Meraih Berkat Tuhan Melalui Hidup Dalam Kesetiaan
Meraih berkat Tuhan melalui kesetiaan hidup – Setiap orang Kristen di seluruh dunia
selalu menginginkan supaya hidupnya diberkati oleh Tuhan. Keinginan tersebut
sangat kuat terbangun jauh di kedalaman hati kita. Lalu termanifestasi dalam
setiap kerinduan, harapan dan doa yang dinaikan kepada Tuhan.
Tentu semua itu tidaklah salah. Mengapa saya katakana demikian? Karena memang sedari semula Allah memang ingin agar kita hidup dalam berkat-Nya. Dan Allah selalu memberkati kehidupan kita. Itulah keinginan Tuhan bagi setiap kita anak-anak-Nya. Hal ini ditegaskan oleh Tuhan Yesus dimana Ia mengatakan demikian: “… Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” – Yohanes 10:10.
Tentu semua itu tidaklah salah. Mengapa saya katakana demikian? Karena memang sedari semula Allah memang ingin agar kita hidup dalam berkat-Nya. Dan Allah selalu memberkati kehidupan kita. Itulah keinginan Tuhan bagi setiap kita anak-anak-Nya. Hal ini ditegaskan oleh Tuhan Yesus dimana Ia mengatakan demikian: “… Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” – Yohanes 10:10.
Akan tetapi faktanya berkat dari Tuhan itu seakan jauh dari kehidupan
kebanyakan anak-anak Allah. Kehidupan terasa sangat sulit dan beban hidup justru
semakin berat. Itu sebabnya banyak orang yang beranggapan bahwa Tuhan tidak
mengasihinya.Tuhan tidak peduli dan tidak memberkati hidupnya.
Terhadap complain umat yang demikian, Allah melalui nabi Yesaya menyatakan demikian: “Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar, tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” – Yesus 59:1-2.
Dari firman Tuhan tersebut, kita melihat bahwa dari pihak Allah sesungguh tidak ada masalah. Allah selalu memiliki keinginan untuk memberkati hidup kita. Namun, dalam pandangan Allah terbukti bahwa sebenarnya persoalan utamanya ada pada kita. Dan persoalan itu ialah kejahatan dan dosa yang kita lakukan. Kejahatan dan dosa itulah yang menjadi kendala, penghalang, penghambat dan perintang bagi kita yang membuat Allah tidak memberkati hidup kita.
Bagaikan saluran air yang tersumbat oleh sampah sehingga aliran air tidak mengalir dengan normal sampai kepada tujuannya. Begitulah dosa dan kejahatan kita telah menghalangi berkat Tuhan mengalir secara leluasa dalam kehidupan kita. Salah satu dosa yang dilakukan oleh kita ialah ketidaksetiaan kita kepada Tuhan dan perintah-perintah-Nya yang tertulis di dalam Alkitab.
Terhadap complain umat yang demikian, Allah melalui nabi Yesaya menyatakan demikian: “Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar, tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” – Yesus 59:1-2.
Dari firman Tuhan tersebut, kita melihat bahwa dari pihak Allah sesungguh tidak ada masalah. Allah selalu memiliki keinginan untuk memberkati hidup kita. Namun, dalam pandangan Allah terbukti bahwa sebenarnya persoalan utamanya ada pada kita. Dan persoalan itu ialah kejahatan dan dosa yang kita lakukan. Kejahatan dan dosa itulah yang menjadi kendala, penghalang, penghambat dan perintang bagi kita yang membuat Allah tidak memberkati hidup kita.
Bagaikan saluran air yang tersumbat oleh sampah sehingga aliran air tidak mengalir dengan normal sampai kepada tujuannya. Begitulah dosa dan kejahatan kita telah menghalangi berkat Tuhan mengalir secara leluasa dalam kehidupan kita. Salah satu dosa yang dilakukan oleh kita ialah ketidaksetiaan kita kepada Tuhan dan perintah-perintah-Nya yang tertulis di dalam Alkitab.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana cara meraih
berkat melalui kesetiaan dalam hidup kita?” Ada beberapa jawaban yang bisa saya
sajikan dalam tulisan pada kesempatan ini. Semua jawaban tersebut bersumber dari
Alkitab dan saya berharap pengunjung dan pembaca setia blog ini dapat
menelusurinya dengan baik.
