Ibadah Yang Dibenarkan Tuhan Allah - Khotbah Kristen
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ibadah Yang Dibenarkan Tuhan Allah

IBADAH YANG DIBENARKAN TUHAN Lukas 18:9-14 : 9) Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 10) "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 11) Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
12) aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 13) Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 14) Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." Arti kata IBADAH Menurut KBBI : Ibadah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Menurut Wikipedia : Ibadah adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Arab ‘Ibadah (عبادة). Dalam terminologi bahasa Indonesia sebagaimana yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ini memiliki arti: Perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama. Segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus dituruti pemeluknya. Upacara yang berhubungan dengan agama. Menurut bahasa IBRANI : Akar kata IBADAH dlm bhs IBRANI memakai kata (shoresh): עֲבֹדָה - 'AVODAH atau 'ABODAH berasal dari kata dasar עָבַד - 'AVAD, Ayin-Bet-Dalet, artinya adalah: "mengabdi". Dari sudut makna/ isinya, maksud kata 'AVODAH dalam hukum Taurat dan Kitab-kitab para Nabi, adalah penyembahan di dalam Kemah Suci atau di Bait Allah yang merupakan titik pusat ibadah dalam arti umum, yaitu ketaatan pada perintah-perintah Tuhan dan pengabdian kepada-Nya. Dalam Perjanjian Baru ibadah dalam Bait Allah tidak ada lagi. Yang tinggal justru ketaatan dan pengabdian itu. Itulah persembahan hidup dan kudus' yang dipersembahkan orang percaya, perhatikan ayat ini: * Roma 12:1 LAI TB, Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Perhatikan frasa "itu adalah ibadahmu yang sejati." Dalam bahasa Yunani: logike latreia. Kata λατρεια - latreia dalam bahasa Yunani umum berarti 'pengabdian', dan kalau dipakai dalam hubungan dengan dewa-dewa bermakna "ibadah' (penyembahan). IBADAH YANG TIDAK DIBENARKAN TUHAN Lukas 18:10-12 (TB) 10) "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 11) Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, 12) aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. PERILAKU ROHANI Aku berpuasa dua kali seminggu Aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku PPERILAKU SOSIAL Aku bukan perampok Aku bukan orang lalim PPERILAKU MORAL Aku bukan pezinah Aku bukan koruptor seperti pemungut cukai IBADAH YANG DIBENARKAN TUHAN Lukas 18:13-14 13) Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 14) Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." PERILAKU ROHANI Motivasi IBADAH harus lurus dan benar Aktivitas rohani (doa, puasa, datang ke gereja dan pelayanan) motivasinya harus SEPAKAT dengan Tuhan Aktivitas memberi persembahan (ucapan syukur, sukarela, persepuluhan, diakonia, PI/ MISI, pembangunan, dan operasional) harus SEPAKAT dengan Tuhan PERILAKU SOSIAL Pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh… memukul dirinya, maknanya ialah : Aku (pemungut cukai) telah merugikan diriku Aku (pemungut cukai) telah merugikan orang lain Aku (pemungut cukai) telah menyebabkan bangsaku menderita Aku (pemungut cukai) menyadari kesalahan perilaku sosialnya PERILAKU MORAL Pemungut cukai tidak berani menengadah ke langit, maknanya : Aku (pemungut cukai) mengakui TUHAN ALLAH itu mulia, agung, kudus dan suci. Aku (pemungut cukai) mengakui dirinya orang berdosa Aku (pemungut cukai) membutuhkan belas kasihan dan pemulihan dari Tuhan Aku pemungut cukai SEPAKAT dengan Tuhan, dan dengan dirinya sehingga ia menjadi orang yang DIBENARKAN TUHAN IBADAHnya.

Post a Comment for "Ibadah Yang Dibenarkan Tuhan Allah"