Berhati Hamba Seperti Kristus
Berhati hamba seperti Kristus ~ Landasan firman Tuhan untuk tema berhati hamba seperti Kristus diambil dari Injil Markus 10:45. Penginjil Markus dalam pimpinan Roh Kudus, menulis demikian : “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang”.
Penulis kitab Markus adalah ditulis oleh Markus yang disebut juga Yohanes, kemenakan Barnabas, rekan sekerja Paulus dan yang disebut Simon Petrus sebagai “ anaknya” yaitu “ anak rohani” atau murid terdekatnya. Waktu penulisannya adalah secara tradisi, Yohanes Markus dipercaya menulis kitab Markus ini antara tahun 64-67 M. Tujuannya adalah Untuk memperkuat dasar iman dalam orang percaya diroma, dan jikalau diperlukan, mendorong mereka untuk setia menderita demi Injil, dengan memperhadapkan kepada mereka kehidupan, penderitaan, kematian, serta kebangkitan Yesus Tuhan kita.
Dalam kehidupan sehari-hari ada banyak orang menyebut dirinya orang Kristen tapi karakter hidupnya tidak menyerminkan Kristus. Salah satu karakter yang sangat menyolok dalam diri Tuhan Yesus adalah berhati hamba yaitu mau melayani, bukan dilayani. Dia datang ke dunia bukan untuk menjadi terkenal, dielu-elukan disanjung dan disambut dengan soraksorai, melainkan hadir sebagai pribadi yang sangat sederhana, jauh dari kemegahan, dan semarak, dengan memposisikan dirinya sebagai hamba.
Seperti yang tertulis dalam kitab filipi 2:6-7 dikatakan bahwa “ yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Tugas utama seorang hamba adalah melayani. Karena itu Yesus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, bahkan ia rela memberikan hidupnya mati diatas kayu salib untuk menebus dosa seluruh umat manusia.
Menjadi pengikut Kristus berarti harus memiliki hati hamba seperti Kristus. Berhati hamba berarti siap untuk tidak dikenal, tidak dianggap dan tidak diperhitungkan oleh orang lain. Ada banyak orang Kristen yang melayani dengan harapan beroleh pujian dan hormat dari manusia. Berbanding terbalik dengan Tuhan Yesus yang rela menanggalkan segala atribut kebesaran-Nya, kemuliaan-Nya dan keilahiann-Nya menjadi seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia, sehingga keberadaan-Nya sama sekali tidak diperhitungkan dan bahkan dipandang dengan sebelah mata. Berhati hamba berarti juga melayani dengan kerelaan, pengabdian dan kerendahan hati. Ini berbicara tentang sikap melayani!
Dalam kitab 1 Samuel 16:7b mengatakan bahwa “bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, manusia melihat apa yang didepan mata, tetapi Tuhan melihat hati”. Jadi bapak/ibu serta saudara/i yang terkasih didalam nama Tuhan Yesus marilah kita melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan. Melayani dengan sepenuh hati adalah salah satu sifat yang sangat disukai oleh Allah, karena kita ada didunia ini bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Marilah melakukan segala tugas dan tanggung jawab yang sudah Tuhan percayakan kepada kita karena kita tahu bahwa hidup kita didunia ini hanya sementara maka dari itu kita gunakan kesempatan untuk melakukan kebaikan serta mau melayani dengan sungguh-sungguh hanya untuk hormat kemuliaan bagi nama Tuhan. Amen!
Sumber : Nari T – STT GKRI – Praktek Homiletika - Khotbah
Post a Comment for "Berhati Hamba Seperti Kristus"