Mengenal Pinehas Sang Transformator Spiritual
Pinehas adalah cucu imam besar Harun dan anak laki-laki Eleazar (Kel 6:24; 1 Taw 6:4, 50, 9:20). Dalam silsilah imam besar ia merupakan imam besar generasi ketiga, meneruskan Eleazar. Dikatakan di 1 Tawarikh 6:4 bahwa "Eleazar memperanakkan Pinehas; Pinehas memperanakkan Abisua" (1 Tawarikh 6:50; Ezr 7:5). Pinehas dalam bahasa Ibrani pinehas yang berarti "pesan Allah" atau "wahyu".
Bagaimanakah sosok Pinehas dalam perspektif Alkitab? Pinehas memiliki keunggulan yang laur biasa, yaitu:
1. Ia adalah orang yang menyurutkan murka Allah
Di dataran Moab, umat Israel melakukan dosa perzinahan sehingga murka Allah bangkit dan jumlah mereka yang mati karena tulah adalah sebanyak 24.000 orang (Bil 25:1-3, 9). Di tengah-tengah situasi yang demikian, Zimri, pemimpin dari salah satu kaum keluarga suku Simeon, membawa masuk Kozbi, perempuan Midian, ke dalam kemahnya dan melakukan dosa perzinahan, dan di saat itu Pinehas mengambil sebuah tombak di tangannya dan menikam mereka berdua pada perut mereka, maka berhentilah tulah itu (Bil 25:6-9).
Lewat hal ini Allah memberikan Pinehas perjanjian keselamatan yang dari pada-Nya dan menjanjikan jabatan imam untuk selama-lamanya baginya dan bagi keturunannya (Bil 25:12-13) Dikatakan di Mazmur 106:30-31: "Tetapi Pinehas berdiri dan menjalankan hukum, maka berhentilah tulah itu. Hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai jasa turun-temurun, untuk selama-lamanya".
Saat dosa diselesaikan dan murka Allah surut, di situlah damai dan kebenaran akan turun. Yesus menyelesaikan dosa kita di kayu salib dan mengganti kita, dan dengan demikian Ia telah memberikan kebenaran dan damai yang kekal sebagai hadiah (Ef 2:14-16).
2. Ia adalah orang yang membawa kemenangan dalam perang melawan Midian
Midian merupakan keturunan Abraham melalui Ketura (Kej 25:1-2). Di sebelah timur Kanaan, orang-orang Midian bersengkongkol dengan orang-orang Moab dan mendorong umat Israel untuk berbuat dosa perzinahan dan menyembah berhala (Bil 22:7, 25:6).
Oleh karena itu, sebelum Israel masuk ke tanah Kanaan, Allah terlebih dahulu memberikan perintah kepada mereka: "Lawanlah orang Midian itu, dan tewaskanlah mereka" (Bil 25:17). Mengenai alasannya, dikatakan: "mereka telah melawan kamu dengan daya upaya yang dirancang mereka terhadap kamu dalam hal Peor dan dalam hal Kozbi, saudara mereka, yakni anak perempuan seorang pemimpin Midian; Kozbi itu mati terbunuh pada waktu turunnya tualh karena Peor itu" (Bil 25:18).
Dalam perang melawan orang Midian, Musa mengerahkan 1.000 orang dari masing-masing suku, lalu ia juga menyuruh Pinehas untuk membawa perkakas tempat kudus dan nafiri-nafiri pemberi tanda semboyan dan pergi bersama-sama mereka (Bil 31:3-6). Mengenai "maju dengan membawa nafiri-nafiri pemberi tanda semboyan", dikatakan di Bil 10:9: "Dan apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN Allahmu, dan diselamtkan dari pada musuhmu".
Pada waktu itu, Pinehas dan orang-orang bersenjata menyerang Midian, lalu membunuh semua laki-laki Midian dan 5 raja mereka (Ewi, Rekem, Zur, Hur dan Reba) juga Bileam bin Beor yang mengelabui dan menyebabkan orang Israel berbuat dosa (Bil 31:7-11, 16; Yos 13:22).