Doa dan harapan saya kiranya ketika Anda membaca tulisan ini sampai selesai, kiranya Anda diberkati oleh Tuhan dan jangan berhenti sampai pada diri Anda saja berkat tersebut, bagikanlah juga kepada orang lain, sehingga semakin banyak orang yang terus mengalami pemberkatan Tuhan dalam kehidupannya.
Doa dan harapan saya kiranya ketika Anda membaca tulisan ini sampai selesai, kiranya Anda diberkati oleh Tuhan dan jangan berhenti sampai pada diri Anda saja berkat tersebut, bagikanlah juga kepada orang lain, sehingga semakin banyak orang yang terus mengalami pemberkatan Tuhan dalam kehidupannya.
1. Tetap dekat dan terkoneksi secara intim dengan Tuhan.
Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk yang harus selalu dekat satu
dengan yang lainnya. Kita tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain dalam
hidup ini. Kita adalah makhluk social yang diciptakan oleh Allah untuk saling
berinteraksi secara dinamis satu dengan yang lainnya. Selain itu, kita juga
adalah makhluk spiritual, maksudnya kita adalah makhluk rohani yang membutuhkan
interaksi dan relasi dengan Tuhan dalam hidup ini.
Terkait dengan tetap dekat dan terkoneksi secara intim dengan Tuhan, penulis Injil Yohanes menulis demikian: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam Dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” – Yohanes 15:5. Tuhan Yesus menjadi sumber berkat (rohani, jasmani dan materi) di dalam kehidupan kita. Supaya berkat itu bisa kita nikmati, maka kita harus tetap terkoneksi atau terhubung secara dinamis dengan Tuhan Yesus melalui pembacaan firman Tuhan, doa, persekutuan dan kesaksian kita.
Terkait dengan tetap dekat dan terkoneksi secara intim dengan Tuhan, penulis Injil Yohanes menulis demikian: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam Dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” – Yohanes 15:5. Tuhan Yesus menjadi sumber berkat (rohani, jasmani dan materi) di dalam kehidupan kita. Supaya berkat itu bisa kita nikmati, maka kita harus tetap terkoneksi atau terhubung secara dinamis dengan Tuhan Yesus melalui pembacaan firman Tuhan, doa, persekutuan dan kesaksian kita.
Tuhan Yesus kehendaki supaya kita setia untuk dekat dan terkoneksi
secara intim dengan Dia. Tuhan kehendaki supaya kita memiliki intimasi yang
dalam dan kuat dengan Dia setiap hari.Tuhan merindukan supaya kita senantia
memuji dan memuliakan Dia dalam totalitas hidup kita.Bila kita setia, taat dan
konsisten melakukannya, maka pastilah berkat Tuhan bisa kita raih dan peroleh
di dalam kehidupan kita.Oleh karena itu, tetaplah dekat dan terkoneksi secara
intim dengan Tuhan Yesus setiap hari.
2. Tetap hidup di dalam kasih karunia Tuhan.
Kita saat ini berada di masa anugerah. Masa di mana Tuhan begitu sabar
dan berlimpah kasih-Nya kepada kita. Masa di mana kita memiliki akses yang luar
biasa terbuka untuk bersekutu dengan Tuhan. Dan harusnya dalam masa anugerah
inilah kita menikmati berkat-berkat Tuhan. Tetapi adakalanya kita berusaha untuk
hidup di luar kasih karunia Tuhan. Kita hidup dengan cara kita sendiri dan
meninggalkan nilai-nilai kehidupan sebagai anak-anak kerajaan. Kita piker kita
mampu, kita kuat, kita hebat dan kita bisa menjalani hidup ini sendiri tanpa
Tuhan. Di titik inilah sesungguhnya kita sedang hidup di luar anugerah atau di
luar kasih karunia Tuhan.
Jika Anda ketika membaca tulisan ini, dan menyadari bahwa selama ini
Anda hidup di luar kasih karunia Allah, Anda hidup dengan memakai system dunia
ini, Anda tidak menghiraukan nilai-nilai kebenaran Alkitab, maka ajakan saya
kepada Anda berhentilah sejenak dan berbaliklah kepada kasih karunia Allah.
Percayalah bahwa Tuhan Allah kita selalu menyambut kita kembali dengan kedua
belah tangan yang terbuka untuk merangkul atau memeluk kita. Allah tentu sangat
mengasihi kita dengan kasih yang sempurna dan Dia selalu memebri kesempatan
kedua bagi anak-anak-Nya yang menyadari dirinya sudah jauh dari kasih karunia
Tuhan.
