Hidup Sederhana Dalam Tuhan
Hidup
sederhana dalam Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema
tersebut diambil dari Injil Matius 11:28-30. Dalam perspektif Tuhan dan
firman-Nya, seharusnya setiap kita yang semakin lama mengenal Tuhan, harusnya kita
semakin hidup sederhana dalam Tuhan, bukan semakin rumit. Jika hidup kita jadi
lebih rumit, lebih hedonis, lebih egois dan lebih-lebih yang lain, maka
kemungkinan kita tambah menjauh dari Tuhan.
Yesus mengajar di
rumah, orang-orang begitu antusias mendengarkan Yesus mengajar, rumah itu penuh
– Markus 2:1-2. Saat kita suka terhadap pengajaran seseorang, kita menantikan
dia berbicara. Karena setiap kali orang ini berbicara, ada sesuatu yang
disingkapkan – Markus 4:1-2a.
Tanpa sound system, tanpa
worship leader yang memukau, tanpa barisan singer’s dan tanpa penari tamborine,
semua orang datang dan ingin dengar Yesus. Orang yang ingin mendapat sesuatu,
mereka diam dan mendengarkan.
Dalam kitab Ulangan
6:6-9, 20-21 – Orangtua diperintahkan untuk mengajar Firman Tuhan kepada
anak-anaknya kapanpun, dimanapun dan dalam situasi serta kondisi bagaimanapun.
Artinya orang-orang Israel sudah biasa diajari tentang Tuhan sejak dari kecil.
Bapa di surga memilih
orang tua yang tepat untuk membesarkan Yesus: Yusuf dan Maria. Tuhan tidak
sembarangan memilih, anak adalah kepercayaan Tuhan kepada kita.
Orang-orang mencari
Yesus karena perkataan-Nya berkuasa – Markus 1:21-22.
Pengajaran Yesus
penuh kuasa, artinya:
Yesus mengajar dengan
pengurapan Roh Kudus. Orang yang diurapi bisa berbicara dengan tenang, tapi
perkataannya bisa masuk hingga mendalam.
Yesus menguasai
materi dengan sempurna.
Yesus tidak hanya
bercerita, tapi di dalamnya ada dorongan dan motivasi. Pengajaran Yesus tidak
hanya sampai di pikiran, tapi masuk hingga mengobarkan hati.
Yesus mengajar dengan
penuh semangat dan penuh iman. Pengajaran yang berkuasa memadamkan kemarahan
yang di dalam, menyembuhkan sakit hati yang di dalam.
Dalam Injil Markus 2:3-5,
Yesus melihat iman yang di dalam mereka, dari perkataan dan perbuatan mereka. Iman
selalu bicara yang di depan yang Tuhan kerjakan, tidak bicara yang di belakang.
Dalam surat Yakobus
2:14-18, Ef 1: 15-16, Iman bisa terdengar dari tindakan iman yang
dilakukan, kasih bisa terdengar dari dan tindakan kasih yang dilakukan. Iman
kita bisa membawa orang lain ke Tuhan – Markus 2:6-12.
Dalam Injil Markus 2:11-12,
Di dalam pengampunan ada kesembuhan, mujizat, dan pemulihan. Yang begini belum
pernah kita lihat: Yesus mengajar dengan penuh kuasa, membawa sesuatu yang
baru, yang berbeda dari sebelumnya, yang membuat hidup lebih bersemangat.
Di dalam Tuhan
berikan anugerah yang baru setiap pagi. Jatah kita adalah mau diubah. Jika kita
tidak mau diubah, maka tidak akan ada yang baru (Rat 3: 22-25). Saat kita
berkata kasih setia Tuhan tak berkesudahan, artinya kita akan menerima sesuatu
yang baru dari Tuhan.
Jika setiap hari kita
makan firman, pujian dan penyembahan, maka kita akan bisa mendengar Tuhan
dengan lebih baik. Jika kita lebih suka memberi makan emosi-pikiran-perasaan,
mengembangkan impian dan keinginan pribadi, tanpa memberi makan roh tentang
Tuhan, maka jiwa yang lebih kuat bicara.
Post a Comment for "Hidup Sederhana Dalam Tuhan"