3. Ia adalah orang yang menyelesaikan masalah tentang pendirian Mezbah di tepi sungai Yordan
Pasukan yang tinggal di sebelah timur sungai Yordan ikut dalam perang penaklukan Kanaan dan pada akhirnya menyelesaikan sekitar 6 tahun perang menaklukkan tempat-tempat utama di Kanaan serta pembagian wilayah menurut suku, lalu mereka kembali ke tanah bagian mereka masing-masing.
Untuk memperingati kasih karunia Allah yang memberikan perlindungan kepada mereka selama masa itu dan untuk membuktikan bahwa mereka dan suku-suku di sebelah barat sungai Yordan adalah sama-sama umat Perjanjian, mereka membangun mezbah besar di tepi sebelah barat sungai Yordan (Yos 22:10-11, 24-29).
Setelah kabar ini terdengar, suku-suku di sebelah barat sungai Yordan berkumpul di Silo untuk maju memerangi suku-suku di sebelah timur sungai Yordan. Penyerangan ini disebabkan mereka salah menduga bahwa perbuatan suku-suku di sebelah timur membangun mezbah besar tersebut adalah untuk menyembah berhala (Yos 22:12, 15-20).
Lalu untuk mengetahui fakta yang sebenarnya orang Israel mengutus Pinehas bersama-sama dengan sepuluh orang kepala kepada suku-suku yang ada di sebelah timur sungai Yordan (Yos 22:13-14).
Pinehas dan pemimpin mengetahui bahwa tujuan suku-suku di sebelah timur sungai Yordan membangun mezbah bukanlah untuk menyembah berhala, dan mereka memberitahukan kabar tersebut dengan baik kepada suku-suku di sebelah barat sungai Yordan dan membuat perdamaian (Yos 22:21-34). Pinehas adalah mediator bijaksana yang mendamaikan mereka dan mencegah perpecahan komunitas.
4. Ia adalah orang yang memimpin ibadah pada saat terjadi perang dengan suku Benyamin
Di zaman hakim-hakim, ada seorang Lewi yang mengambil seorang gundik dan tinggal sebagai pendatang di balik pegunungan Efraim. Gundiknya itu berlaku serong (NKJV: played the harlot 'bersundal') dan kembali ke rumah ayahnya, lalu pergilah orang Lewi itu untuk membawanya pulang (Hak 19:1-3).
Namun dalam perjalanan pulang, gundik tersebut dipermainkan semalam-malaman oleh orang-orang dursila dari suku Benyamin, lalu pada waktu fajar menyingsing barulah gundik tersebut dilepaskan dan mati. Orang Lewi itu mengangkat mayatnya ke atas keledai, berkemas, pualng ke tempat kediamannya, dan ia memotong-motong mayat tersebut menjadi 12 potong lalu mengirimkan ke seluruh daerah orang Israel (Hak 19:22-29).
Lalu pasukan gabungan dari suku-suku Israel yang marah berkumpul, dan mereka memerangi 26.700 orang suku Benyamin dengan 400.000 pasukan (Hak 20:15, 17). Pada hari pertama pertempuran, pasukan gabungan suku-suku Israel terpukul kalah dan 22.000 orang pasukan mati, lalu pada hari kedua 18.000 orang pasukan Israel mati (Hak 20:21, 25).
Lalu pergilah semua orang Israel, yakni seluruh bangsa itu, ke Betel dan di sana mereka menangis di hadapan TUHAN, berpuasa sampai senja hari itu dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN. Pada saat itu, orang yang memimpin ibadah adalah Pinehas (Hak 20:26-28). Setelah beribadah, pasukan gabungan suku-suku Israel memperoleh kemenangan besar, dan pada suku Benyamin hanyalah tersisa 600 orang (Hak 20:47).
