Menjadi Pelaku Firman Tuhan Dan Bukan Hanya Pendengar Saja - Khotbah Kristen
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menjadi Pelaku Firman Tuhan Dan Bukan Hanya Pendengar Saja

Menjadi pelaku firman Tuhan bukan hanya pendengar saja ~ Landasan firman Tuhan untuk tema menjadi pelaku firman Tuhan bukan hanya pendengar saja, diambil dari surat Yakobus. Demikianlah firman Tuhan: "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri" Yakobus 1:22. Menjadi pendengar atau pelaku firman bukanlah merupakan pilihan bagi orang Kristen, tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kita bisa mengetahui kebenaran, kita bisa mengetahui prinsip-prinsip hidup sebagai orang Kristen hanya melalui Firman Tuhan. Tetapi apa artinya mengetahui kebenaran, jika kebenaran itu tidak kita lakukan? Apa artinya kebenaran jika itu tidak mengubah sifat dan karakter kita? Mengapa Yakobus meminta supaya kita harus menjadi pelaku firman? Sebab kalau kita hanya sebagai pendengar saja, itu sama seperti menipu diri sendiri.
Lebih jauh Yakobus mengatakan kalau kita hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, itu seumpama orang yang sedang mengamat-amati mukanya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. Tanpa kita membaca dan mendengar firmanNya, kita tidak tahu akan apa yang harus kita lakukan. Sebaliknya kalau kita menjadi pelaku firman, maka firman itu akan mengubah sifat lama dan dosa yang masih menempel di dalam hidup kita dan menggantinya dengan sifat baru seperti yang nyata dalam buah Roh. Kita sering mendengar banyak orang yang berkata, "Kalau cuma ngomong sih semua orang pasti bisa. Coba disuruh melakukan, tidak mudah!" Artinya adalah bahwa lebih mudah untuk mengoreksi daripada memberikan teladan hidup yang baik. Kekristenan itu membutuhkan bukti nyata melalui perbuatan kita, bukan hanya teori, karena hidup sebagai orang Kristen yang benar itu adalah hidup sebagai garam dan terang dunia. Artinya bahwa kita harus memiliki kehidupan yang berbeda dan berdampak bagi dunia. Satu perbuatan jauh lebih berharga dari seribu kata-kata. Setiap orang percaya diperhadapkan pada tantangan yang tidak mudah karena dituntut untuk membuktikan Firman Tuhan dalam kehidupan nyata. Tuhan Yesus menuntut kita untuk menjadi pelaku Firman, bukan hanya pendengar saja. Yakobus berkata: "Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu hakekatnya adalah mati." (Yak. 2:17). Jadi, iman itu "...bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna." (Yak. 2:22). Berbicara tentang mendengar Firman, sebagai orang Kristen kita harus jeli tentang apa yang kita dengar. Kita harus bisa membedakan antara khotbah dan Firman. Karena pada zaman sekarang ini, ada banyak sekali khotbah yang hanya dipenuhi dengan lelucon atau kesaksian saja. Ada banyak khotbah yang hanya memuaskan telinga saja. Biasanya yang dikhotbahkan hanya tentang berkat, berkat, berkat, dan kemakmuran saja. Sekarang ini banyak pengkhotbah yang tampil hanya seperti motivator saja. Banyak khotbah yang tidak pernah menegor dosa. Banyak khotbah yang hanya berdasarkan ilustrasi dan pengalaman hidup saja, dan tidak berdasarkan pada pengajaran yang benar seperti yang tertulis dalam FirmanNya. Pada waktu kita mendengar Firman, maka kita harus membuka hati terhadap teguran. Kalau kita mendengar Firman Tuhan merasa seperti dihakimi, berarti kita masih mengeraskan hati. Memang Firman Tuhan bisa menguatkan dan menghibur kita dikala kita berada dalam kesusahan dan penderitaan, tetapi Firman Tuhan juga berfungsi untuk menegur dosa dan menyatakan kesalahan (2 Tim 3:16). Bagaimana caranya supaya kita bisa menjadi pelaku Firman? Pertama, kita harus mengasihi Tuhan (Yoh. 14:15). Kita bisa melakukan segala perintah Tuhan kalau kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, sebab salah satu wujud kita mengasihi Tuhan adalah menjadi pelaku firman. Kedua, kita harus taat kepada firman Tuhan (Mat. 7:24, 26). Taat itu berarti mendengar Firman Tuhan dan melakukannya, artinya apa yang kita dengar mari kita lakukan, tanpa bertanya, tanpa berhitung, atau menimbang-nimbang. Taat itu berarti berani berdiri di atas kebenaran berapa pun harganya, sekalipun di masa-masa sukar. Ketiga, kita harus menyangkal diri dan pikul salib (Mat. 16:24). Penghalang kita untuk menjadi pelaku Firman adalah keinginan diri kita sendiri, karena kita lebih suka menuruti hawa nafsu kita daripada melakukan Firman. Maka kita perlu penyangkalan diri terhadap keinginan daging kita, supaya kita bisa menjadi pelaku Firman, dan bukan hanya sebagai pendengar saja. Amin

Post a Comment for "Menjadi Pelaku Firman Tuhan Dan Bukan Hanya Pendengar Saja "