Jangan pernah lepaskan kasih karunia Tuhan ketika kita sudah menerima jawaban doa-doa kita. Jangan lupakan betapa baiknya Tuhan kepada kita, karena Dia telah menyembuhkan kita, memulihkan kita, memberi kita kekuatan, memberi kita pekerjaan, memberi kita kesuksesan dalam karir, memberi kita jalan keluar atas bisnis kita, dan lain sebagainya.
Berusahalah untuk setia dan konsisten untuk menjaga relasi kita dengan
Tuhan. Dikatakan demikian, karena Iblis dan para pengikutnya akan selalu
mencari peluang untuk merusak relasi kita dengan Tuhan. Bila kita setia menjaga
relasi kita dengan Tuhan, maka saya percaya bahwa Tuhan dalam kasih karunia dan
kebaikan-Nya akan memberikan berkat-berkat-Nya kepada kita.
Berkat-berkat yang tidak pernah kita pikirkan dan tidak pernah kita lihat akan kita terima dalam kehidupan kita. Mari kita senantiasa menjaga hubungan kita dengan Tuhan pada saat Dia telah memberikan kemenangan atas masalah-masalah yang kita hadapi. Jangan lepaskan kesetian kita kepada Tuhan dan terimalah berkat berkelimpahan yang telah Tuhan sediakan bagi kita.
Berkat-berkat yang tidak pernah kita pikirkan dan tidak pernah kita lihat akan kita terima dalam kehidupan kita. Mari kita senantiasa menjaga hubungan kita dengan Tuhan pada saat Dia telah memberikan kemenangan atas masalah-masalah yang kita hadapi. Jangan lepaskan kesetian kita kepada Tuhan dan terimalah berkat berkelimpahan yang telah Tuhan sediakan bagi kita.
3. Tetaplah berbuat baik dalam semua situasi.
Ada kalanya ketika kita dihadapkan dengan berbagai situasi dan kondisi
sulit, maka sangat sulit bagi kita untuk tetap berbuat baik ketika situasi
tidak seperti yang kita harapkan. Manusiawi dan kedagingan kita membuat kita
berat rasanya untuk tetap berbuat baik ketika yang kita alamai itu memahitkan.
Namun, bila kita ingin supaya kita dapat meraih berkat dari Tuhan, maka tidak
ada cara lain kecuali kita tetap berbuat baik dalam semua situasi.
Perhatikanlah beberapa bagian ayat firman Tuhan ini: “Katanya kepada orang itu: Baik sekali
perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil,
karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota” – Lukas 19:17. “Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat
oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan
tugasnya itu, ketika tuannya itu datang” – Matius 24:45-46. “Seorang dari
mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah
dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur
kepada-Nya” – Lukas 17:15-16.
Bagian-bagian dari firman Tuhan itu, semuanya memotivasi kita untuk tetap berbuat baik dalam kesetiaan. Dengan lain kata kita harus setia melakukan kebaikan-kebaikan dalam semua situasi. Baik situasi yang menyenangkan maupun situasi yang tidak menyenangkan, baik situasi itu terjadi sesuai dengan harapan kita atau tidak, kita dituntut untuk selalu berbuat baik. Dengan jalan demikian, kita akan mengalami pemberkatan Tuhan dalam hidup kita. Jadi, kita diberkati untuk menjadi berkat. Baca juga: Bagaimana Caranya Supaya Tuhan Menyertai Hidup Kita.
Bagian-bagian dari firman Tuhan itu, semuanya memotivasi kita untuk tetap berbuat baik dalam kesetiaan. Dengan lain kata kita harus setia melakukan kebaikan-kebaikan dalam semua situasi. Baik situasi yang menyenangkan maupun situasi yang tidak menyenangkan, baik situasi itu terjadi sesuai dengan harapan kita atau tidak, kita dituntut untuk selalu berbuat baik. Dengan jalan demikian, kita akan mengalami pemberkatan Tuhan dalam hidup kita. Jadi, kita diberkati untuk menjadi berkat. Baca juga: Bagaimana Caranya Supaya Tuhan Menyertai Hidup Kita.
Post a Comment for "Meraih Berkat Tuhan Melalui Hidup Dalam Kesetiaan"