Translate

Gereja Sebagai Komunitas Spiritual

Gereja sebagai komunitas spiritual ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Kisah Para Rasul 2:41-47. Dalam Kisah Para Rasul 2:46-47, penulis kitab Kisah Para Rasul dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan gereja sebagai komunitas spiritual, menulis: “Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan”.

Bicara tentang gereja, maka kita harus memahami dua hal yaitu gereja yang visible dan gereja yang invisible. Gereja yang visible bicara dua hal, yaitu: 1) Gereja sebagai organisasi dan 2) Gereja sebagai organisme. Pada sis yang lain gereja yang invisible ialah gereja yang tidak kelihatan, yaitu Tuhan Yesus Kristus yang tinggal di dalam hati kita serta Roh Kudus yang ada di dalam kita yang dunia tidak bisa melihatnya.

Tahukah Anda bahwa gereja itu bukanlah tentang sebuah bangunan, gedung bersejarah, ataupun monumen agama belaka? Gereja juga bukan semata-mata tempat kita menjalankan tradisi maupun ritual keagamaan.

Esensi dari gereja tidak terletak pada penampakan luarnya, tetapi pada orang-orang yang ada di dalamnya, yaitu orang-orang yang dipanggil keluar dari gelap kepada terang, serta hubungan yang terjalin di dalamnya. Gereja sebenarnya adalah keluarga dan rumah, tempat Allah bersemayam. Tuhan adalah Bapa dan kita adalah anak-anak-Nya.

Sebagaimana kita ketahui, keluarga adalah tempat anak-anak bertumbuh. Melalui keluarga, Tuhan memberikan tanggung jawab kepada orangtua untuk mendidik dan membesarkan anak. Dari bayi kecil yang perlu dirawat, anak-anak yang dididik, sehingga bertumbuh menjadi seorang manusia dewasa.


Sama halnya dengan gereja yang merupakan keluarga-Nya Allah. Dia pun memberikan amanat bagi para orangtua rohani–yang sudah dewasa rohaninya–untuk merawat, mendidik, dan membesarkan bayi-bayi rohani yang baru saja lahir baru. Ketika manusia-manusia rohani ini telah tumbuh dewasa, mereka pun bisa diutus untuk membesarkan bayi-bayi rohani lainnya. 

Setiap keluarga pasti memiliki aturan dan tata cara masing-masing, serta visi dan misi yang juga bervariasi antara satu keluarga dengan yang lainnya. Di gereja kita Keluarga Allah, kita memiliki visi: menyelamatkan, menggabungkan, memuridkan, dan mengutus sampai Kerajaan Allah ditegakkan di bumi seperti di sorga.
Sebagai anggota keluarga, sudah seharusnya kita memiliki kesatuan.

Apa yang menjadi visi misi dalam gereja kita, itu adalah visi misi dari Bapa sendiri, dan itu pulalah yang harusnya menjadi visi misi kita sebagai seorang anak.
Ketika kita semua bersatu hati dalam bekerja menjalankan amanat-Nya, maka Tuhan akan menambahkan jumlah anggota keluarga rohani kita dari hari ke hari. Persis seperti yang dilakukan-Nya pada jemaat mula-mula. Demikianlah tuaian besar terjadi dan visi yang Bapa berikan tercapai.

RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, GEREJA bukan hanya tempat ibadah, tetapi KELUARGA ROHANI tempat kita BEKERJA BERSAMA-SAMA mencapai visi dan misi yang Tuhan berikan

APLIKASI
1. Sudahkah Anda memahami esensi dari gereja? Menurut Anda, apakah pentingnya Anda memahaminya?
2. Bagaimana pemahaman itu dapat memengaruhi kehidupan rohani Anda dan memengaruhi kita dalam mencapai visi yang Tuhan berikan?
3. Apakah komitmen yang dapat Anda buat dan lakukan agar visi misi yang Tuhan berikan terlaksana? Tuliskanlah! 

DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, terima kasih atas keluarga yang Engkau berikan bagi kami, baik keluarga jasmani maupun keluarga rohani kami. Tolong mampukan kami, ya, Bapa, agar kami dapat lebih lagi menjadi anak yang sesuai kehendak-Mu. Supaya kami dapat bekerja bersama-sama dengan baik untuk mencapai visi misi yang telah Engkau berikan. Kami percaya, tahun ini merupakan tahun tuaian besar terjadi baik dalam keluarga jasmani kami dan juga keluarga rohani kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

Post a Comment for "Gereja Sebagai Komunitas Spiritual"