Berjuanglah Dalam Iman Yang Benar
BERJUANGLAH DALAM IMAN YANG BENAR ~ Landasan firman Tuhan untuk tema berjuanglah dalam iman yang benar, diambil dari surat rasul Paulus kepada Timotius. Demikianlah sabda Tuhan, “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Sebab untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah mengaku di depan banyak saksi pengakuan yang benar” (1 Timotius 6:12).
Paulus menulis surat ini kepada Timotius, seorang pemuda yang dipercaya sebagai pemimpin gereja di Efesus. Dalam pasal ini, Paulus memberi dorongan bagi Timotius untuk berjuang dalam iman, bukan hanya untuk kepentingannya sendiri tetapi sebagai teladan bagi gereja yang dipimpinnya. Ayat ini menekankan pentingnya perjuangan dalam iman yang benar sebagai tanggung jawab dan panggilan bagi setiap orang percaya. Mari kita melihat lebih jauh tiga aspek utama dari nasihat Paulus ini.
Bagian 1: Berjuang dalam Pertandingan Iman
Pertandingan iman yang Paulus sampaikan di sini menggambarkan bahwa kehidupan Kristen bukanlah sekadar perjalanan santai, melainkan sebuah perjuangan. Istilah bertandinglah dalam bahasa Yun. memakai kata, “agonidzou” yang berarti “berjuang”; “berkompetisi”. Ini menggambarkan intensitas dan usaha yang dibutuhkan dalam menjaga iman di tengah tantangan duniawi.
Menurut William Barclay, “Pertandingan iman adalah sesuatu yang membutuhkan ketekunan. Ini bukanlah pertandingan untuk kemenangan duniawi, tetapi kemenangan kekal yang memiliki tujuan lebih mulia daripada kemenangan dalam perlombaan biasa.” Di sini, Barclay menunjukkan bahwa iman yang benar tidak hanya diperjuangkan melalui ritual atau formalitas, tetapi dengan kesadaran bahwa kita sedang mengejar sesuatu yang bernilai kekal.
Sebagai umat Kristen, kita diingatkan untuk tidak mudah goyah. Dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan, kita harus berfokus pada iman yang benar, percaya kepada Tuhan, dan terus berpegang pada janji-janji-Nya. Hal ini mencakup usaha yang konsisten dalam membaca Alkitab, berdoa, dan bersekutu dengan sesama orang percaya untuk membangun iman.
Bagian 2: Merebut Hidup yang Kekal
Paulus menasihatkan Timotius untuk “merebut hidup yang kekal”. Hidup kekal bukanlah sekadar hadiah di akhir perjalanan, tetapi merupakan sesuatu proses yang harus kita jalani. “Merebut” dalam hal ini menekankan ada tanggung jawab dan sikap aktif untuk tidak hanya berharap pada janji tetapi juga berusaha mencapai penggenapan janji itu.
John Calvin menyatakan,
“Hidup
kekal adalah anugerah yang tidak kita layak terima, tetapi kita harus
menghargainya seolah kita berlari menuju hadiah yang lebih besar dari yang bisa
kita bayangkan.” Calvin menggarisbawahi bahwa hidup kekal bukan
sekadar tujuan akhir, tetapi panggilan sehari-hari yang harus kita perjuangkan
dengan rasa hormat dan penghargaan tinggi kepada Tuhan.
Merebut hidup kekal berarti kita harus hidup dengan kesadaran bahwa setiap keputusan dan tindakan kita berimplikasi pada kehidupan kekal kita. Hidup kita harus mencerminkan iman kita. Ini mengingatkan kita untuk menghindari keinginan duniawi yang ditawarkan oleh kompetitor dan memfokuskan diri pada hal-hal yang bersifat kekal, seperti kasih, kebenaran, dan keadilan.
Bagian 3: Menjaga Pengakuan Iman di Hadapan Saksi
Pengakuan iman kita adalah pernyataan terbuka tentang kepercayaan kita kepada Kristus. Paulus menekankan bahwa Timotius telah menyatakan imannya di hadapan banyak saksi, menunjukkan pentingnya kesaksian hidup yang konsisten. Ini menjadi tanggung jawab besar bagi setiap orang percaya untuk hidup sesuai dengan iman yang diakuinya.
Menurut Charles Spurgeon, “Orang Kristen sejati adalah mereka yang tidak hanya percaya dalam hati, tetapi juga bersaksi dengan hidup mereka. Dunia melihat, mendengar, dan menilai Kristus melalui kesaksian hidup kita.” Spurgeon mengingatkan bahwa kesaksian iman kita bukanlah hal yang bisa disembunyikan, tetapi harus terlihat dalam perkataan dan tindakan kita sehari-hari.
Menjaga pengakuan iman berarti menjalani hidup yang selaras dengan nilai-nilai Kristiani, baik dalam situasi mudah, gampang, sehat, sukses diberkati maupun keadaan sulit, susah, menderita kesakitan dan lain sebagainya. Kesaksian hidup kita menjadi alat penginjilan yang kuat bagi orang-orang di sekitar kita. Ketika kita menjalani iman kita dengan sungguh-sungguh, kita memberi inspirasi dan semangat bagi orang lain untuk mengenal Kristus.
Penutup
Dalam 1 Timotius 6:12, Paulus memberi tiga pesan utama: Satu, berjuang dalam pertandingan iman; Dua, merebut hidup yang kekal, dan Tiga, menjaga pengakuan iman di hadapan banyak saksi. Ketiga hal ini menjadi panduan bagi kita dalam menjalani kehidupan Kristen yang penuh makna. Iman yang benar tidak hanya diucapkan tetapi dijalani dengan tekun dan penuh semangat. Mari kita terus melangkah dalam pertandingan iman yang benar, dengan berpegang pada pengharapan hidup kekal, dan menjadi saksi Kristus bagi dunia.
Post a Comment for "Berjuanglah Dalam Iman Yang Benar"