Translate

Menaklukkan Benteng Kekerasan Hati

Menaklukkan benteng kekerasan hati ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kita Keluaran 7:14-25. Hati memang menjadi pusat perhatian utama Allah dan juga pemberitaan para nabi serta para rasul. Mengapa hati menjadi pusat perhatian? Jawabannya ialah karena di hatilah terletak segala keinginan, kemauan dan kehendak manusia.

Nah, kehidupan bangsa Israel kala itu memang berada pada situasi dan kondisi yang sulit. Mereka sebagai bangsa yang terjajah oleh bangsa Mesir tentu sangat menderita. Karena beratnya penderitaan yang mereka rasakan mereka berteriak dan berseru memohon pertolongan kepada Tuhan - "... Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah. Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka" - Keluaran 2:23-25.


Bisa dibayangkan betapa mengerikannya kehidupan di seluruh Mesir yang dialami oleh bangsa Israel. Tetapi Allah yang sudah peduli kepada bangsa Israel mengutus Musa untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Ada sepuluh tulah yang dilakukan oleh Allah untuk memaksa raja Firaun membebaskan Israel.

Kehidupan di Mesir ketika tulah pertama menimpa negeri itu sungguh dahsyat. Air sungai Nil yang sangat vital bagi seluruh kehidupan di Mesir berubah menjadi darah - "..., maka seluruh air yang di sungai Nil berubah menjadi darah" - Keluaran 7:20. Kejadian menimbulkan kepanikan bagi seluruh rakyat Mesir. Mereka berupaya untuk mempertahankan hidup dengan mencari sumber air di dalam tanah - "Tetapi semua orang Mesir menggali-gali di sekitar sungai Nil mencari air untuk diminum,..." - Keluaran 7:24.

Bukan hanya air sungai Nil yang berubah menjadi darah, tetapi dampak dari perubahan air tersebut menimbul kematian bagi semua makhluk hidup yang ada di sungai Nil. Secara khusus ikan-ikan yang menjadi penghuni utama sungai Nil mati - "dan ikan yang dalam sungai Nil akan mati, sehingga sungai Nil akan berbau busuk; maka orang Mesir akan segan meminum air dari sungai Nil" - Keluaran 7:18.

Namun demikian, Firau sang raja dan pemimpin besar bangsa Mesir tetap tidak peduli dan terus memberontak dengan mengeraskan hati melawan kekuasaan Allah - "Firaun berpaling, lalu masuk ke istananya dan tidak mau memperhatikan hal itu juga" - Keluaran 7:23. Bahkan para ahli sihirnya diperintahkan untuk melakukan hal yang serupa demi menandingi tulah itu. Sungguh aneh! Bukankah itu justru membuat derita rakyatnya kian parah?

Begitulah rupanya kekerasan hati sanggup menyingkirkan semua akal sehat manusia. Kekerasan hati membuat teling tebal, sehingga tidak mendengar teriakan rakyatnya yang menderita, hati nurani kebal sehingga tidak peka dengan hukuman Allah dan berusaha melawan atau memberontak terhadap otoritas Allah, lalu berujung menjadi seorang yang bebal.

Semua yang dilakukan oleh Firaun akan melawan pertimbangan akal sehat dan hati nuraninya sebagai seorang raja dan pemimpin di Mesir. Pada hal yagn dibela dan dipertahankannya ialah keegoisan dan merasa diri sebagai penguasa tunggal kala itu. Dampaknya dari keegoisan dan merasa diri berkuasa itu membuat banyak pihak dikorbankan.

Yahweh Elohim Tuhan Allah Israel tidak berhenti dan tidak akan pernah bersenang hati menyaksikan celaka menimpa umat-Nya. Apalagi penderitaan yang menimpa umat-Nya datang dari orang yang tidak mengenal Dia yaitu raja Firaun.

Di atas semua pemerintahan dan di atas semua kekuasaan, Allah tetap pemegang kendali utama. Dia yang mengontrol semua pemerintahan dan kekuasaan di bumi ini. Dia yang berdaulat penuh atas semua kerajaan di dunia ini. Itu sebabnya hanya Allahlah satu-satunya pemelik kekuasaan dan otoritas tunggal di sorga, di bumi dan di bawah bumi. Jadi, benteng yang paling sukar ditembus ialah kekerasan hati manusia. Tapi, puji Tuhan bahwa hanya Dialah yang memiliki cara yang ajaib untuk menaklukkannya. Amin  

Post a Comment for "Menaklukkan Benteng Kekerasan Hati"