahan Anda, maka lakukan itu dengan segenap hati Anda. Kenapa? Karena hanya pengorbanan dan pemberian yang dilakukan dengan segenap hatilah yang akan diterima oleh Tuhan dan Dia akan membalas kepada Anda sesuai dengan janji-Nya.
Ketiga, jangan takut menanggung resiko. Ada kalanya ketika kita dituntut untuk melakukan firman Tuhan, sering kita terlalu memikirkan resikonya, sehingga kita tidak bisa melakukan sesuatu bagi Tuhan karena kita tidak siap menanggung resiko dari tindakan iman yang kita lakukan.
Dalam upaya menjangkau dunia dengan BERKAT, TUHAN Allah tidak bekerja sendiri. Dia memilih untuk bekerja bersama dan melalui kita. TUHAN Allah mau supaya BERKAT disalurkan bagi SESAMA dan bagi KEPENTINGAN kerajaan-Nya.
I. Punya PENGALAMAN Rohani – Kejadian 12:1, 7a.
"berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu".
PERJUMPAAN pribadi dengan TUHAN Allah menjadi daya tarik, daya pikat, daya dorong dan daya ledak yang kuat bagi Abram untuk menjadi berkat. PERJUMPAAN pribadi dengan Tuhan Yesus menghasilkan transformasi hati yang baru, sehingga setiap orang yang mengalami Yesus secara pribadi ada jaminan untuk menjadi berkat.
II. Mulai Dari APA YANG ADA – Kejadian 12:5.
"Abram membawa Sarai, istrinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai disitu".
TUHAN Allah tidak menuntut Abram harus sempurna baru menjadi berkat. Tuhan Yesus tidak menuntut kita kaya dulu baru menjadi berkat. TUHAN Allah kehendaki supaya kita mulai dari APA YANG ADA pada kita.
III. Bangun KEINTIMAN Dengan TUHAN Allah – Kejadian 12:7b-8.
"... Maka didirikannya di situ mesbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya. Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia memanggil nama TUHAN".
Gaya hidup menjadi berkat lahir dari relasi yang INTIM dengan TUHAN Allah. Tanpa KEINTIMAN dengan TUHAN Allah, sukar bagi kita untuk menjadi saluran berkat bagi sesama. TUHAN Allah memilih Abram. TUHAN Allah juga memilih kita untuk MISI BERKAT yang sama. Dalam rangka untuk menjadi berkat, maka kita harus punya pengalaman rohani dengan TUHAN Allah; mulai dari apa yang ada dan bangun keintiman dengan TUHAN Allah.
Pada bagian pertama dari topik ini sudah dipaparkan beberapa sikap yang perlu ditumbuh-kembangkan oleh setiap orang Kristen. Guna membantu kita untuk mengingat penjelasan yang lalu, kembali dipaparkan sikap-sikap dimaksud, yaitu:
Pertama, jangan genggam erat berkat itu. kenapa demikian? Karena ketika hal itu lepas dari tangan Anda, maka akan sangat menyakitkan dan bisa membawa Anda kepada keadaan yang memahitkan, depresi dan berakhir dengan fatal.
Kedua, jangan setengah hati. Lakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati dan dengan sungguh-sungguh. Kalau mau mengikut Tuhan dan perintah-Nya, maka lakukan dengan sungguh-sungguh. Kalau mau berkorban bagi Tuhan melalui persembahan Anda, maka lakukan itu dengan segenap hati Anda. Kenapa? Karena hanya pengorbanan dan pemberian yang dilakukan dengan segenap hatilah yang akan diterima oleh Tuhan dan Dia akan membalas kepada Anda sesuai dengan janji-Nya.
Ketiga, jangan takut menanggung resiko. Ada kalanya ketika kita dituntut untuk melakukan firman Tuhan, sering kita terlalu memikirkan resikonya, sehingga kita tidak bisa melakukan sesuatu bagi Tuhan karena kita tidak siap menanggung resiko dari tindakan iman yang kita lakukan.
Dalam upaya menjangkau dunia dengan BERKAT, TUHAN Allah tidak bekerja sendiri. Dia memilih untuk bekerja bersama dan melalui kita. TUHAN Allah mau supaya BERKAT disalurkan bagi SESAMA dan bagi KEPENTINGAN kerajaan-Nya.
I. Punya PENGALAMAN Rohani – Kejadian 12:1, 7a.
"berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu".
PERJUMPAAN pribadi dengan TUHAN Allah menjadi daya tarik, daya pikat, daya dorong dan daya ledak yang kuat bagi Abram untuk menjadi berkat. PERJUMPAAN pribadi dengan Tuhan Yesus menghasilkan transformasi hati yang baru, sehingga setiap orang yang mengalami Yesus secara pribadi ada jaminan untuk menjadi berkat.
II. Mulai Dari APA YANG ADA – Kejadian 12:5.
"Abram membawa Sarai, istrinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai disitu".
TUHAN Allah tidak menuntut Abram harus sempurna baru menjadi berkat. Tuhan Yesus tidak menuntut kita kaya dulu baru menjadi berkat. TUHAN Allah kehendaki supaya kita mulai dari APA YANG ADA pada kita.
III. Bangun KEINTIMAN Dengan TUHAN Allah – Kejadian 12:7b-8.
"... Maka didirikannya di situ mesbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya. Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia memanggil nama TUHAN".
Gaya hidup menjadi berkat lahir dari relasi yang INTIM dengan TUHAN Allah. Tanpa KEINTIMAN dengan TUHAN Allah, sukar bagi kita untuk menjadi saluran berkat bagi sesama. TUHAN Allah memilih Abram. TUHAN Allah juga memilih kita untuk MISI BERKAT yang sama. Dalam rangka untuk menjadi berkat, maka kita harus punya pengalaman rohani dengan TUHAN Allah; mulai dari apa yang ada dan bangun keintiman dengan TUHAN Allah.