Sudahkah Engkau Menjadi Tekadan
Sudahkah engkau menjadi teladan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari surat rasul Paulus kepada anak rohaninya yaitu Timotius. 1 Timotius 4:12 "Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. JADILAH TELADAN BAGI ORANG-ORANG PERCAYA DALAM PERKATAANMU, DALAM TINGKAH LAKUMU, DALAM KASIHMU, DALAM KESETIAANMU DAN DALAM KESUCIANMU
Tuhan Yesus telah memberi teladan luar biasa dalam hal kasih, ketaatan dan kesetiaan. "Yesus telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaanNya sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib"
(Filipi 2:7-8).
Wujud kasih ketaatan dan kesetiaan Yesus adalah memberikan keselamatan kekal pada manusia. Manusia yang telah mengalami kasih Allah seharusnya meneladani Yesus Kristus dalam hidupnya.
Rasul Paulus menyampaikan pada Timotius dan juga untuk kita semua agar menjadi TELADAN.
Teladan dalam :
1. PERKATAAN
Sudahkah perkataan kita ini adalah perkataan2 yang membangun, yang bijak, yang positif, yang tegas tapi lembut, yang tidak sekedar berkata namun dilakukan.
Yakobus 3:5, Amsal 16:24
KEDEWASAAN ROHANI SESEORANG TERCERMIN DARI KATA-KATA YANG DIUCAPKAN DALAM HIDUPNYA SEHARI-HARI.
2. TINGKAH LAKU
Sebagai hamba Tuhan dituntut memiliki tingkah laku yang menjadi teladan, tingkah laku yang mencerminkan karakter Kristus. Secara umum terdapat 2 tipe manusia yaitu yang reaktif dan proaktif.
Orang yang reaktif adalah orang yang membiarkan pengaruh dari luar mengendalikan dirinya. Bila keadaan di luar sulit, tidak nyaman atau pahit maka orang yang reaktif akan terhanyut di dalamnya dan tersulut emosinya.
Orang yang proaktif responnya didasarkan oleh pilihan yang bertanggung-jawab. Orang-orang yang proaktif ini mempengaruhi keadaan bukan dipengaruhi. Bila keadaan sulit dan tidak nyaman maka ia memilih untuk menang, tidak pesimis, putus asa namun tetap optimis dapat menaklukkan keadaan dengan tenang.
Rasul Paulus walaupun dalam penjara namun ia dapat menyemangati jemaat di Tesalonika dan Filipi untuk tetap bersukacita senantiasa dan tekun berdoa (1 Tesalonika 5:6, Filipi 4:6).
3. KASIH
Kasih itu bentuknya adalah memberi. Bahkan ada istilah "terima kasih" yaitu setelah menerima berkat Tuhan segera ia kasih atau berikan kepada orang yang membutuhkan. Terima dan Kasih. Kita yang telah menerima kasih Allah wajib menyalurkan kasih itu kepada yang lain. Kasih juga diwujudkan dengan mampu mengampuni orang yang menyakiti hati.
4. KESETIAAN
Firman Tuhan mengajarkan agar kita setia dalam perkara yang kecil maka Tuhan akan anugerahkan tanggung-jawab yang lebih besar. Setia kepada Tuhan, setia kepada pasangan, setia terhadap gereja dan tetap setia dimanapun kita ditempatkan
KESETIAAN HARUS DIWUJUDKAN DALAM TINDAKAN YANG TULUS, BUKAN ATAS PAKSAAN.
TETAP MELAKUKAN TUGASNYA DENGAN SETIA WALAUPUN TIDAK DILIHAT ORANG. Gusti ora sare, Tuhan Yesus tidak tidur, artinya segala jerih lelah kita di dalam Tuhan tidak akan sia-sia.
5. KESUCIAN
Kesucian, menurut KBBS berarti bebas dari dosa, murni (hati/batin), kebersihan hati.
Suci/kudus, qados (bhs Ibrani) artinya dipisahkan dari yang lain untuk digunakan.
"Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib" (1 Petrus 2:9)
Kesucian menunjuk pada keadaan dimana seseorang dapat bersekutu dengan Allah, sepikiran dan seperasaan dengan Kristus Yesus. (Filipi 2:5)
Kesucian ini adalah HATI YANG TERPELIHARA DARI PENGARUH KEJAHATAN DUNIA, TERPELIHARA DARI SEGALA PERASAAN NEGATIF, DENDAM, KEPAHITAN, IRI, TIDAK MENGAMPUNI, BERZINAH, dll..
Hamba Tuhan-pun tidak ada yang bisa kebal dari kejatuhan dalam dosa.
HANYA KEDEKATAN DENGAN TUHAN SETIAP SAAT YANG MENJAGA KITA DARI SETIAP PENGARUH PERBUATAN DAN PIKIRAN JAHAT
Menjadi teladan tidaklah mudah, namun bila hati kita bertaut kepada Tuhan maka Roh Kudus yang memimpin dan menolong kita untuk menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian.
KUNCINYA ADALAH TRUST AND OBEY GOD, PERCAYA DAN TAAT KEPADA TUHAN.
Pdt. Titi Ratih Dianti.
Post a Comment for "Sudahkah Engkau Menjadi Tekadan"