Ini Karunia Membedakan Roh
Karunia
membedakan roh ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari surat rasul Paulus kepada di kota Korintus, yaitu 1 Korintus
2:6-16. Lalu dari surat Ibrani 4:12.
Prof. Yuzril Ihza Mahendra
ketika ditanya mengenai hasil putusan Mahkama Konstitusi, beliau mengatakan
(kurang lebihnya): biarlah ini mengakhiri semua sengketa yang ada. Kiranya
semua pihak dapat menerima dengan legowo dan jangan lagi mengatakan biarlah
Tuhan yang membuktikan kebenarannya.
Kalau soal perbedaan teologi
(iman) itu memang dibuktikan oleh Tuhan kalau kita mati nanti. Tetapi kalau
urusan hukum dan sengketa perolehan suara, ya tidak usah membawa bawa nama
Tuhan, sebab putusan hukum tersebut dapat dan cukup diputuskan oleh Mahkama Konstitusi."
Saudara, pernyataan tersebut
diatas menarik untuk kita renungkan dan kaitkan dengan topik kita, khususnya
berkaitan dengan bagaimana kita bisa membedakan “roh”. Apakah fenomena dan
kuasa yang kita lihat ini berasal dari Allah atau berasal dari manusia?
Nah... dari sini kita bisa
simpulkan bahwa memang tidak mudah membedakan roh dan kebenaran. Sedangkan
membedakan sengketa hasil suara pemilu saja memerlukan waktu, bukti,
saksi, ahli dan hakim yang tidak sedikit (dan kredibel) apalagi membedakan kebenaran
yang bersifat rohani atau kuasa roh.
Ada 3 cara (yang menurut
saya) dinyatakan oleh Firman Tuhan sebagai kisi kisi untuk bisa membedakan roh:
Pertama,
WAKTU.
Kebenaran roh yang akan
diuji oleh waktu. Hal ini Allah ijinkan agar terjadi pembelajaran bagi kita
untuk tidak cepat cepat memberikan penilaian. Contohnya : apa yang dikatakan
oleh Gamaliel dalam Kis 5:38-39 : “Janganlah bertindak terhadap
orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka
berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah, kamu
tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti,
bahwa kamu melawan Allah” – Kisah Para Rasul 5:38-39.
Hal yang sama juga dikatakan
oleh Tuhan Yesus ketika Ia mengajar soal Kerajaan Allah dalam perumpamaan
gandum dan lalang (Matius 13:24-30). Keduanya tumbuh serupa tapi tak sama. Dan
Tuhan Yesus melarang kita mencabuti lalang itu, sebab bisa jadi kita akan salah
cabut. Biarlah keduanya tumbuh bersama sampai WAKTU menuai, sebab nanti baru
akan nampak mana yang gandum dan mana yang lalang.
Kedua,
FIRMAN
Kuasa Firman itulah yang
akan menolong kita untuk membedakan/memisahkan roh. Itu yang dikatakan oleh
kitab Ibrani 4:12: “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada
pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan
roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran
hati kita”.
Jadi jika ditanya bagaimana
kita bisa membedakan roh dan kebenaran, ya carilah dan lihatlah dari apa yang
dikatakan oleh Firman yang adalah Roh dan Kebenaran. Yesus sendiri saat dibawa
oleh Roh ke padang gurun dan diuji oleh roh jahat, setelah Ia berpuasa 40 hari,
Dia menjawab setiap ujian tsb dengan kebenaran Firman...”ada tertulis...”. Poinnya
disini adalah biarlah Firman yang menjelaskan Firman. Firman yang menguji
kebenaran Firman, bukan akal dan pertimbangan kita sendiri.
Ketiga,
ROH KUDUS.
Penjelasan mengenai karunia
ini, dijelaskan oleh rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Korintus pada
suratnya yang pertama, pasal 2:6-16. Paulus mengkaitkan karunia roh ini dengan
hikmat ilahi. Suatu pertimbangan yang diberikan oleh Allah sendiri kepada orang
orang pilihanNya yang percaya dan yang mengasihi Kristus. Rasul Paulus
mengatakan:
“Karena kepada kita Allah
telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan
hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia
yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri
yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang
terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah” – 1 Korintus 2:10-11. ayat 13
berkata: “Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang
mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan
yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh”.
Post a Comment for "Ini Karunia Membedakan Roh"