Hidup Dalam Pagar Perlindungan Allah
Hidup dalam pagar perlindungan Allah ~ Landasan firman Tuhan untuk tema hidup dalam pagar perlindungan Allah diambil dari kitab Ayub. Demikianlah firman Allah : “Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kau berkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu” – Ayub 1:10.
Ayat Firman Tuhan di atas adalah kesaksian yang di ucapkan oleh iblis kepada Tuhan, yaitu kalau Ayub diberkati dengan berlimpah-limpah, itu karena Ayub dan keluarganya, dan segala yang dimilikinya, dipagari oleh Tuhan. Artinya bahwa Ayub hidup dalam pagar perlindungan Tuhan. Iblis tahu bahwa Tuhan membuat pagar sekeliling Ayub. Kalau Ayub dipagari Tuhan, keluarganya dipagari Tuhan, usahanya dipagari Tuhan, maka tidak ada siapapun yang bisa mengganggu Ayub.
Iblis pun tidak bisa mengganggu Ayub. Di sini kita bisa melihat bahwa kalau Allah memagari kehidupan Ayub, maka pagar perlindungan Tuhan itu benar-benar sempurna. Ayub sehat, keluarganya bahagia, usahanya terus bertambah maju karena diberkati Tuhan. Tidak ada orang yang mengganggu Ayub, tidak ada orang yang mengganggu keluarganya, tidak ada belalang pelahap dan belalang pelompat yang mengganggu usahanya.
Ada orang yang memiliki banyak materi, tetapi di tengah-tengah perjalanan hidupnya kekayaannya habis, seperti ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang. Sekalipun orang bekerja keras, tetapi ia tidak menikmati hasil kekayaannya. Ada juga yang kekayaannya habis hanya untuk berobat. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena mereka tidak memiliki pagar perlindungan Tuhan. Sebaliknya kalau Tuhan memagari hidup kita dengan pagar perlindunganNya, maka hidup kita, keluarga kita pasti bahagia, hidup kita sehat, tidak ada sakit-penyakit apapun yang menimpa kita, dan segala usaha kita pun tidak ada yang mengganggu, sebaliknya semakin diberkati Tuhan.
Iblis itu tidak bisa semaunya sendiri mengganggu manusia. Kalau orang hidupnya tidak diberi pagar perlindungan oleh Tuhan, kapanpun bisa diganggu oleh iblis. Tetapi kalau hidup kita diberi pagar perlindungan oleh Tuhan, maka kalau iblis mau mengganggu kita itu ijin terlebih dulu kepada Tuhan. Kalau Tuhan tidak mengijinkan, iblis juga tidak akan pernah bisa mengganggu kita. Tapi kalau Tuhan mengijinkan, maka iblis bisa mengganggu kita, itupun sebatas yang diijinkan Tuhan.
Tuhan mengijinkan iblis mengganggu kita itupun ada maksudnya, yaitu untuk memurnikan iman kita. Seperti yang terjadi pada Ayub, iblis minta ijin Tuhan untuk mencobai Ayub. Tuhan mengijinkan, tapi ada batasannya: "jangan sentuh Ayub". Iblis pun taat, ia tidak menyentuh Ayub. Iblis hanya menyentuh anak-anaknya dan harta kekayaannya. Tetapi menjamah Ayub, iblis tidak berani, karena sudah ada batasan yang ditentukan Tuhan. Benar saja, dalam sekejap sepuluh anaknya mati, puluhan ribu ternaknya habis. Dengan seijin Tuhan iblis mencobai Ayub, dan iblis mengambil anak-anaknya dan segala harta miliknya. Di sisi yang lain melalui peristiwa tersebut, Allah sedang menguji imannya Ayub, dan ternyata Ayub tahan uji, artinya bahwa Ayub memiliki kemurnian iman.
Iblis masih belum puas, ia minta ijin lagi sama Tuhan untuk mencobai Ayub. Tuhan mengijinkan, tapi Tuhan juga memberi batasan: "jangan sentuh nyawanya". Iblis hanya mengganggu tubuhnya dengan sakit penyakit, tetapi ia tidak bisa menyentuh nyawanya. Kalau Tuhan mengijinkan iblis mengganggu Ayub, Tuhan pun tidak sedang mempermainkan Ayub. Sebab setelah melihat Ayub tahan uji, maka Tuhan pun mengupahi Ayub dengan sepuluh anak seperti semula, dan memberkati kembali dengan harta kekayaan dua kali lipat. Itu sebabnya kita jangan takut menghadapi ujian hidup, sebab dibalik itu semua ada berkat dobel porsi, seperti Ayub.
Mengapa Ayub memperoleh pagar perlindungan Tuhan dan diberkati dengan luar biasa? Tentu ada hal-hal istimewa yang dimiliki Ayub, sehingga Allah memagari hidupnya dan memberkati segala yang dikerjakannya. Hal istimewa apa yang dimiliki Ayub?
Tuhan sendiri yang menyatakan bahwa Ayub itu memiliki kehidupan yang: saleh, jujur, takut akan Allah, dan menjauhi kejahatan (Ayub 1:1,8). Kalau kita mau mengalami pagar perlindungan Tuhan seperti Ayub, maka kita harus memiliki kuncinya yaitu: memiliki kehidupan yang saleh (taat), jujur, takut Tuhan, dan menjauhi kejahatan. Artinya bahwa Tuhan harus menjadi prioritas utama dalam kehidupan kita. Kalau keempat hal ini ada dalam hidup kita, maka Tuhan akan membuat pagar perlindungan atas hidup kita, keluarga kita, dan segala usaha kita akan semakin diberkati oleh Tuhan.
Post a Comment for "Hidup Dalam Pagar Perlindungan Allah"