Pinehas yang senantiasa memulihkan hubungan antara umat Israel dengan Allah serta hubungan antar sesama umat Israel dan yang pernah mengepalai para penjaga pintu (1 Taw 9:19-20) menjalankan tugas dengan setia sebagai perantara yang menjaga kedamaian. Di Alkitab tidak terdapat catatab mengenai kematian Pinehas.
Bagaimanakah sosok Pinehas dalam perspektif Alkitab? Pinehas memiliki keunggulan yang laur biasa, yaitu:
1. Ia adalah orang yang menyurutkan murka Allah
Di dataran Moab, umat Israel melakukan dosa perzinahan sehingga murka Allah bangkit dan jumlah mereka yang mati karena tulah adalah sebanyak 24.000 orang (Bil 25:1-3, 9). Di tengah-tengah situasi yang demikian, Zimri, pemimpin dari salah satu kaum keluarga suku Simeon, membawa masuk Kozbi, perempuan Midian, ke dalam kemahnya dan melakukan dosa perzinahan, dan di saat itu Pinehas mengambil sebuah tombak di tangannya dan menikam mereka berdua pada perut mereka, maka berhentilah tulah itu (Bil 25:6-9).
Lewat hal ini Allah memberikan Pinehas perjanjian keselamatan yang dari pada-Nya dan menjanjikan jabatan imam untuk selama-lamanya baginya dan bagi keturunannya (Bil 25:12-13) Dikatakan di Mazmur 106:30-31: "Tetapi Pinehas berdiri dan menjalankan hukum, maka berhentilah tulah itu. Hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai jasa turun-temurun, untuk selama-lamanya".
Saat dosa diselesaikan dan murka Allah surut, di situlah damai dan kebenaran akan turun. Yesus menyelesaikan dosa kita di kayu salib dan mengganti kita, dan dengan demikian Ia telah memberikan kebenaran dan damai yang kekal sebagai hadiah (Ef 2:14-16).
2. Ia adalah orang yang membawa kemenangan dalam perang melawan Midian
Midian merupakan keturunan Abraham melalui Ketura (Kej 25:1-2). Di sebelah timur Kanaan, orang-orang Midian bersengkongkol dengan orang-orang Moab dan mendorong umat Israel untuk berbuat dosa perzinahan dan menyembah berhala (Bil 22:7, 25:6).
Oleh karena itu, sebelum Israel masuk ke tanah Kanaan, Allah terlebih dahulu memberikan perintah kepada mereka: "Lawanlah orang Midian itu, dan tewaskanlah mereka" (Bil 25:17). Mengenai alasannya, dikatakan: "mereka telah melawan kamu dengan daya upaya yang dirancang mereka terhadap kamu dalam hal Peor dan dalam hal Kozbi, saudara mereka, yakni anak perempuan seorang pemimpin Midian; Kozbi itu mati terbunuh pada waktu turunnya tualh karena Peor itu" (Bil 25:18).
Dalam perang melawan orang Midian, Musa mengerahkan 1.000 orang dari masing-masing suku, lalu ia juga menyuruh Pinehas untuk membawa perkakas tempat kudus dan nafiri-nafiri pemberi tanda semboyan dan pergi bersama-sama mereka (Bil 31:3-6). Mengenai "maju dengan membawa nafiri-nafiri pemberi tanda semboyan", dikatakan di Bil 10:9: "Dan apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN Allahmu, dan diselamtkan dari pada musuhmu".
Pada waktu itu, Pinehas dan orang-orang bersenjata menyerang Midian, lalu membunuh semua laki-laki Midian dan 5 raja mereka (Ewi, Rekem, Zur, Hur dan Reba) juga Bileam bin Beor yang mengelabui dan menyebabkan orang Israel berbuat dosa (Bil 31:7-11, 16; Yos 13:22).
3. Ia adalah orang yang menyelesaikan masalah tentang pendirian Mezbah di tepi sungai Yordan
Pasukan yang tinggal di sebelah timur sungai Yordan ikut dalam perang penaklukan Kanaan dan pada akhirnya menyelesaikan sekitar 6 tahun perang menaklukkan tempat-tempat utama di Kanaan serta pembagian wilayah menurut suku, lalu mereka kembali ke tanah bagian mereka masing-masing.
