Translate

IMAN KRISTEN DAN ILMU PENGETAHUAN

Sebagai orang Kristen, kita hidup di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat cepat dan dinamis. Hal ini ditandai dengan bermunculannya alat teknologi canggih seperti Laptop, Smartphone, Tablet, dan alat teknologi canggih lainnya yang semakin mempermudah akses dan aktivitas hidup kita.

Pertanyaan mendasar dan penting ialah: “Bagaimana pandangan iman kristen terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi?” dan “Sikap seperti apa yang seharusnya sebagai umat kristiani dalam menghadapi perkembangan teknologi?”.

Tuhan tidak pernah melarang manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan Tuhan mengaruniakan manusia berbagai talenta untuk dikembangkan bukan untuk disimpan (Mat. 25:14-30). Sebelumnya, kita perlu membedakan ilmu pengetahuan dari teknologi.

Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Sedangkan teknologi, berasal dari dua kata Yunani tekhne(=pekerjaan) dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai cabang industri.
Dari pengertian ini bisa dilihat bahwa ilmu pengetahuan cenderung berpijak pada teori, sedangkan teknologi merupakan suatu ilmu terapan. Namun jika kita selidiki dengan seksama maka kita akan menemukan adanya kesamaan, yaitu keduanya bersangkut-paut dengan ide manusia dan berobjek pada alam semesta.

Karena menyangkut ide manusia dan alam semesta, sebenarnya Iptek sudah dimulai sejak zaman Alkitab atau sejak awal sejarah manusia. Namun, pada kenyataannya terjadi monopoli teknologi dan diterobos supaya teknologi dapat dijadikan alat untuk mendatangkan kesejahteraan orang banyak dan lebih mewujudkan keadilan (Hos. 10:12).

Di dalam dunia teknologi ada kecenderungan memandang manusia sebagai mesin atau nomor-nomor yang dikenal, sehingga hubungan manusia bukan lagi I-You, tetapi I-it. Manusia dipandang sebagai benda yang tidak berpribadi, berbeda dengan Tuhan yang memandang manusia berharga di mata-Nya (Yes. 43:1-4).

Teknologi tetap merupakan berkat bagi manusia, walaupun banyak ciri-ciri dosa di dalamnya. Untuk itu, teknologi harus digunakan untuk berjuang melawan kelaparan, kemiskinan, kesengsaraan, kedinginan, penyakit, kematian dan sebagainya. Kita dipanggil dalam tugas teknologi dapat menjadi berkat bagi manusia (Luk. 4:18-19). Teknologi bukanlah tujuan tetapi alat, manusia tidaklah boleh dikuasai oleh teknologi, tetapi manusia harus menguasainya agar tujuan teknologi dapat tercapai sesuai yang dikehendaki Tuhan, yaitu sebagai pengabdi kepada Tuhan dan sesama manusia (I Kor. 6:12). Dalam Lukas 6:48, dikatakan bahwa perlunya membangun kehidupan atas suatu dasar yang kokoh, sehingga manusia tidak terhanyut oleh pengaruh negatif teknologi modern. Albert Einstein berkata, “Religion without scienceis blind, and science without religion is lame” (agama tanpa pengetahuan adalah buta dan pengetahuan tanpa agama adalah pincang).

Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal.
Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.

Secara filosofis, setelah kejatuhan ke dalam dosa, ide dan pemikiran manusia selalu dipengaruhi oleh dua kekuatan: manusia dengan ide dan pemikiran yang telah dipulihkan oleh Allah atau ide dan pemikiran yang tetap dalam dosa. Dua pengaruh ini akan tampak terlihat pada tujuan dan karya-karya manusia dalam Iptek.

Kebenaran
Ide dan produk manusia dalam era Iptek ini tetap berada dalam dialektis dua pengaruh, pengaruh kebenaran dan ketidakbenaran, pengaruh kesucian dan dosa, tesis dan antitesis, sehingga relevansi Alkitab tidak pernah pudar, sebagaimana perkataan Tuhan Yesus, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Luk 21:33).

Dalam menghadapi perkembangan Iptek dan pengaruhnya, sikap Yesus kiranya menjadi model dari iman Kristen dalam menghadapi pembaharuan dan perubahan. Yesus dalam menghadapi zaman tidak pernah kembali ke belakang, Ia selalu berpandangan ke depan, dan menerima perubahan dan pembaharuan (Mat 9:16-17).

Namun, pandangan dan perbuatan Yesus tidak pernah mengubah kebenaran Allah dan kompromi terhadap pandangan dunia. Pengaruh kekristenan yang mendorong lahirnya Iptek merupakan cermin sikap kristiani yang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan Allah kepada manusia sebagaimana tertulis dalam Kejadian 1:28, supaya atas nama Tuhan manusia bekerja dan menggali potensi-potensi alam untuk memenuhi kebutuhannya. Perintah ini pertama-tama diberikan kepada Adam (manusia pertama) yaitu mewakili seluruh umat manusia. Jadi perintah ini untuk seluruh umat manusia. Pengaruh tersebut makin diperlukan dalam menghadapi era ptek saat ini, sehingga hal ini menjadi tanggung jawab setiap ilmuwan Kristen. 

Lebih dari itu iman Kristen harus merupakan penyaring segala ide Iptek yang bertentangan dengan iman Kristen. Gaya hidup kristiani harus mempunyai sikap selektif, menahan diri untuk memilih dan memiliki produk-produk teknologi, agar tidak jatuh ke dalam sekularisme dan teologi kemakmuran. Lebih dari itu, hidup kasih, yang makin ditinggalkan oleh manusia era Iptek ini. Sebagai manusia Kristiani, kita mempunyai peranan penting dalam dunia ini, salah satunya adalah perkembangan Iptek yang semakin mempermudah manusia menjalankan kehidupannya. Baca juga artikel ini: Relasi Iman Kristen Dan Iptek.


Post a Comment for "IMAN KRISTEN DAN ILMU PENGETAHUAN"