Ini Rencana Yang Bertahan Di Masa Pandemi Covid 19
Ini rencana yang bertahan di masa pandemi covid 19 ~ Landasan firmn Tuhan untuk tema ini rencana yang bertahan di masa pandemi covid 19, diambil dari surat rasul Yakobus, yaitu dalam Yakobus 4:13-17. Secara lengkap firman Tuhan tersebut saya lampirkan di bawah ini. Silahkan para pembaca membaca dan menyimak penjelasannya secara lengkap.
4:13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”,
4:14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
4:15 Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu”.
4:16 Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.
4:17 Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
Masih layakkah kita membuat perencanaan di tahun yang baru ini sebagaimana yang biasa kita lakukan? Bukankah di awal tahun 2020 sudah kita susun rencana yang bagus tapi berantakan gegara pandemic covid 19?
Sekarang pandemi covid 19 belum juga ada tanda mereda. Varian baru Corona muncul lagi di Inggris. Penerbangan dari LN ke Indonesia pun ditutup. Kita belum tahu apa dampak penutupan itu dan berapa lama. Yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri.
Masih relevankah kita menyusun rencana di awal tahun 2021 sebagaimana tradisi kita selama ini? Apa saja perencanaan yang bisa bertahan di masa pandemi covid 19? Membaca firman Tuhan dalam Yakobus 4:13-17, membuat saya melihat beberapa pesan Tuhan terkait dengan perencanaan yang bertahan di masa pandemi covid 19, yaitu :
1. Perencanaan yang dibangun di atas otoritas Tuhan – Yakobus 4:13-16.
Perencanaan dalam berbisnis sebagaimana diumpamakan dalam kitab Yakobus ini sudah baik. Namun menjadi sebuah kesombongan jika tidak melibatkan Tuhan dan otoritas-Nya dalam perencaaan yang dibuat. Setiap rencana hendaknya dibawa dalam doa dan kemudian buat kalimat doa yang menunjukkan otoritas itu ada pada Tuhan atas setiap perencanaan yaitu “jika Tuhan menghendaki...”.
Jadi, walaupun kita tahu dunia sedang dalam ketidakpastian dan kita masih limbung dibuat covid 19, jangan duduk bengong menanti badai berlalu. Susun saja rencana dan pelajari fenomena dan peluang apa yang muncul di masa pandemi ini. Tetapi ingat bahwa perencanaan yang dibuat harus dibangun di atas otoritas Tuhan.
2. Perencanaan yang dibangun di atas sikap menghargai setiap kesempatan yang Tuhan berikan – Yakobus 4:14.
Kita diingatkan bahwa hidup ini hanya sementara dan laksana uap. Sebentar saja. Kalau kita perhatikan uap, hanya muncul sebentar dan dalam hitungan detik akan hilang. Menyusun rencana itu bagus, tapi kerjakan saja tiap hari apa yang Tuhan percayakan dalam kehidupan kita. Jangan karena punya banyak rencana akhirnya kita mengkhawatirkan rencana itu bisa terwujud atau tidak. Pikirkan apa yang hari ini bisa dikerjakan dan kerjakan itu sebaik-baiknya.
3. Perencanaan yang dibangun di atas motivasi untuk menjadi berkat bagi banyak orang – Yakobus 4:17.
Kalau kita membaca firman Tuhan yang ditulis oleh rasul Yakobus, maka terkesan paparan Yakobus melompat-lompat dari topik yang satu ke topik yang lainnya. Akibatnya akan muncul pertanyaan : “apa korelasinya perencanaan dengan berbuat baik?” Namun, bila kita mendalami firman Tuhan yang ditulis oleh rasul Yakobus, maka sesungguhnya ada keterkaitan yang sangat erat antara perencanaan dengan berbuat baik.
Bukankah tujuan membuat perencanaan agar berhasil dan kemudian keberhasilan itulah kita pakai menolong sesama? Tapi Yakobus ingin mengingatkan bahwa jangan tunggu berhasil baru menolong. Jika Anda tahu berbuat baik, maka lakukan. Jangan tunggu dapat untung dulu.
Kerjakan kebaikan tanpa menunggu waktu, misalnya kalau sudah ada jabatan atau materi berkecukupan. Berbuat baik dibutuhkan motivasi atau niat terdalam dari hati dan bukan pada jumlah uang yang disumbangkan. Dengan kata lain kualitas hati dalam berbuat baik jauh lebih penting dibandingkan dengan kuantitas yang akan kita sumbangkan. Saya percaya jika kita tiba di keberhasilan itu maka gaya hidup berbuat baik akan menjadi sebuah karakter yang melekat pada orang yang menjadikan Tuhan arsitek perancang kehidupannya.
Post a Comment for "Ini Rencana Yang Bertahan Di Masa Pandemi Covid 19"