Translate

CERMIN KASIH ALLAH

Kasih adalah sifat dan karakter Allah. Sifat dan karakter tersebut juga ada pada manusia sebagai ciptaan Allah. Manusia didesain dan diciptakan dengan kebutuhan untuk memperoleh kasih dan mengembangkannya serta membagikan kasih itu secara proporsional. Secara proporsional artinya kasih kepada Allah secara vertikal maupun kasih kepada sesama secara horizontal.

Jika manusia tidak mendapatkan kasih sebagaimana mestinya, maka mereka akan terluka dan merasa tidak berharga. Sebaliknya, kalau manusia tidak bisa membagikan kasih kepada orang lain, maka ia akan merasa tidak berguna dan tidak bahagia.

Berdasarkan sifat dasar manusia ini, maka manusia membutuhkan adanya relasi yang berdasarkan kasih. Hubungan kasih adalah kebutuhan utama dan mendasar yang bisa memuaskan jiwa manusia. Dna hal inilah yang bisa membahagiakan hidupnya. Sifat dasar manusia ini nampak nyata dari beberapa hal di bawah ini.

1. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
Allah adalah kasih - 1 Yohanes 4:8, 16. Karena Allah adalah kasih, maka manusia sebagai gambar dan rupa Allah juga kasih adanya. Maka bukti seseorang mengenal Allah dan mengasihi Allah adalah bagaimana ia bisa mengasihi orang lain. Kebutuhan untuk dikasihi dan mengasihi merupakan kebutuhan utama setiap orang.

2. Relasi kasih suami-istri mencerminkan kasih ilahi.
Suami yang ideal adalah suami yang bisa mengasihi istrinya seperti Kristus mengasihi jemaat. Dan istri yang ideal menghormati suami seperti jemaat menghormati Kristus - Efesus 5:23-33.

Suami dan istri yang tidak bisa saling menghormati akan mengalami kerusakan relasi yang bisa merampas damai sejahtera dalam pernikahan mereka. Bahkan kebutuhan anak akan kasih yang pertama dan terutama hanya akan terpuaskan ketika mereka menerima kasih orangtuanya, karena kasih orangtuanya seperti kasih Tuhan baginya.

3. Membangun kembali relasi kasih yang rusak.
Bagaimana kita bisa membangun kembali relasi kasih yang rusak? (a) kita harus menerima dan mengalami kasih Allah. Karena kasih itu sumbernya dari Allah dan yang memiliki kasih sejati adalah Allah juga. Hubungan kasih tanpa kehadiran Allah adalah sesuatu yang mustahil. 1 Yohanes 4:10-11: "Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi". (b) kita harus menjalani hidup berdasarkan hukum kasih. Ketika kita hidup berdasarkan hukum kasih, maka kita akan bertumbuh dalam kapasitas kasih dan dalam hubungan yang semakin kuat dengan sumber kasih sejati - Mazmur 22:37-39. (c) kita harus mempraktekkan gaya hidup saling mengasihi - Yohanes 13:34-35. Ada banyak ayat lain yang mengajarkan dan memerintahkan agar kita mempraktekkan gaya hidup saling mengasihi. Misalnya: Yohanes 15:12; Roma 12:10; 1 Petrus 1:22; 1 Yohanes 3:11, 23; 4:7, 11, 12; 2 Yohanes 1:5. Ketika kita mempraktekkan gaya hidup saling mengasihi, maka sifat Allah bertumbuh dalam diri kita dan secara bertahap kasih bukan lagi menjadi sebuah perjuangan tetapi sebuah sukacita karena diri kita adalah kasih itu sendiri. Itulah yang disebut kasih sudah menjadi karakter kita.

Post a Comment for "CERMIN KASIH ALLAH"