Melayani Karena Mengasihi Tuhan
Melayani karena mengasihi Tuhan ~ Landasan furman Tuhan untuk tema melayani karena mengasihi Tuhan diambil dari Injil Yohanes 21:15-19. Simon Petrus yang baru saja mengalami peristiwa keajaiban, harus berhadapan dgn pertanyaan Yesus. Pertanyaan yang menggelitik dan sekaligus menantang.
Pertanyaan Yesus tidak lagi berkisar di sekitar urusan "perut" --sebab Ia sudah diberi makan oleh Yesus-- tapi berkenaan dgn panggilan-Nya sebagai seorang murid. Perihal urusan jiwa-jiwa yang akan diselamatkan; domba-domba Allah.
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku, lebih dari mereka ini?" demikian tanya Yesus. Pertanyaan ini diulangi 3 kali dgn isi pertanyaan yang kurang lebih sama.
Tentu bukan karena Yesus tidak mengetahui kadar kasih yang dimiliki Simon tapi ini dilakukan Yesus sebagai sebuah tuntutan terhadap kualitas kasih yang harus (diharapkan) dimiliki seorang murid.
Kasih yang dimaksud nantinya bukan sekedar untuk dikhotbahkan tapi diwujudnyatakan melalui panggilan pelayanan terhadap domba-domba Allah. Dengan perkataan lain, tuntutan mengasih Allah itu sendiri berarti nantinya mengembalakan domba-domba-Nya.
Maka, dalam percakapan ini, yang diinginkan Yesus dari Simon bukan sekedar kasih phileo ( philia ) tapi kasih agapao (agape) itu sendiri. Sebab kasih phileo adalah kasih yang pamrih (sama hal seperti kasih eros dan kasih storge ), sebaliknya kasih agape adalah kasih yang tanpa pamrih; kasih yang 'kendatipun'. Kasih itu pula yang mewujud dalam seluruh kehidupan dan pelayanan Yesus.
Panggilan seorang hamba Tuhan adalah panggilan mewujudkan kasih Allah. Manakala sebuah pelayanan yang didasarkan pada kasih Allah maka akan nampak pula sebuah pengorbanan dan komitmen yg kuat. Yang terjadi adalah tidak akan ada lagi hitung-hitungan, apalagi mau mencari keuntungan pribadi, serta demi prestise dan sebagainya. Tetapi motivasi melayani semata-mata demi hormat dan kemuliaan nama Tuhan dan pula dilakukan dgn semangat yang berkobar-kobar dan penuh kepedulian serta ketulusan.
Yohanes Calvin, sang reformator gereja, pernah mengingatkan bahwa kasih yang suam-suam kuku dan hati yang tidak peduli adalah sesuatu yang tidak boleh diberikan kepada Tuhan.
Oleh karena itu, marilah kita melakukan yang terbaik untuk Tuhan dalam menggembalakan domba-domba Allah. Kita harus mengembalakan domba-domba Allah dengan sepenuh hati dan penuh ketulusan serta penuh semangat sebagai wujud kasih kita kepada Allah.
Pdt. Abdon A.Amtiran
Post a Comment for "Melayani Karena Mengasihi Tuhan"