Kemuliaan Bagi Allah - Khotbah Kristen
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kemuliaan Bagi Allah

KEMULIAAN BAGI ALLAH. Efesus 3:20-21 3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, 3:21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin. Pendahuluan. Tujuan dari Surat Efesus Supaya orang Kristen mengerti bahwa yang dimaksudkan dengan Gereja adalah Tubuh Kristus, orang-orang pilihan Allah, atau kelompok orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya. Makanya kita mengenal dua istilah tentang gereja yaitu: Gereja yang visible dan Gereja yang invisible. Penulis : Rasul Paulus. Tema surat Efesus : Gereja adalah Tubuh Kristus. Tahun penulisan : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi. Penerima : Jemaat di kota Efesus dan di seluruh dunia. Isi Kitab : Kitab Efesus terbagi atas 6 pasal. Pokok Ajaran dalam Surat Efesus Satu, kita disuguhkan pengajaran Rasul Paulus tentang keselamatan, yaitu bahwa keselamatan kita sudah direncanakan oleh Allah dan kita dipilih oleh Allah untuk diselamatkan sebelum dunia dijadikan – Efesus 1:3-4. Ilustrasi beli buah mangga – dijelaskan. Dua, kita disuguhkan pengajaran Rasul Paulus tentang unity/ kesatuan dalam Kristus sebagai saudara dan cara hidup dalam keluarga, gereja dan masyarakat – Efesus 4:1-6. Tiga, kita disuguhkan pengajaran Rasul Paulus tentang Allah menyediakan kelengkapan rohani bagi kita untuk digunakan dalam peperangan rohani supaya bisa menang – Efesus 6:10-20. Kalimat tanya : Bagaimana kita harus memberikan kemuliaan bagi Allah? Kalimata peralihan : Berdasarkan kebenaran firman Tuhan, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memberikan kemuliaan bagi Allah, yaitu :
Isi 1. Tubuh kita harus memberikan kemuliaan bagi Allah. Roma 12:1: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, dan persembahan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” 2. Sikap kita harus memberikan kemuliaan bagi Allah. Ayub 2:7-10 : 7) “Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. 8) Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu. 9) Maka berkatalah berkatalah istrinya kepadanya : “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!”. 10) Tetapi jawab Ayub kepadanya : “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.” a. Respon – “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?”. b. Perkataan – “Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya”. 1) Perkataan dusta/ berbohong – Efesus 4:25, “Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.” 2) Perkataan kotor/ jorok – Efesus 4:29, “Jangalah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia”. 3) Bersungut-sungut/ mengeluh – 1 Korintus 10:10, “Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut”. band. Bil. 16:41-49. 4) Perkataan nazar yang tidak digenapi – Peng. 5:3-4, “Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu. Lebih baik engkau tidak bernazar daripada bernazar tetapi tidak menepatinya”. 5) Gosip/ fitnah – Imamat 19:16, “Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN”. 3. Perbuatan kita harus memberikan kemuliaan bagi Allah. 1 Korintus 10:31 : “Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” a. Jika engkau makan, maka makanlah sesuai porsi (secukupnya – bahasa Alkitab) jangan sampai lebih dari porsinya karena kalau lebih dari porsinya itu akan menjadi batu sandungan bukan lagi memuliakan Tuhan. Contoh makan nasi dan pasangannya. b. Jika engkau minum, maka minumlah sesuai takaranmu jangan sampai melampau batas, karena kalau melampaui batas maka itu akan menimbulkan penyakit. Contoh minum susu. c. Jika engkau melayani, maka melayanilah untuk kemuliaan Allah bukan untuk mencuri kemuliaan bagi dirimu. d. Level penyerahan diri, level komitmen dan level kepercayaan kita kepada Tuhan harus semakin naik grafiknya sehingga kemuliaan bagi Allah bisa terwujud dalam hidup setiap hari. Penutup. Allah kita adalah Allah yang suci, kudus, mulia dan agung. Kita diciptakan untuk memuliakan Dia sebagai Pencipta yang suci, kudus, mulia dan agung. Pribadi dan karya-Nya melampaui doa kita, melampaui segala pikiran dan pengetahuan kita karena Dia Allah yang Mahakuasa. Oleh sebab itu, layaklah kita memberikan segala kemuliaan bagi Allah melalui: satu, tubuh kita harus memberi kemuliaan bagi Allah karena Dia yang menciptakan kita; dua, sikap kita harus memberi kemuliaan bagi Allah karena Dia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita; tiga, perbuatan kita harus memberi kemuliaan bagi Allah sebab itulah wujud syukur dan terimakasih kepada Dia. Amin

Post a Comment for "Kemuliaan Bagi Allah"