Aku Tuhan Penyembuhmu
Semua manusia saat ini mengalami sakit. Baik sakit rohani, sakit psikis dan juga sakit secara fisik. Lebih lagi manusia mengalami keadaan yang sulit secara total dan menyeluruh. Sudah ada upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika yang dihadapi oleh manusia. Pengobatan semakin canggih, namun kesehatan justru semakin buruk. Situasi dunia benar-benar kacau dan manusia sedang gamang, menatap masa depan dan galau menjalani hidup setiap hari.
Setelah umat Israel menyeberangi laut Merah/kolsom dengan cara yang ajaib, mereka kemudian di tuntun ke padang pasir. Sungguh aneh bahwa Allah menuntun mereka dari tempat pewahyuan dan kuasa menuju tempat kekecewaan dan kesukaran yang mengerikan.
Ada kalanya kita juga mengalami seperti yang dialami oleh bangsa Israel. Kita diberkati, ditolong dengan cara yang ajaib oleh-Nya. Tetapi ada saatnya di mana kita dituntun-Nya dari tempat yang diberkati dan penuh kuasa menuju ke tempat penuh air mata dan lembah kekelaman yang sangat menyakitkan.
Namun, Allah ingin menunjukkan kepada bangsa Israel dan juga kita bahwa hidup adalah kombinasi dan campuran dari suatu pengalaman manis dan pahit, menang dan kalah, sehat dan sakit, untung dan rugi, gagal dan sukses, tawa dan air mata. Itulah yang Tuhan tunjukkan kepada kita supaya kita menjadi umat yang tidak bergantung kepada kekuatan diri sendiri tetapi kepada Tuhan pemilik kehidupan ini.
Pada saat umat Israel tiba di Mara, mereka bersungut-sungut karena airnya pahit. "Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara. Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?" - Keluaran 15:23-24.
Musa sebagai pemimpin harus turun tangan untuk mengatasi masalah dan sungut-sungut bangsa Israel yang dipimpinnya. "Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka, firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit mana pun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau" - Keluaran 15:25-27.
Lalu Allah membawa bangsa Israel ke Elim yang penuh kelimpahan dan menyegarkan. "Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu" - Keluaran 15:27.
Tuhan ingin mengajarkan kepada bangsa Israel dan juga kepada kita baha wa setiap pengalaman sepanjang perjalanan itu mengungkapkan isi hati kita. Ujian itu menunjukkan bahwa ternyata kita hidup bukan mengandalkan iman kepada Tuhan tetapi mengandalkan penglihatan jasmani manusia. Bangsa Israel juga belajar bahwa Allah sebenarnya terlibat dalam kehidupan mereka sehari-hari. Demikian juga di dalam totalitas hidup kita.
Tuhan ingin bangsa Israel dan juga kita mengetahui bahwa Tuhan tidak hanya dapat membelah laut merah, tetapi Dia juga pasti menyediakan apa yang menjadi kebutuhan hidup kita tiap-tiap hari. Mengapa? Karena Tuhanlah yang merancang perjalanan kehidupan kita dan rancangan-Nya adalah rancangan hari depan yang penuh harapan. Tuhan Mahatahu dan dalam kematahuan-Nya, Ia menyediakan apa yang menjadi kebutuhan dan keperluan kita.
Jika Anda saat ini sedang dituntun menuju gurun kekecewaan dan kepahitan, percayalah kepada Allah, karena Dia tahu pasti di mana Anda berada saat ini dan apa yang sedang Anda butuhkan. Apabla Anda menaati perintah-Nya, Dia akan menuntun Anda keluar dari gurun itu ke tempat kelimpahan rohani, kesembuhan jasmani dan kesegaran ekonomi. Semakin Pahit Pengalaman Di Gurun, maka Air Oasis-Nya akan Terasa Semakin Manis. Amin.