Sejarah Penggunaan Simbol Dalam Ibadah Gereja Dan Dasar Alkitabnya
Sejarah Penggunaan Simbol dalam Ibadah Gereja dan Dasar Alkitabnya ~ Simbol dalam ibadah gereja telah menjadi bagian integral dari praktik kekristenan sejak zaman kuno. Simbol digunakan untuk mengkomunikasikan kebenaran spiritual, memperdalam pemahaman teologis, dan memfasilitasi hubungan pribadi dengan Tuhan. Penggunaan simbol dalam ibadah gereja telah mengalami perkembangan dari zaman Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, hingga gereja masa kini.
Penggunaan Simbol dalam Perjanjian Lama.
Dalam Perjanjian Lama,
simbol memiliki peran penting dalam ibadah umat Israel. Misalnya, Tabernakel
dan Bait Suci merupakan pusat ibadah yang dipenuhi dengan simbol-simbol fisik
yang melambangkan kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya. Beberapa contoh simbol
penting dalam ibadah Perjanjian Lama meliputi:
- Tabut
Perjanjian (Keluaran 25:10-22) : Melambangkan kehadiran
Tuhan dan perjanjian-Nya dengan umat Israel.
- Mezbah
Korban (Keluaran 27:1-8) : Sebagai tempat persembahan
korban yang melambangkan pengampunan dosa.
- Lampu Emas
(Keluaran 25:31-40) : Melambangkan terang Tuhan
yang selalu menerangi umat-Nya.
- Baju Imam Besar (Keluaran 28) : Pakaian imam besar penuh dengan simbol, termasuk Urim dan Tumim, yang digunakan untuk mencari petunjuk Tuhan.
Simbol-simbol ini adalah bentuk pengajaran visual yang merujuk kepada kebenaran ilahi, dan mengajarkan umat untuk mengenali kehadiran dan kesucian Tuhan.
Penggunaan Simbol dalam Perjanjian Baru.
Pada masa Perjanjian
Baru, simbol-simbol dalam ibadah tetap berperan penting, tetapi fokusnya lebih
pada makna spiritual daripada ritual fisik. Yesus Kristus menggunakan banyak
simbol dalam pengajaran-Nya, seperti:
- Roti dan
Anggur dalam Perjamuan Kudus (Matius 26:26-28) :
Melambangkan tubuh dan darah Yesus yang dikorbankan untuk keselamatan umat
manusia.
- Air
Baptisan (Matius 3:13-17; Roma 6:3-4) : Melambangkan penyucian
dosa dan kebangkitan dalam hidup yang baru bersama Kristus.
- Minyak Pengurapan (Yakobus 5:14) : Melambangkan penyembuhan dan berkat dari Tuhan.
Yesus sering menggunakan perumpamaan dengan simbol-simbol agraris, seperti benih, gandum, dan anggur, untuk menggambarkan Kerajaan Allah. Simbol-simbol ini menggambarkan prinsip-prinsip ilahi dengan cara yang dapat dipahami oleh pendengar-Nya.
Penggunaan Simbol dalam Gereja Awal.
Gereja awal mengadopsi
banyak simbol sebagai bagian dari liturgi dan ibadah mereka. Beberapa simbol
yang umum digunakan dalam gereja awal antara lain:
- Salib :
Melambangkan kemenangan Kristus atas dosa dan kematian.
- Ikan
(Ichthus) : Sebuah akronim dalam bahasa Yunani yang
berarti “Yesus Kristus, Anak Allah, Juruselamat,” sering digunakan oleh orang
Kristen awal untuk mengidentifikasi diri mereka.
- Merpati : Melambangkan Roh Kudus, terinspirasi dari
peristiwa pembaptisan Yesus (Matius 3:16).
- Kapal : Melambangkan gereja sebagai perahu penyelamat yang membawa orang-orang percaya menuju keselamatan.
