Tertanam Dan Bertunas
Tertanam dan bertunas ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tertanam dan bertunas diambil dari Nazmur 92:13-16; 2 Peteus 1:12-14. Kami mengenal seorang pendeta yang dulunya biasa biasa saja tampangnya tak menjual untuk menjadi seorang pendeta. Namun sejak muda ia setia. Ia setia untuk hadir dan membina teruna teruna muda gereja. Ia tak menempatkan diri dalam bungkus ketat hirarki pejabat gereja.
Ia lebih suka hadir sebagai kakak rohani bagi anak anak bimbingannya. Ia layaknya kakak yg menjagai adiknya latihan naik sepeda. Setelah sepeda meluncur berjalan seimbang dan ketrampilan hidup mulai berkembang iapun akan ditinggalkan dibelakang.
Ia cukup puas mendengar sayup suara adik adiknya dari kejauhan "trima kasih kaaaak!" Dan iapun bangga mengangkat kedua jempolnya keudara sambil berteriak kuat; "Teruslah maju dan jangan menoleh kebelakang. Kejar cita citamu dan takhlukkan goliatmu."
Saudara, pendeta itu kini sudah menjadi tua, ia telah meninggalkan pelayanan berjabatan resmi di gereja, tetapi ia tetap setia dijalur panggilannya. Saat banyak pendeta yang pensiun beralih profesi dan makin melemah perannya ia tetap setia menjalani masa tuanya menjadi pilar doa bagi gereja.
Ia sadar batasnya, bukan lagi pemimpin organisasi gereja, namun hadirnya menjadi support bagi pendeta yang lebih muda. Ia juga terus bersyafaat buat anak anak muda Gereja untuk menemukan destiny nya.
Saudara,
Pemazmur mengatakan:
"Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
Wow!! Sungguh kamipun berdoa jika kami tua nanti, kami ingin tetap bertambah gemuk dan segar roh kami. Kami tidak ingin jatuh mengering atau gogrok daun daun kami karena penyakit post power sindrom..
Ya Tuhan, tanamlah kami di baitMu dan ijinkan kami melahirkan tunas tunas baru dipelataranMu.
Ia lebih suka hadir sebagai kakak rohani bagi anak anak bimbingannya. Ia layaknya kakak yg menjagai adiknya latihan naik sepeda. Setelah sepeda meluncur berjalan seimbang dan ketrampilan hidup mulai berkembang iapun akan ditinggalkan dibelakang.
Ia cukup puas mendengar sayup suara adik adiknya dari kejauhan "trima kasih kaaaak!" Dan iapun bangga mengangkat kedua jempolnya keudara sambil berteriak kuat; "Teruslah maju dan jangan menoleh kebelakang. Kejar cita citamu dan takhlukkan goliatmu."
Saudara, pendeta itu kini sudah menjadi tua, ia telah meninggalkan pelayanan berjabatan resmi di gereja, tetapi ia tetap setia dijalur panggilannya. Saat banyak pendeta yang pensiun beralih profesi dan makin melemah perannya ia tetap setia menjalani masa tuanya menjadi pilar doa bagi gereja.
Ia sadar batasnya, bukan lagi pemimpin organisasi gereja, namun hadirnya menjadi support bagi pendeta yang lebih muda. Ia juga terus bersyafaat buat anak anak muda Gereja untuk menemukan destiny nya.
Saudara,
Pemazmur mengatakan:
"Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
Wow!! Sungguh kamipun berdoa jika kami tua nanti, kami ingin tetap bertambah gemuk dan segar roh kami. Kami tidak ingin jatuh mengering atau gogrok daun daun kami karena penyakit post power sindrom..
Ya Tuhan, tanamlah kami di baitMu dan ijinkan kami melahirkan tunas tunas baru dipelataranMu.
Post a Comment for "Tertanam Dan Bertunas"