Jangan Saling Menyalahkan Tapi Ambil Tanggungjawab
MENGAPA ADAM MENYALAHKAN HAWA?
Diawali dari dosa, membuat manusia tidak berani memikul tanggung jawab. Takut alias tidak berani menerima hukuman, maka cara yang paling mudah adalah melempar kesalahan kepada pihak lain. Adam memelopori karakter yang tidak terpuji.
BERANI BERBUAT BERANI BERTANGGUNG JAWAB
Inilah sikap yang membuat seseorang memiliki harga diri. Bahkan selaku anak anak Tuhan, teladan hebat sudah diberikan oleh Yesus sewaktu Dia menjadi manusia. Yesus mengambil alih seluruh dosa manusia. Semua hukuman dosa diterima dan ditanggungNya. Tidak ada sepatahpun keluar dari mulutNya, bahwa bukan Dia yang melakukannya.
Seperti kesaksian Alkitab berikut ini, Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” – Yesaya 53:5.
Mari dari kisah gelap Adam, moyang kita, kita belajar menjadi gentleman orang yang berani berbuat harus berani bertanggung jawab. Malah kita harus meneladani apa yang Yesus contohkan, BERANI MENGAMBIL TANGGUNG JAWAB, SEKALIPUN ITU KESALAHAN ORANG LAIN.
AKHIR KEHIDUPAN ADAM
Dosa membuat manusia hilang kemuliaannya. Dosa membuat manusia terusir dari hadapan Tuhan Yang Maha Kudus. Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil – Kejadian 3:23.
MANUSIA HARUS MATI DIUJUNG PERJALANAN HIDUPNYA
Semula tidak ada batas akhir hidup manusia. Kini, akibat dosa, manusia harus mengalami kematian, dari debu kembali kepada debu. “dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu” – Kejadian 3:19.
Inilah akhir riwayat perjalanan Adam dibumi ini, Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati” – Kejadian 5:5. Riwayat Adam, manusia pertama, memberi pelajaran berharga kepada kita manusia. Hiduplah dalam Ketaatan sepenuhnya kepada Firman Tuhan. Untuk bisa taat, kita harus belajar MengasihiNya sepenuh hati. Seperti Asaf, mari kita berujar, Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi Mazmur 73:25
Jangan saling menyalahkan tapi ambil tanggungjawab ~ Landasan firman Tuhan untuk tema jangan saling menyalahkan tapi ambil tanggung jawab, diambil dari kitab Kejadian. Demikianlah firman Tuhan : “Manusia itu menjawab: Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan” – Kejadian 3:12.
Sudah menjadi fakta sosial bahwa dalam segala aspek selalu saja ada orang yang merasa superior terhadap orang lain. Gampang menuduh dan menyalahkan sesamanya. Mudah menunjuk bahwa orang lain itu salah dan merasa dirinya benar. Ketika terjadi suatu persoalan dalam komunitas, acapkali yang dilakukan ialah mencuci tangan tanda tidak bersalah dan tidak mau mengambil tanggung jawab.
SALING LEMPAR KESALAHAN
Dari Taman Eden asalnya manusia saling melempar kesalahan. Tidak berani memikul tanggung jawab. Menyalahkan orang lain ! Drama kehidupan manusia yang menyakitkan dimulai. Inilah episode awal yang tragis, menyedihkan sekaligus memalukan.
Post a Comment for "Jangan Saling Menyalahkan Tapi Ambil Tanggungjawab"