Simbol-simbol ini bukan hanya menjadi tanda identitas komunitas Kristen, tetapi juga sarana untuk menyampaikan ajaran iman kepada orang percaya.
Perkembangan Penggunaan Simbol dalam Gereja Abad
Pertengahan hingga Reformasi
Selama Abad
Pertengahan, gereja terus menggunakan simbol sebagai bagian dari ibadah dan
bangunan gereja. Arsitektur gereja-gereja Gotik penuh dengan simbolisme, dari
bentuk salib yang menjadi denah gereja hingga jendela kaca berwarna yang
menggambarkan kisah-kisah Alkitab. Liturgi Katolik juga kaya dengan simbol,
seperti:
- Lilin :
Melambangkan kehadiran Kristus sebagai terang dunia (Yohanes 8:12).
- Dupa : Melambangkan doa umat yang naik ke surga (Wahyu 8:4).
Selama Reformasi, banyak reformator seperti Martin Luther dan John Calvin menekankan penyederhanaan simbol-simbol dalam ibadah. Mereka mengkritik penggunaan simbol yang berlebihan dan tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. Namun, simbol-simbol dasar seperti Salib dan Perjamuan Kudus tetap dipertahankan dalam bentuk yang lebih sederhana.
Penggunaan Simbol dalam Ibadah Gereja Masa Kini
Gereja masa kini, baik
yang tradisional maupun kontemporer, tetap menggunakan simbol dalam ibadah
mereka, walaupun dengan variasi yang berbeda tergantung denominasi. Berikut
adalah beberapa simbol yang umum digunakan:
- Salib :
Tetap menjadi simbol utama iman Kristen.
- Altar :
Simbol persembahan kepada Tuhan, masih digunakan dalam gereja-gereja
tradisional.
- Air
Baptisan dan Cawan Perjamuan : Melambangkan penyucian dan
persekutuan dalam tubuh dan darah Kristus.
- Musik dan Lagu : Meskipun lebih bersifat abstrak, musik dianggap sebagai simbol pujian dan penyembahan kepada Tuhan (Mazmur 150:3-6).
Dalam gereja-gereja kontemporer, teknologi visual seperti proyeksi gambar dan video sering digunakan untuk menggantikan simbol-simbol fisik, namun tujuannya tetap sama, yaitu untuk memfasilitasi pengalaman ibadah yang lebih mendalam.
Dasar Alkitabiah untuk Penggunaan Simbol.
Penggunaan simbol dalam
ibadah memiliki dasar yang kuat dalam Alkitab. Alkitab mengajarkan bahwa simbol
dapat digunakan untuk mengkomunikasikan kebenaran rohani yang mendalam, tetapi
harus tetap dijaga agar tidak menjadi pengganti dari makna rohaninya. Beberapa
ayat yang mendukung penggunaan simbol meliputi:
- Keluaran
25:40 : Tuhan memberikan instruksi tentang
simbol-simbol dalam Tabernakel sebagai bayangan dari hal-hal surgawi.
- 1 Korintus
11:23-26 : Paulus menjelaskan pentingnya simbol
Perjamuan Kudus dalam mengingat pengorbanan Kristus.
- Ibrani 9:9-10 : Menjelaskan bahwa simbol-simbol dalam ibadah Perjanjian Lama adalah gambaran dari kebenaran yang akan datang dalam Kristus.
Penggunaan simbol dalam
ibadah gereja adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan iman Kristen.
Dari zaman Alkitab hingga masa kini, simbol digunakan untuk mengkomunikasikan
kebenaran rohani, memperdalam hubungan dengan Tuhan, dan memperkaya pengalaman
ibadah. Namun, penting untuk diingat bahwa simbol hanyalah alat yang menunjuk
kepada realitas rohani yang lebih besar, dan tidak boleh menggantikan hubungan
pribadi dengan Tuhan yang sejati.
Post a Comment for "Sejarah Penggunaan Simbol Dalam Ibadah Gereja Dan Dasar Alkitabnya"