Translate

Iman Sebagai Fondasi Melaksanakan Visi

Iman sebagai fondasi melaksanakan visi ~ Landasan firman Tuhan untuk tema iman sebagai fondasi melaksanakan visi diambil dari surat Ibrani. Demikianlah firman Tuhan: “Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang belulangnya” – Ibrani 11:22. Tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan mengajar setiap orang beriman tentang iman Yusuf mengenai visi Allah dan mengimplementasikan visi gereja serta visi pribadi dan percaya bahwa visi Allah pasti terwujud dalam kehidupan setiap orang percaya. Apakah Iman Itu?. Bicara tentang iman, maka kita akan merujuk ke dalam surat Ibrani 11:1. Penulis surat Ibrani menegaskan bahwa: “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”. Iman menjadi dasar atau fondasi dalam seluruh gerak hidup kita. Dan dalam iman, kita mengharapkan segala hal terbaik yang bisa terjadi atau menjadi nyata di seluruh area hidup kita. Artinya bahwa dalam iman kita bisa melihat yang tidak dapat dilihat oleh mata jasmani dan dalam iman juga kita bisa mengalami yang kita harapkan.
Yusuf adalah anak Yakub yang telah menerima visi semasa hidupnya melalui mimpi – Kejadian 37:5-11. Dan visi itu terwujud dalam hidupnya. Hal yang menarik dalam Kitab Ibrani 11:22 dikatakan bahwa karena iman Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya. Apakah Visi Itu?. Visi secara sederhana adalah sebuah cita-cita, impian atau dream yang ada jauh di depan dan ingin dicapai. Visi adalah kemampuan untuk melihat keinginan suci yang ditulis oleh Sang Pencipta di dalam batin (guna menjawab kebutuhan) yang berkaitan erat dengan pemenuhan hidup seseorang atau setiap individu bagi diri maupun organisasi yang dipimpinnya – Amsal 29:18a. Iman yang dimiliki Yusuf dapat disebut sebagai visi. Maka orang yang memiliki visi disebut visioner. Alkitab mengatakan bahwa “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibrani 11:1) dan hal ini disebut sebagai visi. Yusuf dikaruniakan Allah untuk melihat masa depan bangsanya. Ada dua hal yang Yusuf nubuatkan akan terjadi setelah dia meninggalkan dunia ini adalah: Satu, adalah nasib orang-orang Israel yang akan keluar dari Mesir (visi bangsa). Dua, adalah nasib tulang-belulangnya sendiri (visi pribadi). Kadangkala orang menerima visi untuk dijalankannya dalam kehidupannya dan bernubuat untuk bangsanya tanpa melibatkan dirinya lagi. Namun sangat berbeda dengan Yusuf, walaupun dia tidak hidup lagi di dunia tetapi tulang-belulangnya menjadi saksi iman lintas generasi (generasi Musa dan Yosua). Nasib orang-orang Israel dinubuatkan Yusuf didasarkan akan janji Allah kepada Abraham, Ishak dan Yakub bahwa Allah akan membawa mereka keluar dari negeri ini ke dalam negri yang dijanjikan-Nya – Kejadian 50:24. Dan pesan Yusuf selanjutnya adalah perintah untuk membawa tulang-tulangnya keluar juga dari Mesir. Waktu yang dibutuhkan untuk penggenapan nubuatan Yusuf sangat lama karena Alkitab mengatakan bahwa bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir yang tidak mengenal Yusuf – Keluaran 1:8. Sampai akhirnya bangsa Israel keluar dari Mesir dibawah pimpinan Musa dan ia masih mengingat sumpah yang diucapkan oleh anak-anak Israel tentang tulang-belulang Yusuf dan memerintahkan untuk membawa serta keluar dari Mesir. Kita dapat membayangkan bahwa tulang belulang Yusuf selalu ikut serta dalam perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir dan menuju tanah perjanjian. Maka dapat dikatakan bahwa secara rohani Yusuf masih terlibat dalam rencana Allah sampai ia dikuburkan di tanah milik ayahnya, Yakub di Sikhem semasa generasi Yosua memasuki tanah Kanaan, tanah perjanjian (Yosua 24:32). Sungguh ajaib visi Tuhan bagi Yusuf!

Post a Comment for "Iman Sebagai Fondasi Melaksanakan Visi"