Hati Yang Terjaga
Hati yang terjaga ~ Landasan firman Tuhan untuk tema hati yang terjaga diambil dari Matius 25:40.
Membaca dan mengupas Injil Matius 25 akan senantiasa menarik (walau telah berulang kali kita membaca dan merenungkannya). Mengapa menarik? Karena bacaan tsb mengingatkan kita akan 3 hal yang harus dikerjakan dan dipertanggungjawabkan (oleh kita dan Gereja) untuk menyambut kepenuhan Kerajaan Allah di bumi seperti di Sorga.
Tiga hal tersebut ialah BERJAGA, BERKARYA dan BERBELARASA. Mari kita telaah satu persatu;
Pertama, BERJAGA.
Berjaga jagalah senantiasa sebab kita tidak tahu kapan hari dan saatnya dimana Yesus Sang Raja akan datang untuk kedua kalinya. Oleh karena itu jadilah seperti gadis gadis yang bijaksana yang senantiasa menjaga minyaknya agar pelitanya tidak padam. Minyak melambangkan roh kita yg harus dijaga nyalanya secara bijaksana. Hidup jangan diboroskan untuk hal hal duniawi saja. Harus ada alokasi waktu dan spirit secara bijaksana dan disiplin untuk menantikan kedatanganNYA.
Kedua, BERKARYA.
Dalam menantikan kedatanganNya, kita harus tetap mengerjakan bagian (tanggungjawab) hidup kita dengan total dan optimal. Jangan malas! Ingat, TUHAN sudah mempercayakan talenta, kompetensi dan waktu dalam hidup kita, oleh karena itu kerjakan dan lipat gandakan talentamu untuk kemuliaan TUHANmu.
Ketiga, BERBELA RASA.
Kristus Sang Raja pasti datang kembali kedunia ini untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Sesungguhnya kedatanganNya yang pertama (peristiwa Natal) telah melatih kita untuk senantiasa terjaga. IA bisa datang dalam wujudNya yang paling sederhan dan tak disangka sangka (seorang bayi dikandang Bethlemem).
Nah, kisah dalam Matius 25:31-46 juga mengindikasikan hal yg senada, dimana IA akan (dan telah) datang lewat wujud sesama yg sangat sederhana, untuk menguji belarasa kita. Apakah iman kita itu benar kongkruen, sama dan sebangun dengan apa yang kita kerjakan. Jika tidak, maka IA tak akan ragu untuk mencampakkan kita dalam kegelapan dan siksaan kekal.
Saudara, itulah 3 pesan penting bagi kita dan Gereja di masa penantian ini, agar kita dan Gereja benar benar siap memaknai hadirNYA dalam rupa yang sederhana, dengan roh yang tetap menyala dan hati yang terjaga untuk menjadi jawaban pengharapan bagi derita sesama.
Amin.
Post a Comment for "Hati Yang Terjaga"