Untuk memperingati kasih karunia Allah yang memberikan perlindungan kepada mereka selama masa itu dan untuk membuktikan bahwa mereka dan suku-suku di sebelah barat sungai Yordan adalah sama-sama umat Perjanjian, mereka membangun mezbah besar di tepi sebelah barat sungai Yordan (Yos 22:10-11, 24-29).
Setelah kabar ini terdengar, suku-suku di sebelah barat sungai Yordan berkumpul di Silo untuk maju memerangi suku-suku di sebelah timur sungai Yordan. Penyerangan ini disebabkan mereka salah menduga bahwa perbuatan suku-suku di sebelah timur membangun mezbah besar tersebut adalah untuk menyembah berhala (Yos 22:12, 15-20).
Lalu untuk mengetahui fakta yang sebenarnya orang Israel mengutus Pinehas bersama-sama dengan sepuluh orang kepala kepada suku-suku yang ada di sebelah timur sungai Yordan (Yos 22:13-14).
Pinehas dan pemimpin mengetahui bahwa tujuan suku-suku di sebelah timur sungai Yordan membangun mezbah bukanlah untuk menyembah berhala, dan mereka memberitahukan kabar tersebut dengan baik kepada suku-suku di sebelah barat sungai Yordan dan membuat perdamaian (Yos 22:21-34). Pinehas adalah mediator bijaksana yang mendamaikan mereka dan mencegah perpecahan komunitas.
4. Ia adalah orang yang memimpin ibadah pada saat terjadi perang dengan suku Benyamin
Di zaman hakim-hakim, ada seorang Lewi yang mengambil seorang gundik dan tinggal sebagai pendatang di balik pegunungan Efraim. Gundiknya itu berlaku serong (NKJV: played the harlot 'bersundal') dan kembali ke rumah ayahnya, lalu pergilah orang Lewi itu untuk membawanya pulang (Hak 19:1-3).
Namun dalam perjalanan pulang, gundik tersebut dipermainkan semalam-malaman oleh orang-orang dursila dari suku Benyamin, lalu pada waktu fajar menyingsing barulah gundik tersebut dilepaskan dan mati. Orang Lewi itu mengangkat mayatnya ke atas keledai, berkemas, pualng ke tempat kediamannya, dan ia memotong-motong mayat tersebut menjadi 12 potong lalu mengirimkan ke seluruh daerah orang Israel (Hak 19:22-29).
Lalu pasukan gabungan dari suku-suku Israel yang marah berkumpul, dan mereka memerangi 26.700 orang suku Benyamin dengan 400.000 pasukan (Hak 20:15, 17). Pada hari pertama pertempuran, pasukan gabungan suku-suku Israel terpukul kalah dan 22.000 orang pasukan mati, lalu pada hari kedua 18.000 orang pasukan Israel mati (Hak 20:21, 25).
Lalu pergilah semua orang Israel, yakni seluruh bangsa itu, ke Betel dan di sana mereka menangis di hadapan TUHAN, berpuasa sampai senja hari itu dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN. Pada saat itu, orang yang memimpin ibadah adalah Pinehas (Hak 20:26-28). Setelah beribadah, pasukan gabungan suku-suku Israel memperoleh kemenangan besar, dan pada suku Benyamin hanyalah tersisa 600 orang (Hak 20:47).
Pinehas yang senantiasa memulihkan hubungan antara umat Israel dengan Allah serta hubungan antar sesama umat Israel dan yang pernah mengepalai para penjaga pintu (1 Taw 9:19-20) menjalankan tugas dengan setia sebagai perantara yang menjaga kedamaian. Di Alkitab tidak terdapat catatab mengenai kematian Pinehas.
Post a Comment for "Mengenal Pinehas Sang Transformator Spiritual"