Penyebab Pemicu Serangan Jantung
Penyebab pemicu serangan jantung ~ Penyebab pemicu serangan jantung terjadi karena pasokan darah ke
jantung terganggu. Jantung membutuhkan pasokan darah konstan yang mengandung
oksigen, sama halnya dengan organ dan jaringan lain di dalam tubuh. Jika
jantung tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup, otot-otot jantung akan
rusak dan akhirnya bisa mati. Itulah yang menjadi salah satu penyebab pemicu serangan jantung.
Otot jantung bisa mengalami kerusakan yang tidak bisa dipulihkan kembali
apabila tidak segera diobati. Jantung akan berhenti berdetak jika kerusakan
terjadi pada sebagian besar jantung, ini dikenal dengan istilah henti jantung.
Pada akhirnya, kondisi ini akan menyebabkan kematian.
Kondisi utama yang sering menyebabkan serangan jantung adalah penyakit
jantung koroner. Ini adalah kondisi di mana pembuluh koroner tersumbat oleh
penumpukan kolesterol (plak). Seteah beberapa waktu, plak akan mengalami
keretakan. Hasilnya, terjadi penggumpalan darah pada plak yang retak itu.
Aliran pasokan darah yang melewati pembuluh koroner menuju jantung akan
terhalang oleh penggumpalan ini dan akhirnya menyebabkan serangan jantung.
Baca juga: Awas Kurang Minum Bisa Sakit Pinggang.
Selain penyakit jantung koroner, berikut adalah penyebab lain untuk
serangan jantung:
Penyalahgunaan
obat-obatan. Obat-obatan
stimulan saraf seperti kokain, amphetamine (shabu),
dan methamphetamine (ekstasi) bisa menyebabkan
penyempitan pembuluh koroner, menghambat pasokan darah, serta memicu terjadinya
serangan jantung. Serangan jantung yang terjadi pada pemakai kokain menjadi
penyebab utama kematian pada usia muda.
Aneurisma. Ini adalah kondisi ketika terdapat kelemahan pada
dinding pembuluh darah. Dinding pembuluh darah yang melemah akhirnya tidak akan
bisa menahan tekanan dari darah yang mengalir melewatinya. Akibatnya pembuluh
darah akan mengalami keretakan. Jika aneurisma terjadi di pembuluh koroner,
maka aliran darah berhenti dan serangan jantung terjadi.
Hipoksia atau
kekurangan oksigen di dalam darah. Kadar oksigen dalam darah bisa menurun karena keracunan karbonmonoksida
atau fungsi paru yang rusak. Sebagai akibatnya, tubuh dialiri darah yang tidak
mengandung oksigen dan akhirnya memicu terjadinya serangan jantung.
Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor risiko yang berkontribusi dalam menyebabkan
terjadinya penimbunan lemak dan akhirnya mempersempit pembuluh darah. Beberapa
faktor yang disebutkan di bawah ini dapat ditangani atau dihilangkan untuk
menghindari terjadinya serangan jantung.
Usia
dan jenis kelamin. Makin
bertambah usia seseorang, kemungkinan menderita penyakit jantung koroner juga
meningkat. Pria lebih cenderung terserang penyakit jantung koroner dibandingkan
wanita.
Merokok. Karbonmonoksida dan nikotin pada rokok dapat
meningkatkan tekanan pada jantung dengan membuat jantung bekerja lebih cepat.
Rokok juga dapat menyebabkan terjadinya penggumpalan darah. Bahan kimia dalam
rokok bisa merusak lapisan pembuluh koroner. Orang yang merokok berisiko lebih
tinggi 24 persen untuk mengalami penyakit jantung.
Minuman
keras. Mengonsumsi minuman
keras secara berlebih bisa menyebabkan hipertensi dan kadar kolesterol
bertambah. Akibatnya risiko terkena penyakit jantung koroner juga meningkat.
Orang yang suka mengonsumsi minuman keras cenderung menjalani gaya hidup yang
lebih buruk, misalnya merokok, makan makanan berlemak, dan kurang berolahraga.
Baca juga: Olahraga Ringan Mencegah Batu Ginjal.
Makanan. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Selain itu, risiko menderita
penyakit jantung koroner dan serangan jantung juga akan meningkat. Untuk
menurunkan kadar kolesterol, Anda bisa mengubah pola makan dan mengonsumsi obat
statin.
Diabetes. Pada diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 yang tidak
terkendali, kadar glukosa dalam darah yang tinggi merusak dinding pembuluh
koroner. Penderita diabetes lebih rentan terkena penyakit jantung koroner.
Hipertensi
atau tekanan darah tinggi.
Pembuluh koroner akan menjadi lemah jika hipertensi tidak ditangani.
Obesitas
atau kelebihan berat badan. Kondisi
ini tidak secara langsung meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner
atau serangan jantung. Tapi kondisi ini bisa menjadi pemicu munculnya faktor
risiko lain. Orang dengan berat badan lebih cenderung mengalami hipertensi,
makan makanan berlemak, dan berisiko terkena diabetes.
Olahraga. Kurang berolahraga bisa berakibat pada obesitas dan
hipertensi.
Riwayat
kesehatan keluarga. Jika
terdapat anggota keluarga dekat, terutama orang tua dan saudara kandung yang
memiliki riwayat penyakit jantung, risiko Anda mengalaminya akan dua kali lipat
lebih tinggi.
Polusi
udara. Berdasarkan penelitian,
pajanan terhadap polusi udara terutama asap kendaraan, bisa meningkatkan risiko
terkena penyakit jantung koroner.
Memiliki
masalah dengan penyakit autoimun. Penyakit seperti artritis, lupus, dan penyakit autoimun lain bisa
meningkatkan risiko mengalami serangan jantung.
Riwayat
preeklamsia saat hamil. Wanita
yang mengalami preeklamsia atau tekanan darah tinggi saat hamil lebih berisiko
mengalami serangan jantung.
Sumber: alodokterdotcom.
Post a Comment for "Penyebab Pemicu Serangan Jantung"