Identitas Yang Alkitabiah
Setiap manusia di bawah kolong langit ini memiliki identitas. Masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Tidak ada yang memiliki identitas yang sama. Kendati pun ia lahir kembar bagai "pinang dibelah dua" tetap saja punya identitas yang berbeda.
Identitas ini bukan saja berlaku di dunia ini. Tetapi identitas setiap kita akan terus dibawa sampai ke sorga. Identitas kita dicatat dalam kitab kehidupan. Bukan dibuat oleh tangan manusia, tetapi TUHAN Allah yang mengabadikan.
Menurut Wahyu 3:4,5: "Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu. Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya".
1. Memiliki jati diri - Daniel 1:8-9.
Sebagai orang percaya, kita memiliki jati diri yang Alkitabiah. Jati diri yang Alkitabiah ini ditandai dengan adanya beberapa karakteristik, yaitu:
Pertama, sikap hati yang tegas untuk berkata tidak kepada segala sesuatu yang tidak Alkitabiah.
Kedua, sikap hati yang teguh untuk setia menempuh jalan via dolorosa dengan mata iman Alkitabiah yang tertuju kepada Yesus Kristus.
Ketiga, sikap hati yang konsisten secara Alkitabiah untuk taat mengikuti Yesus Kristus sepanjang hidup di dunia ini apapun resikonya.
2. Memiliki disiplin rohani yang Alkitabiah - Daniel 1:13-14
Sebagai orang percaya, kita bukan saja diselamatkan oleh TUHAN Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib. Tetapi, TUHAN Allah juga melengkapi kita dengan sejumlah potensi dan karunia rohani untuk menjadi pemenang. Disiplin rohani yang Alkitabiah ini terlihat dalam beberapa aspek hidup, yaitu:
Pertama, sikap hati yang konsisten untuk melatih tubuh dan menguasainya secara rohani dan Alkitabiah - 1 Korintus 9:27.
Kedua, sikap hati yang dengan sukarela menerima didikan yang Alkitabiah dari TUHAN Allah yang adalah Bapa kita yang teramat baik - Ibrani 12:6.
Ketiga, sikap hati yang siaga memberi pertanggungan jawab yang Alkitabiah kepada TUHAN Allah - 1 Petrus 3:15.
Keempat, sikap hati yang mengerti dan memahami bahwa hidup ini singkat, itu sebabnya harus diisi dengan nilai-nilai yang Alkitabiah dan bersifat kekal - Ayub 14:1; Yakobus 4:14.
Kelima, sikap hati yang selalu mengupayakan perdamaian dan hidup damai dengan semua orang secara Alkitabiah - Roma 12:18.
3. Memelihara dan mempertahankan hidup yang Alkitabiah - Daniel 1:11-12
Sebagai orang percaya, kita punya tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara hidup kita berdasarkan nilai-nilai dan ajaran yang Alkitabiah. Artinya, kita hidup sepadan dengan apa yang dikatakan oleh Alkitab bagi kita.
Memelihara dan mempertahankan hidup yang Alkitabiah, ditandai dengan:
Pertama, sikap hati yang selalu menjungjung tinggi hidup dalam kekudusan. Ini adalah perintah TUHAN Allah yang dituangkan dalam Alkitab. Karena ini adalah perintah, maka kita harus menjalaninya.
Kedua, sikap hati yang selalu rindu untuk membaca Alkitab setiap hari. Alkitab adalah firman TUHAN Allah tanpa salah. Melalui Alkitab kita dituntun untuk hidup di jalan yang benar. Dengan demikian, menjaga kita untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada TUHAN Allah dan sesama kita.
Ketiga, sikap hati yang selalu konsisten untuk bersekutu dengan TUHAN Allah dan anggota tubuh-Nya.
Keempat, sikap hati yang selalu ingin berdialog dengan TUHAN Allah melalui doa.
Kelima, sikap hati yang komit untuk menjadi saksi Yesus Kristus yang hidup di tengah dunia yang semakin jahat ini. Melalui cara dan gaya hidup yang benar, kita dikenal dunia sebagai murid Kristus.
Post a Comment for "Identitas Yang Alkitabiah"