Menjadi Kristen Dewasa
Menjadi Kristen Dewasa ~ Landasan firman Tuhan untuk tema menjadi Kristen dewasa, diambil dari kitab 1 Samuel. Demikianlah sabda Tuhan, “Pula kata Daud: “TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu. Kata Saul kepada Daud: “Pergilah! TUHAN menyertai engkau” (I Samuel 17:37).
Menjadi seorang Kristen yang dewasa adalah tujuan setiap orang percaya. Kedewasaan rohani bukanlah sesuatu yang terjadi secara otomatis, tetapi memerlukan usaha, komitmen, dan kerendahan hati untuk bertumbuh dalam iman. Dalam perjalanan menuju kedewasaan rohani, kita dipanggil untuk meninggalkan sifat-sifat kekanak-kanakan dan beralih kepada pemahaman yang lebih mendalam tentang kehendak Allah dan pengenalan akan Yesus Kristus.
1. Meninggalkan Sifat Kekanak-kanakan.
1 Korintus 13:11: “Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.”
Ayat ini mengingatkan kita bahwa seiring dengan pertumbuhan iman kita, kita harus meninggalkan cara berpikir dan bertindak yang kekanak-kanakan. Ini termasuk meninggalkan egoisme, keinginan duniawi, dan pola pikir yang tidak sejalan dengan firman Tuhan.
2. Mencapai Kesatuan dan Kedewasaan dalam Kristus.
Efesus 4:13-15: “sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.”
Kedewasaan Kristen ditandai oleh kesatuan dalam iman dan pengetahuan yang benar tentang Kristus. Kita dipanggil untuk tidak lagi mudah diombang-ambingkan oleh ajaran yang salah, tetapi untuk teguh berpegang pada kebenaran dengan kasih. Kedewasaan rohani adalah tentang bertumbuh dalam segala hal ke arah Kristus.
3. Membedakan yang Baik dan yang Jahat.
Ibrani 5:12-14: “Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik daripada yang jahat.”
Kedewasaan rohani ditandai oleh kemampuan untuk membedakan yang baik dari yang jahat. Ini memerlukan latihan dan pembedaan rohani yang matang. Orang yang dewasa dalam iman memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebenaran dan mampu mengajarkan orang lain.
Menjadi Kristen dewasa adalah panggilan setiap orang percaya. Ini memerlukan tekad untuk meninggalkan sifat kekanak-kanakan, mencapai kesatuan dan kedewasaan dalam Kristus, serta kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang jahat. Marilah kita berkomitmen untuk terus bertumbuh dalam iman dan pengetahuan akan Yesus Kristus, sehingga kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan membawa dampak positif bagi orang-orang di sekitar kita.
Doa
“Tuhan, bantu kami untuk menjadi Kristen yang dewasa. Ajari kami untuk meninggalkan sifat-sifat kekanak-kanakan dan bertumbuh dalam pengetahuan dan kasih kepada-Mu. Berikan kami hikmat untuk membedakan yang baik dan yang jahat, serta kekuatan untuk hidup sesuai dengan kebenaran-Mu. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.”
Post a Comment for "Menjadi Kristen Dewasa"