Translate

Di Tengah Badaipun Tuhan Ada

Di tengah badaipun Tuhan ada ~ Landasan firman Tuhan untuk tema di tengah badaipun Tuhan ada, diambil dari Injil Markus 6:45-52. Dalam salah satu ayatnya, penulis Injil Markus menulis: "Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka" - Markus 6:48.

Bicara tentang badai sesungguhnya menunjuk kepada situasi dan kondisi yang tidak normal, berbahaya, ancaman dan keadaan yang tidak diinginkan. Mengapa demikian? Karena badai selalu meninggalkan duka, keadaan yang porak-poranda, trauma dan kondisi negatif lainnya.

Dalam pembacaan firman hari ini dikisahkan bahwa ada angin sakal yang menghadang perjalanan murid-murid Kristus. Ini adalah gambaran tentang perjalanan hidup orang percaya. Angin sakal bisa berbicara tentang masalah atau kesulitan. Semua orang, termasuk orang percaya dan bahkan kita yang sudah melayani pekerjaan Tuhan (pelayan Tuhan/ hamba Tuhan), juga tak luput dari masalah atau kesulitan. 

Pada waktu tertentu terkadang kita harus menghadapi 'angin sakal' yang bertiup begitu kencangnya memporakporandakan kehidupan kita. Angin sakal yang mendatangkan kerusakan dan kehancuran hidup itu datangnya dari si jahat  (Iblis), sebab ada tertulis: "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;" (Yohanes 10:10a).

Angin sakal yang menghadang perjalanan murid-murid Tuhan ini bukanlah angin yang besar atau yang bersifat menghancurkan, tetapi angin ini menghadang secara bertubi-tubi sehingga pergerakan kapal yang mereka tumpangi menjadi terhambat.  Akibatnya para murid menjadi sangat kelelahan karena kapal tidak bisa melaju dengan cepat, padahal danau Galilea bukanlah danau yang asing bagi mereka. 

Terkadang kita diperhadapkan dengan  'angin'  permasalahan yang datang secara tiba-tiba dan bertubi-tubi menghadang perjalanan hidup kita. Kita pun menjadi sangat lelah, tak berdaya, dan kehilangan kekuatan untuk meneruskan langkah hidup ini. Jangan pernah kecewa! Marilah kita tetap mengimani bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.

Terkadang Tuhan mengijinkan 'angin sakal' menghadang perjalanan hidup kita dengan tujuan mengajarkan kita untuk percaya penuh kepada Tuhan dan melatih iman kita supaya kuat. Kita harus ingat bahwa kehidupan kekristenan itu bukan hanya berbicara tentang berkat atau mujizat, tetapi juga berbicara tentang penderitaan, ada harga yang harus dibayar. 

Meskipun Tuhan tidak bersama-sama dengan murid-murid di dalam kapal, tetapi Ia tahu persis pergumulan yang dialami murid-murid-Nya, dan punya waktu yang tepat untuk menolong. Tuhan pun melihat pergumulan hidup kita.

Tuhan mempunyai 1001 macam cara untuk melepaskan kita dari angin sakal!

Post a Comment for "Di Tengah Badaipun Tuhan Ada"